Rilis indicator inflasi terbaru dari China, Jerman, dan AS semakin menguatkan ekspektasi bahwa tingkat suku bunga tinggi akan bertahan lebih lama dari perkiraan. Angka Manufacturing Purchasing Manager Index (PMI) China naik ke level 52.6 (Feb.) dari 50.1 (Jan.) merupakan pertumbuhan tercepat dalam lebih dari 1dekade. Dari AS, data ISM Manufacturing Prices (Feb.) yang menjelaskan harga bahan baku mentah, didata naik ke level 51.3 (jelas lebih tinggi dari forecast 45.1 & angka Jan.44.5) ; menyiratkan Inflasi tinggi masih akan tetap bercokol. Sementara dari benua Eropa, rilis data CPI Jerman (Feb.) masih belum bergeming dari level 8.7%, tak mampu memenuhi harapan forecast turun ke 8.5% ; menegaskan tingkat Inflasi di Eropa juga masih alot untuk dijinakkan. Menyikapi data makroekonomi AS dan tingkat PMI global yang masih terus menunjukkan outlook pertumbuhan ekonomi dunia yang cukup solid, US Treasury yield tenor 10tahun sontak melejit ke level 4.006% , kembali ke posisi tsb untuk pertama kalinya sejak November ; sementara yield tenor 2tahun menyentuh level tertinggi sejak 2007 di angka 4.889%. Yield obligasi negara Jerman tenor 2tahun juga lompat ke level 3.2%, titik tertinggi sejak Oktober 2008. Fed Fund Rate futures memperlihatkan bagaimana para pelaku pasar mulai memperhitungkan puncak suku bunga bisa mencapai 5.5%-5.75% pada bulan September, dari level saat ini di 4.5%-4.75%. Hal ini sejalan dengan pandangan beberapa pejabat The Fed yang mengamini besaran kenaikan suku bunga bisa mencapai 50bps pada FOMC Meeting mendatang tgl 21-22Maret.

Data Inflasi tahunan Indonesia (Feb.) dilaporkan naik ke angka 5.47% yoy dari posisi terendah 5bulan di Jan. 5.28% (pun lebih tinggi dari perkiraan 5.44%). Secara bulanan, pertumbuhan harga barang & jasa merangkak naik 0.16% di Feb. (vs forecast 0.11%, vs previous 0.34%). Di sisi lain, Inflasi Inti (Feb.) tampak semakin terkendali dengan turun ke level 3.09% yoy (jelas lebih rendah dari consensus 3.26% & bulan sebelumnya 3.27%).

Corporate News
Obligasi Jatuh Tempo, TBIG Siapkan Dana IDR 1,7 Triliun PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) menyiapkan dana untuk pelunasan obligasi yang akan jatuh tempo pada 13 Maret 2023 sebesar IDR 1,7 triliun. Direktur PT Tower Bersama Infrastrukture Tbk (TBIG), Helmy Yusman Santoso menjelaskan, pihaknya telah menyediakan dana untuk melunasi pokok dan bunga ke-4 obligasi tersebut kepada pemegang obligasi. Sebagai informasi, tahun 2023 TBIG harus melunasi total IDR 5,96 triliun untuk jumlah obligasi yang jatuh tempo.TBIG juga tidak melakukan refinancing untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo tahun ini dan akan dilunasi menggunakan kas internal perseroan. (BeritaSatu)

Domestic Issue
Sri Mulyani Raup IDR 20 Triliun dari Lelang 7 SUN Menteri Keuangan Sri Mulyani memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar IDR 20 triliun atas lelang tujuh surat utang negara (SUN) pada lelang pada Selasa, 28 Februari 2023. Ketujuh surat utang tersebut antara lain seri SPN03230531 (new issuance), SPN12240229 (new issuance), FR0095 (reopening), FR0096 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0089 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia. Direktur SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan menyampaikan minat investor masih solid yang tecermin dari total penawaran sebesar IDR 45,97 triliun atau dua kali dari target indikatif sebelumnya. Hal itu didorong oleh sikap optimistis investor atas menguatnya perekonomian Indonesia untuk tahun 2022 yang tercatat sebesar 5,31 persen secara tahunan. Raihan ini lebih tinggi dari pertumbuhan tahun sebelumnya, yakni 3,70 % year-on-year (yoy). (Bisnis)

Recommendation
US10YT ternyata lebih mantap menapaki Uptrend , tetap aman di atas Support MA10 & menembus level psikologis 4%. Dengan demikian tidak tertutup kemungkinan yield melanjutkan kenaikkan menuju next TARGET : 4.243 / 4.338. ADVISE : Average Up accordingly. ID10YT tampak gamang bertahan di area Resistance / Target yield yang telah tercapai sekitar level psikologis 7.0%. Namun demikian, sekiranya dalam waktu dekat.angka tsb mampu tertembus, akan membuka jalan penguatan yield lebih lanjut menuju next TARGET : 7.057 / 7.189-7.202. ADVISE : Set your Trailing Stop ; Average Up accordingly.

Download full report HERE.