Today’s Outlook:

MARKET US: Imbal hasil US Treasury tenor 2 tahun sempat melesat mencapai 5%, seiring para investor menantikan sejumlah data penting termasuk data manufaktur, data awal GDP kuartal pertama, dan data PCE price index yang merupakan acuan inflasi favorite The Fed, di akhir minggu ini. Indikator ekonomi ini pegang peranan penting saat ini karena pelaku pasar telah memperhitungkan peluang penurunan suku bunga yang semakin terkikis untuk tahun ini, dengan hanya dua rate cut yang diperkirakan, di mana berada di bawah proyeksi The Fed. Menjelang FOMC Meeting berikut di tanggal 1Mei, khalayak ramai memperkirakan The Fed akan membiarkan suku bunga tidak berubah, tetapi fokusnya ada pada komentar Chairman Federal Reserve Jerome Powell untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang prospek suku bunga ini. Adapun para pejabat bank sentral AS saat ini telah berada dalam periode media blackout/masa tenang menjelang rapat mereka pada 1 Mei nanti.

KOMODITAS: Harga MINYAK dunia turun tipis pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat dipicu oleh pernyataan Iran yang tidak akan memperburuk konflik dengan Israel. Alhasil harga minyak mentah US West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun 29 sen menjadi USD82.85/barel di New York Mercantile Exchange, demikian pula harga minyak mentah berjangka BRENT untuk pengiriman Juni 2024 berkurang 29 sen menjadi USD87/barel seperti dikutip dari CNBC International. Kedua harga acuan minyak global tersebut turun sebesar 3% minggu lalu, namun masing-masing masih membukukan penguatan hampir 16% dan 13% di sepanjang tahun ini. Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, mengatakan kepada NBC News bahwa negaranya tidak berencana untuk merespons serangan balasan Israel yang diluncurkan pada Jumat. Dengan demikian para pelaku telah sedikit meredakan kekhawatiran mereka bahwa Perang Israel-Iran ini akan tereskalasi lebih lanjut. Fokus pasar kemungkinan akan kembali ke aspek fundamental pasokan dan permintaan di pekan ini, walau belum tertutup kemungkinan resiko tensi geopolitik masih ada dalam kasus penutupan Selat Hormuz atau jika Arab Saudi terlibat dalam konflik secara langsung, secara ditengarai sejumlah negara Arab membantu Israel dengan menyediakan informasi intelijen yang akhirnya mampu mencegat serangan ratusan drone & rudal Iran.

SENTIMEN MAKROEKONOMI GLOBAL: CHINA menetapkan suku bunga mereka tak berubah pada 3.95% untuk jangka panjang dan 3.45% untuk PboC Loan Prime Rate. Sejumlah data PMI akan jadi perhatian hari ini, dimulai dari JEPANG yang baru saja merilis au Jibun Bank Japan Manufacturing & Services PMI yang keduanya mampu bertumbuh ke dan di wilayah ekspansif. Lebih siang lagi, data Composite PMI akan datang dari JERMAN, EUROZONE, & INGGRIS, serta AS. Tak lupa dari AS akan dinantikan indikator ekonomi terkait property seperti Building Permits dan New Home Sales untuk bulan Maret 2024.

INDONESIA: Sejumlah kalangan mulai bicara mengenai potensi kenaikan suku bunga acuan BI Rate guna meredam pelemahan Rupiah yang berkepanjangan dan ancaman peningkatan Inflasi. RDG BI yang akan berlangsung tanggal 23-24 April 2024 mengedepankan agenda utama penetapan BI7DRR yang saat ini berada pada level 6.0%. RUPIAH tak kunjung recover dari posisi >16200/USD, walau secara teknikal ada indikasi minor pullback setidaknya ke arah 16150-16100. Indonesia kemarin melaporkan SURPLUS TRADE BALANCE sebesar USD 4.47 miliar di bulan Maret 2024, suatu angka yang jelas jauh lebih besar dari USD 830 juta di bulan Februari, dan juga lebih besar dibanding USD 2.83 miliar pada Maret 2023. Surplus ini merupakan yang terbesar sejak Februari 2023, didorong oleh penurunan Impor (- 12.76%) yang jauh lebih besar dari penurunan Ekspor (-4.19%).

Corporate News
Lelang Tujuh Seri Sukuk Hari Ini, Imbal Hasil hingga 6.87 Persen Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada hari ini, Selasa (23/4). Pemerintah menargetkan meraup dana IDR 11 triliun dari lelang tersebut. Tujuh seri SBSN yang dilelang, yaitu SPNS 22102024 (new issuance), SPNS 20012025 (new issuance), PBS032 (reopening), PBS030 (reopening), PBS004 (reopening), PBS039 (reopening), dan PBS038 (reopening). “Target indikatif lelang SBSN adalah IDR 11 triliun,” kata Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (22/4). Tingkat imbalan yang ditawarkan mulai dari 4.87 persen hingga 6.87 persen. Underlying asset dari lelang tersebut adalah proyek atau kegiatan dalam APBN 2024 dan Barang Milik Negara (BMN). Untuk pelaksanaan lelang, dibuka mulai pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Sementara hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama (23/4) dan setelmen dilaksanakan pada Kamis (25/4). (IDX Channel)

Domestic Issue
Lelang Tujuh Seri Sukuk Hari Ini, Imbal Hasil hingga 6.87 Persen Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melelang tujuh seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada hari ini, Selasa (23/4). Pemerintah menargetkan meraup dana IDR 11 triliun dari lelang tersebut. Tujuh seri SBSN yang dilelang, yaitu SPNS 22102024 (new issuance), SPNS 20012025 (new issuance), PBS032 (reopening), PBS030 (reopening), PBS004 (reopening), PBS039 (reopening), dan PBS038 (reopening). “Target indikatif lelang SBSN adalah IDR 11 triliun,” kata Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (22/4). Tingkat imbalan yang ditawarkan mulai dari 4.87 persen hingga 6.87 persen. Underlying asset dari lelang tersebut adalah proyek atau kegiatan dalam APBN 2024 dan Barang Milik Negara (BMN). Untuk pelaksanaan lelang, dibuka mulai pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Sementara hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama (23/4) dan setelmen dilaksanakan pada Kamis (25/4). (IDX Channel)

Recommendation

US10YT masih berkutat di area Resistance pada yield 4.66% – 4.70% dalam trend naik berpola PARALLEL CHANNEL yang sepertinya mulai kehilangan buying momentum , terlihat dari RSI negative divergence. ADVISE : monitor support terdekat yaitu MA10 / yield 4.60% = apabila jebol maka kurangi posisi. Next Support : MA20 / 4.46% atau MA50 / 4.35%.

ID10YT masih merangsek naik ke titik tertinggi sejak 1Nov 2023 lalu, semakin mantap ke atas level psikologis 7.0% (menjadikan level tersebut sebagai Support terdekat saat ini). Walau indicator RSI terdeteksi negative divergence, belum tertutup kemungkinan Uptrend ini masih kuat dan berlanjut menuju TARGET yield : 7.20%. ADVISE : let your profit run, set your TRAILING STOP pada level psikologis yield 7.0% / 6.96% – 6.94%

Download full report HERE.