Ulasan Kinerja 4Q
BJTM mencetak interest income sebesar Rp1,2 triliun, yang sama dengan pencapaian pada 4Q16. Namun net interest income turun 6% y-y dari Rp919 miliar menjadi Rp861 miliar. Laba bersih tumbang 24% dari Rp192 miliar menjadi Rp145 miliar. Penurunan laba bersih terutama disebabkan oleh kenaikan beban operasional dari Rp560 miliar menjadi Rp618 miliar.

Restrukturisasi yang Masif Menyisakan PR
BJTM telah melakukan berbagai proses restrukturisasi yang telah membuahkan hasil. NPL berhasil menyentuh angka 4,6% pada akhir 2017 setelah pada 2016 menyentuh angka 4,8%. Namun, penurunan penyaluran kredit di sektor non-consumer merupakan faktor utama yang menyebabkan penurunan NPL. Pada 2017, total penyaluran kredit BJTM hanya tumbuh 7,0%, yang lebih rendah dari pertumbuhan industri sebesar 8,2%.
Dari sisi pendanaan, BJTM mampu mencetak lonjakan 21,5% pada dana pihak ketiga menjadi Rp39,8 triliun. Namun, lonjakan dana pihak ketiga ini dikontribusikan oleh time deposit yang melonjak 68% menjadi Rp12,0 triliun. Rasio loan-to-deposit pun turun tajam dari 90% pada 2016 menjadi 80%. Berlimpahnya likuiditas yang belum diimbangi oleh pertumbuhan penyaluran kredit menjadi rintangan untuk akselerasi pertumbuhan laba.

Download laporan lengkapnya di SINI.