Pasar saham AS ditutup merah berjamaah pada penghujung pekan lalu, terseret Microsoft dan saham-saham berkapitalisasi besar seiring komentar dari dua pejabat Federal Reserve yang mengingatkan bahwa Inflasi Inti AS belum bergeming serta kenaikan suku bunga masih diperlukan secara Inflasi AS masih jauh dari target mereka di 2%. Para trader saat ini memperkirakan akan ada kemungkinan The Fed memotong suku bunga pada bulan Desember, menyusul kenaikan 25 bps pada FOMC Meeting Juli nanti, seperti dilansir CME Group Fedwatch Tool. Survey dari Univ. of Michigan pada Jumat lalu memperlihatkan bahwa sentimen & ekspektasi pasar meningkat dengan adanya harapan Inflasi harga konsumen jatuh ke titik terendah pada bulan Juni ini dan outlook usaha untuk 5 bulan ke depan membaik dengan signifikan. Adapun pasar modal AS akan ditutup pada hari Senin untuk hari libur nasional. Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneternya yang sangat longgar, dan Bank sentral China mulai memangkas biaya pinjaman. Sementara itu, ECB memilih untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin lebih lanjut. Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan bahwa belum ada rencana untuk menghentikan trend kenaikan suku bunga ini.

Sementara itu, IHSG menutup minggu lalu pun di teritori negatif dipicu oleh Net Sell Asing sebesar IDR 1.7 triliun. IHSG terlihat masih perlu motivasi lebih untuk mengakhiri Sideways antara Support MA10 & MA20 serta menembus ke atas MA50 sekaligus Resistance krusial 6735-6765. NHKSI RESEARCH menyarankan strategi Average Up bertahan paling bijak dilakukan saat ini, sambil memperhatikan perkembangan data ekonomi global.

Download full report HERE.