Anomali penguatan IHSG, kontras dengan meredupnya prospek Window Dressing global, pasca BoE dan ECB melanjutkan tren kenaikan suku bunga, masing-masing naik 50Bps ke level 3,50% dan 2,50%. Dari sisi domestik, penguatan Sektor Energi, dan meredanya tekanan Sektor Teknologi, membuat IHSG terapresiasi lebih dari 1% WoW, kontras dengan bursa global yang relatif melemah dalam periode yang sama. Sebelumnya, salah satu saham Big Cap. Tech. mengalami tekanan jual beruntun awal periode Des. 2022 lalu, sekaligus membuat penurunan pada Market Cap. Lebih lanjut, melandainya tekanan jual, membuat saham Super App. ini tidak terlalu memberatkan pergerakan IHSG. Adapun, penguatan IHSG sepekan juga ditopang katalis positif, surplus Neraca Dagang Indonesia Nov. yang terjaga ke level +USD5,16Miliar; dan juga data ekonomi AS, seperti Inflasi Headline yang melandai dan kenaikan FFR Des. yang sesuai dengan ekspektasi pasar.

Download full report HERE.