Summary:

Last Week Review

• Dow Jones mengakhiri minggu ini di level tertinggi sepanjang masa, dengan para trader melihat sinyal-sinyal perlambatan ekonomi terbesar di dunia dan fokus pada prospek penurunan suku bunga Federal Reserve.

• Dalam sesi pasca-liburan yang ditandai dengan volume yang tipis, S&P 500 mencatat rekor ke-34 tahun ini. Ekuitas rebound, menyusul serangkaian liku-liku setelah data yang menunjukkan perekrutan AS yang moderat karena tingkat pengangguran mencapai level tertinggi sejak 2021. Imbal hasil obligasi jatuh serta spekulasi di Wall Street telah berkembang seputar penurunan suku bunga pada bulan September. S&P 500 mencapai 5.565. Nasdaq 100 naik 1%. Meta Platforms Inc. melonjak hampir 6%. Bank-bank terpukul – meskipun JPMorgan Chase & Co. dan Citigroup Inc. diperkirakan akan memulai musim laporan keuangan industri minggu depan dengan catatan yang cerah.

• Imbal hasil obligasi 10 tahun turun delapan basis poin menjadi 4.28%. Dolar memperpanjang penurunan mingguannya. Bitcoin merosot. Pound naik setelah partai Buruh Keir Starmer meraih kemenangan besar dalam pemilu.

• Minggu lalu, pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda moderasi. Angka-angka Nonfarm Payrolls Bulan Juni menunjukkan peningkatan 206,000 pekerjaan, sedikit menurun dari jumlah revisi bulan Mei sebesar 218,000. Selain itu, unemployment rate dari AS mengalami sedikit kenaikan, bergerak dari 4% menjadi 4.1%, yang melampaui proyeksi Federal Reserve sebesar 4% untuk tahun ini. Tekanan inflasi, yang telah menjadi perhatian pasar dan pembuat kebijakan, mungkin juga menunjukkan tanda-tanda pelonggaran.

• The ISM’s prices paid index, yang dapat meramalkan tren inflasi untuk barang dan jasa, melaporkan angka yang lebih rendah dari perkiraan, sejalan dengan tingkat terendah sejak pandemi berakhir. Selain itu, kenaikan upah tahunan dari laporan Nonfarm Payrolls berada di angka 3.9%, turun dari 4.1% di bulan Mei dan merupakan salah satu yang terendah sejak pandemi.

• Data indeks CPI Bulan Juni diproyeksikan menjadi langkah lain menuju tujuan tersebut, tetapi angka-angka tersebut baru akan dirilis pada hari Kamis – setelah ketua The Fed mengakhiri dua hari kesaksian Kongres. Powell berbicara pada hari Selasa di hadapan Komite Perbankan Senat, diikuti oleh penampilan panel DPR pada hari Rabu.

• Dengan data baru yang menunjukkan tingkat pengangguran tertinggi sejak akhir 2021, dan angka-angka lain yang menggambarkan pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah, Powell kemungkinan akan ditekan lebih keras oleh beberapa anggota parlemen tentang mengapa The Fed ragu-ragu untuk menurunkan biaya pinjaman.

• Pada hari Selasa kemarin, Powell mengatakan data terbaru menunjukkan inflasi kembali ke jalur penurunan, tetapi dia dan rekan-rekannya ingin melihat peningkatan itu terus berlanjut. CPI inti, yang tidak termasuk biaya makanan dan energi dan dipandang sebagai ukuran yang lebih baik dari inflasi yang mendasarinya, diperkirakan akan naik 0.2% pada bulan Juni untuk bulan kedua. Hal ini akan menandai kenaikan back-to-back terkecil sejak Agustus, sebuah langkah yang lebih  sesuai untuk para pejabat Fed.

• INDONESIA: Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juni 2024 terkoreksi ke level 50.7, turun 2.68% dari level 52.1 pada Mei 2024. PMI Manufaktur Indonesia sekarang berada lebih rendah dari negara-negara seperti China & AS yang masing-masing berada di level 51.8 dan 51.7, serta juga dari beberapa negara kawasan ASEAN seperti Vietnam & Thailand; yang masing-masing berada di angka 54.7 dan 51.7.

• S&P Global menyebut penurunan PMI Indonesia disebabkan lesunya ekspor selama empat bulan berturut-turut. Pada saat yang sama, pemerintah menyiapkan wacana menaikkan bea masuk hingga 200% pada produk impor tekstil asal China sebagai respons atas tindakan dumping China yang dianggap merugikan industri dalam negeri. Pengamat ekonomi menekankan potensi blunder pada rencana Menteri Perdagangan ini karena pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) yang terlalu tinggi terhadap produk impor justru berisiko memunculkan aksi retaliasi dari negara asal.

This Week’s Ooutlook

Berikut beberapa fokus yang perlu dipantau oleh pasar investor di pekan ini :

• 1. Inflasi dan Pasar Tenaga Kerja: Laporan inflasi yang akan dirilis minggu ini menjadi fokus utama setelah minggu liburan yang dipersingkat. Data terbaru menunjukkan moderasi dalam pasar tenaga kerja AS, dengan peningkatan 206,000 pekerjaan dalam laporan nonfarm payroll bulan Juni dar 218,000 (Mei). Tingkat pengangguran naik sedikit menjadi 4.1%, melebihi proyeksi Federal Reserve. Investor juga memperhatikan tanda-tanda pelonggaran tekanan inflasi, dengan Indeks Harga yang dibayarkan ISM melaporkan angka yang lebih rendah dari perkiraan.

• 2. Politik Partai Demokrat: Presiden Joe Biden menghadapi skeptisisme yang meningkat dari dalam partainya terkait potensi kampanye pemilihan kembali pada 2024. Desakan dari anggota parlemen seperti Rep Mike Quigley dan Rep Angie Craig menambah kekhawatiran internal, mencerminkan pencarian strategi dan kandidat alternatif dalam persiapan pemilu mendatang.

• 3. Pidato Powell dan Kebijakan Moneter: Ketua Federal Reserve Jerome Powell akan memberikan kesaksian di hadapan Kongres mengenai kebijakan moneter. Fokusnya akan meliputi pertanyaan mengenai Basel 3 Endgame, hutang jangka panjang untuk bank regional, dan persyaratan likuiditas. Pidato ini diharapkan memberikan gambaran tentang arah kebijakan moneter di masa depan.

• 4.Laporan Inflasi (CPI): Laporan inflasi untuk bulan Juni akan menjadi sorotan pada Kamis. Ekspektasi pasar mencatat kenaikan 0.1% bulanan dan 3.1% tahunan untuk CPI, sementara CPI inti diperkirakan naik 0.2%. Data ini akan mempengaruhi keputusan Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga.

• 5. Musim Laporan Keuangan Q2: Mulai Jumat, perusahaan-perusahaan S&P 500 seperti JPMorgan Chase, Wells Fargo, dan Citigroup akan memulai laporan keuangan kuartal kedua tahun ini. Proyeksi awal menunjukkan pertumbuhan laba sebesar 8.6% dan pendapatan naik 4.7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Trend positif ini mencerminkan pemulihan ekonomi yang kuat dan berpotensi mempengaruhi sentimen pasar secara keseluruhan.

• 6. Data Ekonomi Lainnya: Selain laporan CPI, investor juga akan memantau klaim pengangguran mingguan dan laporan Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang akan dirilis pada Kamis dan Jumat. Data ini memberikan wawasan tambahan tentang kondisi ekonomi AS dan dapat mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter selanjutnya.

Download full report HERE.