Today’s Outlook:
Optimisme dan kelegaan diperkirakan cenderung menjadi sentimen dominan bagi para investor pada hari Senin, seiring Washington mencapai kesepakatan tentatif tentang plafon utang AS, sehingga menghilangkan risiko gagal bayar yang berpotensi mengguncangkan dunia keuangan global. Likuiditas perdagangan dan pasar di Asia diprediksi akan lebih ringan dari biasanya, namun dengan tutupnya pasar AS dan Inggris karena liburan, membuka potensi volatilitas yang besar. Sentimen positif ini diperkirakan akan bertahan di pasar untuk jangka pendek, sebelum para investor kembali memantau data Inflasi dan kemungkinan naik suku bunga pada FOMC Meeting bulan Juni mendatang.

Rilis data ekonomi terakhir dari AS pada Jumat lalu melaporkan pertumbuhan Core Durable Goods Orders (Apr) secara bulanan turun ke area minus 0.2% mom , sedangkan Core PCE Price index (Apr.) yang merupakan indikasi inflasi favorit dari Federal Reserve naik 0.4% mom. Personal Spending (Apr.) juga naik 2x lipat dibanding proyeksi menjadi 0.8% mom . Michigan Consumer Expectations & Sentimen (May) semakin bergerak ke arah ekspansif masing2 di angka 55.4 & 59.2. Dollar Index, yang mengukur kekuatan USD terhadap mata uang major dunia lainnya, solid di level 104.26, titik tertinggi 2bulan.

Corporate News
Jatuh Tempo Juli 2023, Pefindo Beri Peringkat Obligasi Adi Sarana (ASSA) idA- PEFINDO menegaskan peringkat “idA-” untuk Obligasi Konversi I/2021 PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) senilai IDR 517,3 miliar yang akan jatuh tempo pada 27 Juli 2023. Apabila tidak dikonversi menjadi saham, ASSA akan melunasi sepenuhnya obligasi konversi yang akan jatuh tempo tersebut menggunakan kas internal sebesar IDR 200 miliar dan dana dari hasil pinjaman bank sebesar IDR 317,3 miliar, tulis Pefindo dalam rilisnya Jumat (26/5). (Emiten News)

Domestic Issue
Kemenkeu Ungkap Perkembangan Obligasi Daerah, Terhambat Pandemi Kementerian Keuangan mengungkapkan belum berhasilnya penerbitan obligasi daerah karena adanya pinjaman subsitusi dari kas negara. Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) Deni Ridwan menuturkan sejumlah daerah telah menyiapkan cukup matang penerbitan obligasi daerah. Saat yang sama, perangkat regulasi untuk menopang juga dibenahi. Akan tetapi, penerbitan menjadi tertunda akibat pandemi Covid-19. Menurut Deni, awalnya hambatan penerbitan obligasi daerah adalah mengenai auditor yang digunakan berbeda dengan di Bursa Efek Indonesia. Masalah ini kemudian dapat teratasi. Seiring melandainya pandemi, Deni menyampaikan Kementerian keuangan kembali mendorong penerbitan obligasi daerah sebagai salah satu instrumen keuangan yang disediakan untuk pembangunan. (Bisnis)

Recommendation
US10YT telah muncul tiga Doji mendekat area Resistance , namun sejauh ini belum terkonfirmasi oleh candle merah. Jadi jalannya masih terlihat cukup stabil menuju TARGET yield di sekitar level 3.877% / 3.97-4.0%. Perhatikan Support MA10 / 3.733% sebagai Trailing Stop dari trend naik yield ini. ADVISE : Buy, or Average Up accordingly. ID10YT perlahan berusaha break Resistance MA10 & MA20, menjadikan yield 6.446% sebagai Resistance terdekat saat ini. Penembusan level tsb akan membawa ID10YT mencobai next Resistance yaitu upper channel (downtrend) di bilangan 6.5% yang mana berpotensi akan membebaskannya dari trend turun ini. ADVISE : Hold ; or Average Up accordingly.

Download full report HERE.