Today’s Outlook:
Market AS: Setelah data Inflasi AS terbukti melandai, Inflasi di tingkat produsen pun turut melambat dalam laju pertumbuhan 1.3% yoy di bulan Oct, berbanding 2.2% di bulan Sept, lebih rendah dari perkiraan 1.9%. Rilis PPI ini menunjukkan penurunan harga terbesar di tingkat produsen dalam 3,5 tahun didukung oleh harga minyak yang lebih murah, sehari sudah US CPI (Oct) pun dilaporkan telah melandai lebih rendah dari perkiraan. Adapun laporan lain yang menambah optimisme  bahwa The Fed akan mampu lakukan pemotongan suku bunga lebih cepat tahun depan adalah Retail Sales (Oct) drop 0.1% mom, merupakan kejatuhan pertama kalinya alam 7bulan, namun mengalahkan ekspektasi minus 0.3%, dan berbanding jauh dengan pertumbuhan bulan sebelumnnya yang mampu positif 0.9% . Para pelaku pasar juga tengah mengamati hasil meeting pertama dalam satu tahun antara Presiden AS Joe Biden dan pemimpin China Xi Jinping pada hari Rabu, berharap pembicaraan tersebut dapat meredakan perselisihan antara dua negara adidaya dalam konflik militer, perdagangan narkoba, dan kecerdasan buatan (AI). Katalis positif lainnya adalah DPR AS mengesahkan rancangan undang-undang pengeluaran sementara yang akan mencegah penutupan pemerintah, dengan dukungan luas dari anggota parlemen dari kedua partai. Hari ini seperti biasa akan dipantau angka Initial Jobless Claims, di mana diprediksi akan ada klaim pengangguran mingguan terbaru sebanyak 220ribu, membesar dari pekan sebelumnya 217 ribu.

MARKET EROPA : Bicara tentang Inflasi, Inggris laporkan CPI (Oct) yang juga sukses mendingin ke angka 4.6% yoy, lebih rendah dari forecast 4.8% dan pastinya dari bulan sebelumnya 6.7%. Menyusul data tsb, PPI Input & Output mereka juga turut turun dari bulan Sept. Aura perlambatan ekonomi pun terasa di Zona Euro di mana mereka mengumumkan Industrial Production (Sept) yang tumbuh negatif 6.9% yoy, lebih besar dari estimasi -6.3% dan dari bulan sebelumnya. Walau demikian, Trade Balance Eurozone (Sept) mampu surplus EUR 10milyar, lebih tinggi dari bulan sebelumnya EUR 5.9 milyar.

MARKET ASIA : Kabar baik datang dari China kemarin dalam laporan Industrial Production (Oct) dan Retail Sales (Oct) yang menguat lebih besar dari perkiraan. INDONESIA juga mendapat bullish sentiment dari rilis surplus Trade Balance di bulan Oct senilai USD 3.48milyar, lebih besar dari perkiraan dan bulan sebelumnya, tertopang oleh Ekspor & Impor yang lebih baik, sehingga walaupun pertumbuhannya negatif namun laju penurunan mereka sudah melambat dari bulan sebelumnya. Pagi ini adalah Jepang yang menjadi sorotan ketika mereka telah publikasikan pertumbuhan Ekspor yang lebih tinggi dari ekspektasi namun Impor malah drop sedikit lebih rendah dari perkiraan, menghasilkan posisi defisit Trade Balance (Oct) JPY 662.5milyar, meninggalkan posisi surplus di bulan sebelumnya pada JPY 72.1 milyar.

KOMODITAS : Saham-saham Energi terseret turun oleh melemahnya harga Minyak menyusul data tambahan stok Minyak AS ternyata jauh lebih tinggi dari perkiraan, yaitu pada 3.6juta barrel (berbanding forecast 1.8juta barrel) menyusul kenaikan pada periode sebelumnya 13,8 juta barrel. Dengan demikian AS memiliki rekor produksi Minyak sebesar 421.9juta barrel. Harga Minyak acuan Brent dan WTI masing-masing turun 1.6% -2%. Rilis data di atas menyusul laporan mingguan pemerintah AS yang sebelumnya belum bisa dipublikasikan karena masalah system upgrade, menyatakan bahwa produksi Minyak AS memegang posisi rekor 13.2juta barrel / day di bulan Oktober. Negara eksporter Minyak terbesar seperti Saudi Arabia dan Russia yang tergabung dalam OPEC+ kembali menegaskan pada bulan ini bahwa mereka akan meneruskan pemangkasan produksi sukarela sampai akhir tahun.

Corporate News
Medco (MEDC) Tuntaskan Buyback 4 Obligasi Global, Tarik Pinjaman Jumbo Emiten migas keluarga Panigoro PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) mengumumkan telah selesai melakukan pembelian kembali (buyback) empat obligasi global, yang dibayar lebih cepat atau sebelum jatuh tempo. Manajemen Medco Energi mengumumkan penyelesaian atas penawaran tender tunai untuk pembelian kembali atas 4 obligasi yang seluruhnya diterbitkan oleh anak perusahaan MEDC dan dijamin tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali. Empat obligasi itu adalah, pertama surat utang jatuh tempo 2025 yang diterbitkan oleh Medco Platinum Road Pte. Ltd. Kedua, surat utang jatuh tempo pada 2026 dengan nilai maksimal USD 60 juta. Surat utang ini diterbitkan oleh Medco Oak Tree Pte. Ltd. Ketiga, surat utang jatuh tempo 2027 yang diterbitkan oleh Medco Bell Pte. Ltd. Keempat, surat utang jatuh tempo 2028 dengan nilai maksimal USD 70 juta, yang diterbitkan oleh Medco Laurel Tree Pte. Ltd. MEDC menggelontorkan dana sebesar USD 195 juta atau sekitar IDR 3.06 triliun, asumsi kurs jisdor IDR 15,699 per dolar AS, untuk buyback obligasi global ini. (Bisnis)

Domestic Issue
Penerbitan Obligasi Korporasi Diprediksi Mencapai IDR 137 Triliun Hingga Akhir 2023 PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan total penerbitan obligasi korporasi hingga akhir tahun ini sekitar IDR 122.48 triliun-IDR 137.57 triliun. Sebagian besar surat utang korporasi yang bakal diterbitkan di sisa tahun ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja. Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo Suhindarto mengungkapkan, realisasi penerbitan surat utang korporasi per akhir pekan lalu yakni tanggal 10 November 2023 telah mencapai IDR 114.37 triliun. Ini artinya masih terdapat potensi penerbitan lagi hingga akhir tahun 2023. “Kami mengekspektasikan setidaknya akan ada penambahan IDR 8 triliun lagi surat utang korporasi yang diterbitkan,” kata Darto saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (15/11). Darto tidak melihat adanya penambahan signifikan dalam penerbitan surat utang korporasi di sisa tahun 2023. Darto menjelaskan, kenaikan suku bunga acuan baru-baru ini menjadi 6% membuat biaya pinjaman dan imbal hasil yang diminta investor menjadi lebih tinggi. Padahal, korporasi menginginkan biaya yang lebih murah untuk mendukung leverage keuangan yang sehat. (Kontan)

Recommendation
US10YT confirm meneruskan perjalanan menuju target bottom pada yield 4.309%. ADVISE : SELL MORE, kurangi posisi. Resistance terdekat adalah MA10 pada yield 4.569%.

ID10YT kembali terpukul turun setelah technical rebound ke MA20 dan lower channel (uptrend) yang sesungguhnya telah terpatahkan trend naiknya. Saat ini Kembali bergantung pada Support MA50 dan MA10 pada yield 6.882% – 6.825%. ADVISE : kurangi posisi.

Download full report HERE.