September Kembali Deflasi Sebesar 0,18%
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis deflasi September tercatat sebesar 0,18% m-m, lebih dalam dari deflasi sebesar 0,05% m-m pada Agustus. Deflasi September terutama bersumber dari koreksi harga pangan dan didukung terhentinya akselerasi inflasi inti. Pada September kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 1,62% m-m, lebih dalam dari deflasi sebesar 1,10% m-m pada Agustus. Secara tahunan, inflasi September tercatat sebesar 2,88%, lebih rendah dibandingkan inflasi sebesar 3,20% pada Agustus. Di sisi lain, inflasi inti pada September sebesar 2,82% y-y, melambat dibandingkan inflasi inti sebesar 2,90% y-y pada Agustus. Terhentinya akselerasi inflasi inti menunjukan tertahannya laju pemintaan domestik. Ekspektasi terhadap depresiasi rupiah membuat konsumen cenderung menahan diri.
Rally Harga Minyak Dunia
Minyak mentah dunia mencetak rekor tertingginya sejak November 2014. Pada Rabu 3/10/2018, Brent yang merupakan minyak mentah yang digunakan pemerintah Indonesia diperdangankan pada level USD86,29 per barel. Sementara itu, minyak mentah light sweet yang menjadi acuan AS diperdagangkan pada level USD76,41 per barel. Penyebab utama kenaikan harga minyak dunia adalah kekuatiran sanksi AS terhadap Iran yang berpotensi mengurang suplai minyak global.
Download laporan lengkapnya di SINI.