IHSG Ditutup Melemah

Pasar saham Indonesia masih didominasi oleh sentimen global. Pada Minggu (1/9), AS memutuskan untuk menetapkan tarif bea masuk 15% pada berbagai barang Tiongkok. Keputusan ini meningkatkan eskalasi perang dagang dan mendorong pelaku pasar untuk mematikkan aksi net sell sehingga IHSG melemah pada penutupan perdagangan awal pekan lalu. Keputusan AS yang menyebabkan penundaan jadwal negosiasi dagang antara AS-Tiongkok yang sebelumnya dijadwalkan pada September semakin memudarkan optimisme pasar atas membaiknya kondisi global. Dari sisi domestik, BPS mengumumkan data inflasi Agustus 2019 yang meningkat 3,49% y-y, lebih tinggi dari 3,2% y-y pada Agustus 2018. Pada pertengahan pekan lalu, sentimen global memberi angin segar bagi pasar saham Indonesia dan berhasil mendorong IHSG ke zona hijau. Sentimen positif global datang dari penegasan rencana pencabutan rancangan undang-undang ekstradisi oleh pemimpin eksekutif Hong Kong Carrie Lam; disetujuinya rancangan undang undang pencegahan Brexit tanpa kesepakatan oleh House of Common; dan kinerja positif data PMI Tiongkok. Pada akhir pekan lalu, cadangan devisa Indonesia pada Agustus 2019 di angka USD126,4 miliar, meningkat dari angka Juli 2019 menjadi katalis positif bagi IHSG yang ditutup menguat tipis pada akhir pekan lalu.

Download laporan lengkapnya di SINI.