Today’s Outlook:
MARKET AS: Adanya kekhawatiran berlanjutnya trend naik suku bunga The Fed dan US government shutdown masih menghantui sentimen pasar. Namun perkembangan terakhir mengabarkan Kongres AS akhirnya meloloskan rancangan undang-undang pendanaan sementara pada Sabtu malam dengan dukungan besar  dari Partai Demokrat setelah Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy mundur dari tuntutan sebelumnya yang berasal dari kelompok garis keras partainya; dengan demikian menghindarkan pemerintahan AS dari resiko shutdown di saat-saat terakhirnya.

Core Personal Consumption Expenditures (PCE) price index, acuan favorit The Fed atas tingkat Inflasi, berhasil melandai ke level 0.1% dari 0.2%; menumbuhkan optimisme para investor bahwa gelombang tekanan Inflasi berhasil dikendalikan, dan dengan demikian The Fed bisa mendekati akhir dari trend naik suku bunga mereka. Dan pada akhirnya akan membawa turun imbal hasil obgliasi negara AS yang mana yield US Treasury tenor 10 tahun telah meroket 20% di kuartal ketiga, setelah drop sekitar 4% pada awal Juli.

MARKET ASIA: Indonesia hari ini akan menantikan Data Nikkei Manfuacturing PMI (Sept.) dan Inflasi (Sept.). Sementara serangkaian data penting juga akan muncul dari Korea Selatan (Export & Import, Trade Balance untuk bulan September), China (PMI bulan September), Jepang (Tankan Manufacutirng Outlook Index untuk kuartal 3 kemarin). 

Corporate News
Grup Sinarmas (SMAR) Siap Lunasi Obligasi Jatuh Tempo IDR 280 Miliar Emiten perkebunan sawit milik Grup Sinarmas, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) menyampaikan kesiapan perseroan untuk melunasi obligasi yang akan segera jatuh tempo pada Oktober 2023. Wakil Direktur Utama SMAR Jimmy Pramono mengatakan perseroan telah mempersiapkan dana pembayaran pokok Obligasi berkelanjutan II SMART Tahap II Tahun 2020 Seri B yang akan jatuh tempo pada 22 Oktober 2023 sebesar IDR 280 miliar. Selain itu, dia mengatakan salah satu sumber dana perseroan untuk melunasi obligasi yang akan segera jatuh tempo tersebut karena SMAR memiliki fasilitas kredit dari beberapa bank yang belum dipergunakan. (Bisnis)

Domestic Issue
Berikut Hasil Transaksi Private Placement SUN Dalam Rangka PPS, Jumat (29/9) Kementerian Keuangan melakukan transaksi penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dengan cara Private Placement dalam rangka Penempatan Dana atas Program Pengungkapan Sukarela Wajib Pajak. Direktorat Surat Utang Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan, dalam keterangannya menyebut jumlah SUN yang ditransaksikan adalah sebesar IDR 677,809,000,000 dan USD 3,017,000, yang transaksinya telah dilakukan pada tanggal 25 September 2023. Seri FR0099 yang merupakan SUN dalam mata uang rupiah memberikan kupon 6.40% dengan yield 6.45% memiliki tanggal jatuh tempo 15 Januari 2029. Sedangkan untuk seri USDFR0003 yang dalam mata uang dolar AS memberikan kupon 3.00% dan yield 5.30%, memiliki tanggal jatuh tempo 15 Januari 2032. (Emiten News)

Recommendation
US10YT masih bercokol di titik tertinggi 16tahun, walau mendekati area Resistance upper channel 4.69% – 4.70% tapi masih tertib bergerak di atas MA10 (= menandakan Uptrend masih kuat). ADVISE : let your profit run, tapi jangan lupa set your Trailing Stop. Support : MA10 / 4.541%.

ID10YT lanjutkan pendakian setelah sukses menembus Resistance upper channel – uptrend, bahkan saat ini telah menembus level psikologis yield 7.0%. Tampaknya bukan tak mungkin ID10YT tengah menuju TARGET 7.085% dari pola PARALLEL CHANNEL sebelumnya. ADVISE : let your profit run ; jangan lupa set your TRAILING STOP. Selama yield masih bermain di atas MA10 ( Support yield 6.845%) = belum urgent untuk SELL.

Download full report HERE.