Nasdaq membukukan penurunan mingguan pertama tahun ini, tergerus 2.41%; sementara S&P 500 melemah 1.11% dan Dow Jones turun tipis 0.17%; pada minggu dengan segudang sentimen hawkish dari bank sentral AS & imbas musim laporan keuangan perusahaan. Tingkat Inflasi pada tingkat produsen di benua Eropa masih terus memanas, Inflasi Jerman bertumbuh secara tahunan & bulanan di level 8.7% yoy dan 1.0% mom. Market saat ini kembali memperkirakan FFR akan mencapai puncaknya 5.1% pada bulan Juli (sesuai prediksi The Fed sebelumnya), dan baru turun ke sekitar 4.83% pada bulan Desember. Powell kembali menegaskan bahwa penurunan inflasi yang cukup signifikan seharusnya bisa dilihat di tahun 2023 walau sepertinya pemotongan suku bunga masih jauh dari harapan, mengingat target inflasi yang diincar The Fed adalah 2%. IHSG tidak mampu mempertahankan posisi di 6900, walau seminggu terakhir Foreign Net Buy terkumpul IDR 2.52 triliun, alhasil total beli bersih asing selama sebulan terakhir bertambah tebal menjadi IDR 5.11triliun. Tampaknya minat beli ini mulai muncul kembali setelah melihat laporan data makroekonomi Indonesia yang cukup cemerlang: GDP 4Q22 di angka 5.01% (GDP kumulatif 2022: 5.31%), Cadangan Devisa naik menjadi USD 139.4 milyar; sementara Indeks Keyakinan Konsumen (Jan.) bertumbuh ke angka 123.
Download full report HERE.