Today’s Outlook:

MARKET AS: US Dollar menguat tipis meskipun ada tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi AS.US Dollar berbalik sedikit lebih tinggi setelah para investor menilai pembacaan sentimen konsumen AS dan menyaring sejumlah komentar dari pejabat Fed. Pembacaan awal dari University of Michigan untuk sentimen konsumen berada di 67.4 untuk bulan Mei, level terendah dalam enam bulan terakhir dan di bawah estimasi 76.0 dari para ekonom yang disurvei oleh Reuters. Selain itu, ekspektasi inflasi satu tahun naik menjadi 3.5% dari 3.2%. DOLLAR INDEX (DXY), yang mengukur kekuatan mata uang AS terhadap enam mata uang major dunia lainnya, naik 0.07% menjadi 105.29. Euro turun 0,1% menjadi USD1.077, sementara Yen melemah 0.17% menjadi 155.74 per dolar. Poundsterling membukukan penurunan mingguan yang moderat setelah Bank of England pada hari Kamis membuka jalan untuk dimulainya penurunan suku bunga paling cepat bulan depan dan data menunjukkan bahwa ekonomi Inggris keluar dari resesi ringan pada kuartal pertama tahun ini. Pasar menunggu rilis data US CPI & PPI minggu depan untuk melihat tanda-tanda bahwa inflasi AS telah melanjutkan tren penurunannya menuju target suku bunga 2% The Fed. Laporan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan bulan lalu telah memupuskan ekspektasi penurunan suku bunga AS dalam waktu dekat. Namun, pasar kini sepenuhnya memperkirakan bahwa penurunan suku bunga hanya akan terjadi pada bulan November, sementara peluang Fed untuk bergerak pada bulan September semakin mengecil. Imbal hasil obligasi naik karena para pedagang menunggu data inflasi April yang penting minggu depan untuk memandu ekspektasi kebijakan moneter The Fed. Imbal hasil dari obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik 5.1 basis poin menjadi 4.5%, sementara imbal hasil obligasi bertenor 2 tahun, yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga, naik 6.3 basis poin menjadi 4.8698%.

MARKET EROPA: Sebaliknya, pasar saat ini mengimplikasikan peluang 50-50 untuk pemangkasan suku bunga BANK OF ENGLAND di bulan Juni dan hampir sepenuhnya priced-in untuk bulan Agustus. Mereka juga mengimplikasikan kemungkinan 88% BANK SENTRAL EROPA akan melonggarkan kebijakan moneter di bulan Juni. Gubernur BOE Andrew Bailey mengatakan bahwa mungkin akan ada lebih banyak pengurangan daripada yang diharapkan investor ; ini adalah tanda terbaru dari perbedaan yang semakin besar antara prospek suku bunga Eropa dan AS. Para investor saat ini mengantisipasi sekitar 42 bps pivot tahun ini dari The Fed. Sebagai perbandingan, para trader memperkirakan pelonggaran 55 bps dari BoE tahun ini, sementara mengantisipasi pemangkasan 68 bps dari ECB.

KOMODITAS: Harga MINYAK turun sekitar USD1 per barel karena komentar-komentar dari para pejabat The Fed mengindikasikan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, yang dapat menghambat permintaan dari konsumen minyak mentah terbesar di dunia. Futures minyak mentah US WTI turun USD1.00 menjadi USD78.26 per barel dan BRENT turun USD1.09 menjadi USD82.79 per barel. Harga EMAS naik, menuju minggu terbaiknya dalam lima minggu terakhir, dengan emas batangan membangun momentum yang dipicu oleh data pekerjaan AS yang lebih lemah minggu lalu yang memperkuat ekspektasi bagi Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga tahun ini. Futures Emas AS untuk pengiriman Juni ditutup 1.5% lebih tinggi pada USD2,375.00 per ons.

Corporate News
Timah (TINS) Rugi dan Hadapi Obligasi-Sukuk Jatuh Tempo IDR 806 B Kinerja PT Timah Tbk (TINS) yang menderita kerugian sebesar Rp 449 miliar pada tahun buku 2023 dan Obligasi serta Sukuk yang bakal jatuh tempo pada 2024 menjadi alasan kuat perseroan absen menebar dividen pada tahun ini. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), emiten bersandi saham TINS tersebut bakal menghadapi Obligasi dan Sukuk jatuh tempo dengan total nilai mencapai Rp 806 miliar pada Agustus mendatang. Obligasi yang jatuh tempo berasal dari Obligasi Berkelanjutan I Timah Tahap II Tahun 2019 Seri B. Sedangkan Sukuk berasal dari Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Timah Tahap II Tahun 2019 dengan tingkat bunga masing-masing sebesar 8.75%. Direktur Utama PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal mengungkapkan bahwa kinerja perseroan di tahun buku 2023 telah banyak memberikan insight baru terutama untuk memperbaiki kinerja di tahun-tahun selanjutnya. (Bisnis)

Domestic Issue
2024, BEI Catat Total Emisi Obligasi dan Sukuk Hampir IDR 40 T Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan total emisi obligasi dan sukuk sepanjang 2024 atau hingga Mei ini sebesar IDR 39.68 triliun. Angka tersebut berasal dari sebanyak 37 emisi dari 27 emiten yang tercatat sepanjang tahun ini. Dengan demikian, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI saat ini berjumlah 552 emisi dengan nilai total nominal outstanding senilai IDR 461.84 triliun dan USD 46.1 juta yang diterbitkan oleh 130 emiten, berdasarkan keterangan resmi BEI. Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat berjumlah 186 seri dengan nilai nominal IDR 5,986.87 triliun dan USD 501.10 juta. Sedangkan, total emisi EBA tercatat sebanyak 10 dengan total nominal IDR 3.05 triliun. Pada awal pekan kemarin, BEI sendiri tercatat menambah 1 obligasi, 1 sukuk, dan 2 saham baru. (Bloomberg Technoz)

Recommendation

US10YT menunggu trigger angka CPI & PPI AS untuk menentukan apakah technical rebound bisa tercipta di area support lower channel – uptrend saat ini. Resistance terdekat : MA10 / yield 4.5%. Penembusan level tsb akan membawa yield US10YT kembali melambung ke arah TARGET : MA20 / yield 4.57% , ataupun yield 4.66% – 4.70%.

ID10YT terhentikan technical rebound-nya pada resistance MA10 atau mendekati yield 7.10%. ADVISE : tunggu arah penembusan sebelum memutuskan positioning. Support : MA20 pada yield 6.99% – 7.0% level Support psikologis.

Download full report HERE.