Today’s Outlook:

• Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi baru pada hari Kamis, mencatat kinerja kuartal 1 terbaik sejak 2009 didukung rally di luar sektor Teknologi, di tengah optimisme penurunan suku bunga dan data ekonomi yang mengisyaratkan soft landing pada ekonomi sepertinya bisa dicapai. Untuk Q1, S&P 500 naik sekitar 10%, kenaikan kuartal pertama terbaiknya sejak 2019, sementara DJIA naik hampir 6% untuk mencapai kinerja terbaiknya sejak 2021. Ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan sebelumnya pada kuartal keempat, dengan data yang dirilis Kamis pagi menunjukkan produk domestik bruto (PDB) meningkat 3,4% pada tingkat tahunan di kuartal keempat, direvisi naik dari 3,2% yang dilaporkan sebelumnya. Revisi tersebut mencerminkan peningkatan dalam belanja konsumen, investasi tetap nonresidensial, dan belanja pemerintah negara bagian dan lokal, yang semuanya didukung oleh pasar tenaga kerja yang resilien. Laporan lainnya menunjukkan Initial Jobless Claims turun 2.000 menjadi 210.000 pada pekan yang berakhir 23 Maret. Sementara itu pejabat The Fed mengatakan bahwa walau bank sentral pada akhirnya akan memangkas suku bunga tahun ini, ia menambahkan bahwa ketahanan ekonomi AS saat ini memberikan ruang yang cukup besar bagi The Fed untuk pertahankan suku bunga tinggi dalam waktu yang lebih lama. Hal ini diamini oleh angka PCE PRICE index (Feb) yang muncul ketika kebanyakan market libur Paskah / Good Friday, memberi indikasi yang bervariasi di mana secara tahunan masih agak memanas di level 2.5% yoy (naik dari bulan sebelumnya 2.4%), walau secara Inflasi Inti PCE justru tampak melemah ke 2.8% yoy di bulan Feb, dari 2.9% di bulan Jan. Indikator ekonomi juga mendata Personal Spending (Feb) meningkat signifikan 0.8% mom , lebih tinggi dari estimasi dan bulan sebelumnya.
• Dari benua ASIA, terdata pertumbuhan Industrial Production yang lebih kuat di bulan Februari di Korea Selatan, secara sektor tersebut bertumbuh 3.1% mom dari posisi negatif -1.5% bulan sebelumnya. Sementara Tokyo masih mencatat Inflasi di sana yang cenderung melemah, malah Tingkat Pengangguran meningkat jadi 2.6% dari 2.4% walau Industrial Production berusaha untuk keluar dari zona negatif walau masih lebih lemah dari ekspektasi. Retail Sales JEPANG ada perbaikan ke level  4.6% di bulan Feb , lebih tinggi dari perkiraan 2.8%. Hari ini masih ada serangkaian data ekonomi dari Jepang terkait industri manufaktur, serta angka Trade Balance dari KOREA SELATAN dan yang lebih penting adalah perhatikan pertumbuhan Ekspor – Impor mereka.
• Berbeda dengan market US, IHSG menutup kuartal 1 dengan posisi yang mengkhawatirkan, turun – 0.47% (walau secara arus beli asing terbilang masif sebesar IDR 30.99 triliun (all market di 3bulan terakhir) dan IDR 18.84 triliun pada RG market; secara teknikal IHSG tergelincir dari Support channel uptrend yang telah mengawal trend naik sejak bottom di awal November. NHKSI RESEARCH menyarankan para investor / trader untuk lebih banyak kurangi posisi dengan antisipasi IHSG akan lanjutkan konsolidasi lebih lanjut menuju 7240 / 7200; kecuali IHSG mampu perbaiki posisi ke atas sejumlah Resistance above 7330-7355. Para investor INDONESIA kan memantau angka Inflasi (Mar) yang diperkirakan akan meningkat jadi 2.91% yoy dari 2.75% di bulan Feb. Apalagi hari ini para investor INDONESIA kan memantau angka Inflasi (Mar) yang diperkirakan akan semakin memanas jadi 2.91% yoy dari 2.75% di bulan Feb.

Company News

• MDKA: Merugi USD20,65 juta
• SSIA: Pendapatan 2023 Tembus IDR4,53 T
• ASRI: Laba Bersih Anjlok 41%

Domestic & Global News
• Momen Ramadan, Inflasi Maret Diproyeksi Bakal Tembus lebih dari 3%
• Kabar Baik! PMI Manufaktur China Catat Ekspansi Pertama dalam 6 Bulan

Download full report HERE.