Today’s Outlook:
MARKET AS: Dollar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama, terbebani oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve telah hampir mencapai akhir trend naik suku bunga dan dapat mulai memangkasnya pada paruh pertama tahun depan.

Pada Treasury AS, obligasi bertenor 10 tahun turun secara stabil sepanjang hari dan terakhir turun 9.9 bps menjadi 4.385%, dari 4.484% pada hari Jumat. Para investor juga menantikan rilis tingkat acuan Inflasi yang diinginkan oleh The Fed alias PCE index, serta angka Inflasi Zona Euro pada hari Kamis, yang berpotensi memberikan arah pada pasar.

Sementara itu, data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa Building Permits sedikit di atas ekspektasi, sementara New Home Sales alias penjualan rumah keluarga baru di AS turun lebih dari perkiraan di bulan Oktober, kemungkinan karena suku bunga KPR yang lebih tinggi membuat harga rumah menjadi tak terjangkau , namun segmen perumahan tetap didukung oleh kekurangan properti yang sudah ada di pasar.

MARKET EROPA: Dari Benua Eropa, Presiden European Central Bank Christine Lagarde mengatakan bahwa perjuangan ECB untuk menahan Inflasi belum selesai karena pertumbuhan upah masih kuat dan prospeknya masih tidak pasti, namun ia menunjukkan adanya pelonggaran tekanan inflasi di Euro Zone.

MARKET ASIA : Indonesia mencatat pertumbuhan uang beredar 3.4% YoY pada bulan Oct, dibanding 6% pada bulan sebelumnya. Jepang akan segera mengumumkan Bank Of Japan Core CPI yang ditengarai stabil pada level 3.4% YoY.

KOMODITAS: Harga Minyak mentah juga turun, dengan Brent menetap di bawah USD 80/barel, karena investor menunggu pertemuan OPEC+ minggu ini keputusan ttg perkiraan pemangkasan produksi hingga 2024. Pada logam mulia, Emas mencapai level tertinggi dalam 6 bulan terakhir didukung oleh Dollar yang melemah dan ekspektasi jeda pada kebijakan moneter The Fed.

Corporate News
Pemodal Profesional, Simak Jadwal Detail Perpetual Bond IIF dengan Yield 7.25%-8.25% PT Indonesia Infrastrukture Finance (IIF) resmi memulai penawaran umum Surat Berharga Berwawasan Lingkungan Indonesia Infastructure Finance tahun 2023. Surat berharga yang ditawarkan berjenis perpetual. Dalam prospektus yang ditayangkan di Bisnis Indonesia kemarin, Senin (27/11/2023), Perpetual Bond IIF ditawarkan sebanyak-banyaknya sebesar IDR 500 miliar. Surat utang ini menawarkan imbal bagi hasil tetap dengan besaran 7.25%-8.25%. “Imbal bagi hasil Surat Berharga Perpetual dibayarkan setiap semester (6 bulan) sejak tanggal emisi,” tertulis dalam pengumuman. Dalam penerbitan perpetuan bond ini, IIF mendapatkan pemeringkatan AA oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). (Bisnis)

Domestic Issue
Sri Mulyani Kurangi Tarik Utang, jadi IDR 203.6 Triliun per Oktober 2023 Kementerian Keuangan mencatat realisasi pembiayaan melalui penerbitan utang mencapai IDR 203.6 triliun hingga Oktober 2023. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan yang target awal yang sebesar IDR 696.3 triliun. Dibandingkan dengan realisasi per Oktober 2022 yang mencapai IDR 507.3 triliun, realisasi pembiayaan utang pada tahun ini juga jauh lebih rendah, atau mengalami penurunan sebesar 59.9%. Jika dirincikan, Sri Mulyani mengatakan bahwa realisasi penerbitan SBN hingga Oktober 2023 baru mencapai IDR 185.4 triliun, dari target APBN sebesar IDR 712.9 triliun. Sementara dari sisi pinjaman luar negeri, tercatat realisasi hingga Oktober 2023 adalah sebesar IDR 18.2 triliun, naik 159.7% dari realisasi tahun lalu sebesar IDR 7.0 triliun. Dia mengatakan, pengelolaan utang pemerintah hingga Oktober 2023 masih terus terjaga dengan baik dan dilakukan secara berhati-hati, terutama dalam mengantisipasi fenomena higher for longer, di mana suku bunga acuan global diperkirakan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama. (Bisnis)

Recommendation
US10YT berada pada trend turun yang tak terbantahkan, secara tak mampu lalui Resistance MA20 pada yield 4.512% dan kini malah berbalik tembus lagi ke bawah Support MA10 / yield 4.439%. ADVISE : HOLD , tunggu yield bottoming dulu ; BUY ON WEAKNESS.

ID10YT closing slightly di atas Resistance MA10 , menjadikan yield 6.712% sebagai Support terdekat saat ini. Dinilai masih terbatas technical rebound semata, namun belum menghapuskan ancaman turun lebih lanjut menuju target bottom yield pada 6.465% ; secara sejumlah Resistance Moving Average menghadang dari yield 6.783% sampai 6.886% kemudian dilanjut level previous High pada yield 6.95%-7.0%. ADVISE : HOLD ; tunggu bottoming yang solid.

Download full report HERE.