US Dollar index lompat 0.52% dan yield US Treasury tenor 2tahun merangkak naik setelah laporan tenaga kerja yang masih cukup kuat minggu lalu mengindikasikan Federal Reserve masih akan punya alasan untuk pertahankan tingkat suku bunga tinggi. Yen Jepang melunak setelah Gubernur Bank Sentral Jepang yang baru Kazuo Ueda mempertahankan kebijakan suku bunga extra longgar ; melemahkan Yen sebesar 1.08% pada nilai tukar 133.57 / USD (sempat menyentuh Yen 133.87 / USD , level terendah sejak 15Maret). Bangkitnya US Dollar menyeret harga Emas global turun ke bawah level psikologis USD2000, melumer 1.1% pada USD 1989.10 / ounce ; sementara yield obligasi negara menanjak di tengah ekspektasi naiknya suku bunga acuan pada FOMC Meeting mendatang tanggal 3Mei.

Para investor akan fokus pada rilis data Inflasi AS (Mar.) esok Rabu malam sekitar jam 1930 WIB disusul FOMC Meeting Minutes, PPI (Mar.) dan Initial Jobless Claims pada hari Kamisnya. Para pelaku pasar mulai memperhitungkan 71.7% probabilitas The Fed akan menaikkan FFR sebesar 25bps ke range 5%-5.25% bulan depan, seperti dilansir CME Group Fedwatch. Di sisi lain, kekuatiran resesi mulai meningkat seiring anjloknya nilai kredit komersial akibat krisis Silicon Valley Bank di bulan Maret lalu telah semakin mengetatkan syarat penerimaan kredit pada sejumlah bank di AS ; walaupun program pinjaman darurat The Fed sedikit banyak dirasa cukup membantu. Diketahui pinjaman The Fed kepada para bank selama 4minggu terakhir telah meningkat lebih dari USD 400milyar demi menjamin likuiditas. Para pelaku pasar juga memperhitungkan The Fed akan mulai memotong suku bunga di semester dua tahun ini untuk menghindari kejatuhan ekonomi yang terlalu dalam. Sementara itu dari benua Asia, pasar diwarnai oleh meningkatnya tensi geopolitik di sekitar issue latihan militer China di Teluk Taiwan. Adapun tingkat Inflasi (Mar.) China akan ditunggu para investor hari ini dengan ekspektasi masih flat di 1%. Dari dalam negeri, cadangan devisa Indonesia pada bulan Maret terdata semakin menggemuk di angka USD 145.20milyar, lebih tinggi dari ekspektasi & bulan sebelumnya. Pasar Eropa yang baru akan buka hari ini setelah libur Paskah, sedianya menanti data Retail Sales (Feb.) Zona Eropa. NHKSI RESEARCH memperkirakan sentimen yang bergulir di pasar masih akan cenderung flat seiring para pelaku pasar menahan diri dan menunggu sederet rilis data ekonomi penting dari AS pada pekan ini.

Corporate News
PT SMI Akan Terbitkan Obligasi Berkelanjutan III Pada PUB Obligasi Berkelanjutan III Sarana Multi Infrastruktur Tahap III Tahun 2023 yang merupakan satu kesatuan bagian dari PUB Obligasi Berkelanjutan III yang telah dibentuk sebelumnya dengan total fasilitas IDR 20 triliun, PT SMI membuka kesempatan sebesar besarnya kepada potential investors untuk berpartisipasi dalam penerbitan obligasi dengan peringkat idAAA (Triple A) yang dikeluarkan oleh Pefindo dengan target total penerbitan IDR 2 triliun pada tahap III ini. Tenor dan timeline adalah sebagai berikut:: Range 1 Tahun: 5.70-6.30%; 3 Tahun: 6.50-7.25%; 4 Tahun: 6.50-7.35%. (Liputan 6)

Domestic Issue
Obligasi Korporasi Masih Menarik Hingga Akhir Tahun, Simak Katalisnya Penebitan obligasi korporasi pada kuartal II/2023 masih memiliki peminat yang tinggi dengan beberapa faktor seperti kebijakan The Fed terkait suku bunga, situasi pemilu akhir tahun & indikator ekonomi makro Indonesia. Chief Economist BCA David E Sumual menjelaskan minat investor saat ini masih cukup baik di obligasi korporasi dan obligasi pemerintah. David mengatakan faktor yang mempengaruhi minat investor salah satunya adalah indikator makronet inflow sudah lebih dari IDR 50 triliun dari awal tahun untuk obligasi pemerintah. David juga berujar bahwa Indikator makro cukup kuat, harga komoditas cukup baik sehingga hal itu akan berlaku juga pada penerbitan obligasi. (Bisnis)

Recommendation
US10YT mulai berupaya tembus Resistance MA10 pada yield 3.4%, dilanjut MA20 pada pada yield : 3.451% , didukung oleh RSI positive divergence yang menyatakan bahwa buying momentum mulai picking up di Support ini. ADVISE : Speculative Buy ; or Average Up accordingly. ID10YT juga terlihat hendak mengakhiri trend turun jk.pendek dalam pola Falling Wedge ini dengan menembus Resistance sederet MA pada range yield : 6.801-6.819%. Jika break out mampu terjadi, maka yield ID10YT akan Kembali lanjutkan Uptrend ke level 7.0% / 7.057% ; dan akhirnya mencapai TARGET yang tertunda di kisaran 7.189- 7.202%. ADVISE : Buy on Break ; or Average Up accordingly.

Download full report HERE.