Today’s Outlook:
Pelaku pasar keuangan menanti testimoni Federal Reserve Chairman, Jerome Powell di depan Kongres AS rencananya nanti malam jam 21.00 WIB ; dan akan memantau ketat petunjuk seberapa besar kepala bank sentral AS tsb menekankan perlunya melanjutkan trend naik suku bunga acuan menyusul rate pause yang telah terjadi pekan lalu. Bank sentral China kembali memotong suku bunga acuan utama sebesar 10bps ke tingkat 3.55% demi lebih menggairahkan perekonomian mereka, namun di satu sisi juga semakin menegaskan bahwa China perlu stimulus lebih untuk mendongkrak lambatnya perbaikan ekonomi mereka pasca pandemi Covid.
Dari sudut data ekonomi, laporan US Housing Starts (May) yang naik 21.7% mom, juga Building Permits (May) yang terdata meningkat 5.2% mom ; sangat kontras dengan posisi bulan sebelumnya di angka negatif ; menandakan kesehatan sektor properti AS masih cukup baik. Jerman melaporkan Inflasi di tingkat produsen atau PPI (May) berhasil melandai 1% yoy dan -1.4% mom ; pertumbuhan yg lebih rendah dari ekspektasi dan periode sebelumnya. Adapun hari ini tingkat Inflasi di Inggris akan mendapat sorotan secara angka bulan May diharapkan mampu sedikit menjinak ke tingkat 8.5% yoy dibanding April pada 8.7%, walaupun Core CPI mungkin masih agak lebih alot utk ditaklukkan. Dari benua Asia, Korea Selatan merilis data PPI (May) yang turun ke level 0.6% yoy , sedikit lebih tinggi dari prediksi tapi sukses melandai daripada bulan April di 1.6%.
Bank Indonesia mencatat terdapat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan dalam negeri pada pekan kedua Juni 2023. Berdasarkan data transaksi yang dihimpun Bank Indonesia (BI), non-residen di pasar keuangan domestik jual neto sebesar Rp 2,38 triliun ; yang terbagi menjadi Rp 640 milyar di pasar SBN dan jual neto Rp 1.74 triliun di pasar saham. Seiring dengan hengkangnya dana asing dari pasar keuangan domestik, premi risiko investasi Indonesia juga meningkat tipis. Terlihat dari premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 15 Juni 2023 sebesar 80,55 bps, atau naik tipis dari 80,50 bps per 9 Juni 2023. Lebih lanjut, selama tahun berjalan 2023 atau dari Januari 2023 hingga 15 Juni 2023, arus modal asing tetap masuk secara neto baik di pasar SBN maupun pasar saham. Dari catatan BI, non-residen terdata beli neto Rp 82,50 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 17,14 triliun di pasar saham.
Gugupnya para investor menghadapi outlook pasar keuangan dunia yang semakin muram di tengah prediksi masih akan lanjutnya trend naik suku bunga acuan AS, mengirim Rupiah melemah ke atas IDR 15000 / USD setelah hampir 3 bulan lamanya cukup nyaman di bawah level psikologis tsb.
Corporate News
Indah Kiat Pulp (INKP) Terbitkan Obligasi dan Sukuk Emiten kertas Grup Sinarmas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) menerbitkan obligasi dan sukuk mudharabah senilai total IDR 4 triliun dengan mayoritas alokasi dana pembayaran kewajiban. Berdasarkan prospektus, INKP akan menerbitkan obligasi berkelanjutan IV tahap I 2023 senilai IDR 3,25 triliun yang merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan Obligasi IV dengan target dana IDR 12 T. Selain menerbitkan obligasi, INKP juga akan menerbitkan sukuk mudharabah berkelanjutan III tahap I 2023 sebesar IDR 750 miliar. Adapun target dari penerbitan sukuk ini adalah IDR 3 triliun. (Bisnis)
Domestic Issue
Hasil Lelang Surat Berharga Syariah Turun, Ini Penyebabnya Minat investor terhadap lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa kemarin (20/6) dinilai masih tinggi. Penawaran masuk pada lelang pekan ini mencatatkan nilai sebesar IDR 41,38 triliun. Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan bahwa hasil lelang kali ini sudah cukup tinggi karena melihat dari target indikasi hanya IDR 7 triliun. Dia menilai, penurunan penawaran lelang inipun dipengaruhi ekspektasi Fed Rate yang kemungkinan akan naik dua kali sebesar 25 basis poin (bps). Selain itu, sejak Fed Rate pekan lalu rupiah mengalami kecenderungan terdepresiasi karena sudah melewati level psikologis di IDR 15.000. “Jadi, mungkin ini yang juga mendorong asing untuk menahan diri masuk ke pasar SBN di lelang kali ini,” ujar Fikri. (Kontan)
Recommendation
US10YT akhirnya jebol Support jangka pendek & saat ini yield bergerak di bawah MA10 & MA20 ; menjadikan level yield 3.74-3.763% sebagai Resistance terdekat saat ini. ADVISE : Hold (kurangi posisi) ; Wait & See. Support yield berikut : MA50 / sekitar 3.623%
ID10YT setelah berhasil bertengger Kembali di atas MA10 , yield Kembali ada usaha percobaan menembus Resistance selanjutnya yaitu MA20 di tingkat 6.363%. Apabila mampu break out maka juga akan break dari pattern PARALLEL CHANNEL dan membuka peluang penguatan ke arah TARGET yield 6.478% (MA50). ADVISE : Wait for break out confirmation ; get ready to Average Up again.
Download full report HERE.