Ringkasan:

Ulasan pekan lalu: Dari sisi domestik, kebijakan peningkatan tarif cukai rokok menekan saham sektor konsumer. Selain itu, Bank Indonesia yang mengimitasi the Fed akhirnya memangkas BI 7-DRRR sebesar 25 bps. Kebijakan BI didasari oleh eskalasi ketegangan geopolitik dan ketidakpastian global sehingga pelonggaran suku bunga diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Prakiraan pekan ini: Regulasi kenaikan tarif cukai rokok bersifat paradoks. Di satu sisi, kenaikan penerimaan cukai memperkuat perekonomian negara dan mengendalikan jumlah konsumsi rokok oleh perokok muda. Namun, di sisi lain, kenaikan angka cukai di atas 20%, yang baru diterapkan untuk pertama kalinya, pastinya memberatkan industri rokok. Berdasarkan fakta paradoks, NHKS memprediksikan GGRM akan mencapai target harga Rp75.075 dengan PE trailing band 22,1x. Estimasi ditopang oleh permintaan rokok yang masih tinggi dan inflasi yang stabil sebagai penopang daya beli konsumen. Selain itu, GGRM juga mencatatkan kinerja solid dan peningkatan volume penjualan.

 

Download laporan lengkapnya di HERE