Today’s Outlook:
MARKET AS: Yield US Treasury sempat ke atas level psikologis 4.0% sebelum ditutup sedikit menyusut ke 3.937%. Gerakan yield US Treasury tersebut dipercaya mewakili ekspektasi para investor terkait proyeksi penurunan suku bunga AS tahun ini; yang pada akhirnya memberikan sentimen negatif pada saham-saham Teknologi yang lebih menyukai lingkungan suku bunga rendah. Sejumlah data ekonomi penting akan menjadi perhatian di pekan ini: Notulen Rapat The Fed bulan Desember, dan laporan ketenagakerjaan akan melengkapi S&P Global US Manufacturing PMI (Des.) yang tercatat masih berkutat di wilayah kontraksi. Demikian juga dengan wilayah Eurozone & Inggris yang mana Manufacturing PMI (Des.) masih fragile di wilayah kontraksi. Nanti malam sekitar jam 22.00 WIB akan dirilis data ISM Manufacturing PMI (Des.) dan JOLTs Job Openings (Nov.) dari AS yang sedianya krusial untuk perhatikan apakah efek kebijakan moneter ketat The Fed kepada ekonomi AS boleh dianggap sebagai tercapainya soft-landing dan menjustifikasi proyeksi pivot tahun ini.
MARKET ASIA: Kabar baik dari CHINA: Caixin Manufacturing PMI (Des.) semakin menguat ke 50.8, berhasil lampaui ekspektasi & periode sebelumnya; sementara Korea Selatan hampir saja tak bertahan di perbatasan ekspansif dengan tergelincir ke posisi 49.9. INDONESIA: Inflasi (Des.) sukses melandai ke level 2.61% yoy, lebih rendah dari estimasi 2.72% dan bulan sebelumnya 2.86%. Inflasi Inti pun lebih dingin di angka 1.80% yoy, lebih rendah dari perkiraan 1.85% dan bulan November 1.87%. IHSG pun menyikapi dengan melonjak 50.8 points ke level 7323.6, fresh new High di awal tahun 2024 ini, selangkah lagi mencapai area ALL TIME HIGH 7355-7377 walau di tengah bayang-bayang RSI negative divergence. NHKSI RESEARCH menyarankan para investor/trader untuk memperhatikan animo market begitu level Target tersenut dicapai, untuk mengantisipasi kemungkinan pullback/konsolidasi wajar.
KOMODITAS: Harga MINYAK pun ditutup memerah pada hari pertama perdagangan 2024 seiring ekspektasi pemotongan suku bunga membayangi dan terhapusnya kekhawatiran akan bahaya serangan di Laut Merah. Minyak Brent ditutup melemah 1.5% di harga USD 75.89/ barrel, sementara US West Texas Intermediate tergerus 1.8% ke posisi USD 70.38/barrel. Harga turun karena para trader mengurangi ekspektasi berlebih terkait penurunan suku bunga AS di tahun 2024 ini. Penurunan suku bunga memang akan mengurangi biaya pinjaman konsumen, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak global. US Dollar juga menguat pada hari Selasa, sementara harga saham terkonsolidasi, semakin menekan harga Minyak lebih rendah. Dollar yang lebih kuat membuat Minyak lebih mahal bagi para pembeli non-AS. Adapun harga Minyak telah naik sekitar USD 2 pada perdagangan sebelumnya menyusul serangan terhadap kapal di Laut Merah oleh pemberontak Houthi di akhir pekan, dan laporan adanya kedatangan kapal perang Iran pada hari Senin. Dengan demikian para trader pun sedang mengevaluasi situasi pasar, di mana tidak ada gangguan pasokan yang berarti dan kecil kemungkinan kapal perang Iran akan terlibat bentrokan dengan kapal perang Amerika.
Pada hari Minggu yang lalu, helikopter AS menangkis serangan militan Houthi (yang didukung Iran) atas kapal kontainer yang dioperasikan oleh Maersk – Denmark di Laut Merah. Pada hari Senin-nya, sebuah kapal perang Iran telah memasuki Laut Merah, menurut kantor berita semi-resmi Tasnim. Shipping companies Maersk dari Denmark dan saingannya dari Hapag-Lloyd dari Jerman mengatakan kapal kontainer mereka masih akan hindari jalur Laut Merah yang memberikan akses ke Terusan Suez. Konflik yang lebih luas dapat menutup jalur laut penting untuk transportasi minyak. Survei Reuters terhadap para ekonom dan analis memperkirakan harga minyak mentah Brent rata-rata USD 82,56/barrel tahun ini, naik sedikit dari rata-rata tahun 2023 sebesar USD 82,17/barrel, dengan pertumbuhan global yang lemah diperkirakan akan membatasi permintaan; namun di sisi lain ketegangan geopolitik dapat mendongkrak harga. Di China, ekspektasi investor terhadap langkah-langkah stimulus ekonomi meningkat setelah aktivitas manufaktur menyusut pada bulan Desember untuk bulan ketiga. Secercah stimulus dapat meningkatkan permintaan akan minyak dan mendukung harga minyak mentah. Secara terpisah, OPEC+ berencana mengadakan pertemuan Komite Pemantau Kementerian Gabungan (Joint Ministerial Monitoring Committee/JMMC) di awal bulan Februari, meskipun tanggal pastinya belum diputuskan.
Corporate News
Danareksa Siapkan Obligasi IDR 1 Triliun, Cek 3 Kuponnya BUMN PT Danareksa (Persero) menggelar penawaran Obligasi VII Danareksa Tahun 2023 senilai IDR 1 triliun, yang terdiri dari 3 seri. Berdasarkan prospektus ringkas yang diterbitkan pada Harian Bisnis Indonesia, Selasa (2/1/2024), obligasi Danareksa ini terbagi atas tiga seri. Obligasi Seri A dengan pokok IDR 380 miliar memiliki tingkat bunga tetap sebesar 7.10% dan jangka waktu 370 hari terhitung sejak tanggal emisi. Obligasi Seri B dengan pokok IDR 520 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 7.70% dengan jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi. Obligasi Seri C dengan pokok IDR 100 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 7.85% dengan jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 9 April 2024, sedangkan bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing seri adalah 19 Februari 2025 untuk obligasi seri A, 9 Januari 2027 untuk obligasi seri B, dan 9 Januari 2029 untuk obligasi seri C. Dana hasil obligasi ini nantinya 50% akan digunakan untuk melunasi seluruh dan sebagian pokok utang perbankan. Sebagian dana juga akan digunakan untuk pinjaman kepada anak perusahaan Danareksa. (Bisnis)
Domestic Issue
Pemerintah Lelang Surat Utang Perdana 2024 Hari Ini, Target Raup IDR 37.5 Triliun Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) akan melelang tujuh seri surat utang negara (SUN) hari ini (3/1/2024). Ini merupakan lelang SUN perdana di 2024. “Pemerintah akan melakukan lelang SUN dalam mata uang rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024,” mengutip keterangan resmi DJPPR Kemenkeu, Jakarta, Rabu ini. Lelang akan berlangsung selama dua jam, mulai dibuka pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Tanggal setelmen 5 Januari 2024. “Target indikatif (lelang SUN) sebesar IDR 25 triliun, sedangkan target maksimal IDR 37,5 triliun,” katanya. Berikut seri surat utang yang akan dilelang: SPN03240404 jatuh tempo 4 April 2024, kupon Diskonto; SPN12250103 jatuh tempo 3 Januari 2024, kupon Diskonto; FR0101 jatuh tempo 15 April 2029, kupon 6,875 persen; FR0100 jatuh tempo 15 Februari 2034, kupon 6,785 persen; FR0098 jatuh tempo 15 Juni 2038, kupon 7,125 persen; FR0097 jatuh tempo 15 Juni 2043, kupon 7,125 persen; FR0102 jatuh tempo 15 Juli 2054, kupon bunga tetap dan akan ditetapkan pada tanggal 3 Januari 2024. (IDX Channel)
Recommendation
US10YT ada usaha penembusan upper channel di mana hendak mematahkan downtrend ini apabila yield berhasil ditutup naik di atas Resistance MA20 / yield 3.965%. ADVISE : BUY ON BREAK ; or AVERAGE UP accordingly. Target : sekitar yield 4.27%.
ID10YT menunjukkan reaksi rebound setelah dekati area target bottom sekitar yield 6.465%, di mana saat ini telah menembus Resistance pertama / MA10 pada yield 6.513%. resistance kedua dari rangkaian technical rebound ini adalah menguji MA20 / yield 6.571%, yang mana apabila mampu ditembus maka akan membuat yield ID10YT melaju lebih tinggi ke target upper wedge (blue) sekitar 6.65%. ADVISE : SPECULATIVE BUY ; AVERAGE UP accordingly.
Download full report HERE.