Today’s Outlook:
MARKET US: Pasar Ekuitas mengalami kesulitan pertahankan reli lima bulan yang dimulai pada bulan November, sebagian karena ekspektasi bahwa the Fed akan memangkas suku bunga pada paruh pertama tahun ini. Di sisi lain, beberapa data inflasi tercatat lebih tinggi dari perkiraan, data pasar tenaga kerja yang kuat, ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang memicu kenaikan harga minyak, serta komentar dari para pejabat Federal Reserve, termasuk Ketua Jerome Powell, telah menyebabkan para pelaku pasar memundurkan harapan penurunan suku bunga bank sentral. Bitcoin mengalami fluktuasi di sekitar USD 60,000 karena para investor mengantisipasi peristiwa halving yang akan datang, sebuah peristiwa yang terjadi setiap empat tahun sekali dan mengurangi tingkat produksi bitcoin. Sementara meningkatnya pesimisme bahwa Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga juga turut menekan sentimen. MARKET INDONESIA: INDONESIA akan memantau angka Trade Balance Maret yang kemungkinan besar masih akan hasilkan surplus, berbanding dengan angka sebelumnya yang hanya USD 870 juta, akibat pertumbuhan Impor jauh melebihi Ekspor.
Corporate News
Stabil, Pefindo Labeli Bank BJB (BJBR) Peringkat idAA Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan kembali peringkat Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) dengan idAA. Itu juga berlaku untuk obligasi berkelanjutan I/2017 masih beredar. Pefindo juga menetapkan peringkat obligasi subordinasi berkelanjutan masih beredar dengan idA+. Peringkat obligasi subordinasi itu, berada dua tingkat di bawah peringkat bank bjb. Pasalnya, ada risiko obligasi subordinasi dapat dihapusbukukan pada kondisi non-viability. Itu sesuai POJK 34/POJK.03/2016. Prospek peringkat perusahaan stabil. Peringkat perusahaan mencerminkan posisi bank bjb sangat kuat di pasar captive Provinsi Jawa Barat dan Banten. Selain itu, kualitas aset kuat, dan permodalan sangat kuat. Peringkat tersebut dibatasi persaingan ketat di luar pasar captive. Peringkat dapat dinaikkan kalau bank bjb mampu memperkuat profil bisnis secara substansial, dan berkesinambungan, harus disertai dengan peningkatan profil keuangan signifikan. Sebaliknya, peringkat dapat diturunkan jika profil bisnis bank bjb mengalami penurunan signifikan, dan terus-menerus, dapat diakibatkan oleh hilangnya kehadiran di pasar atau melemahnya kualitas dari pasar captive. (Emiten News)
Domestic Issue
Pasar Surat Utang Diproyeksikan Prospektif pada Tahun 2024, Ini Pendorongnya Di tengah kenaikan yield Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun, penerbitan surat utang korporasi dinilai tetap semarak hingga akhir tahun. Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo Suhindarto mengatakan, yield SUN 10 tahun di sepanjang tahun 2024 akan bergerak pada kisaran 6.60% – 7.81%. “Kondisi geopolitik dan suku bunga acuan menjadi katalis utama yang kami perhitungkan dalam proyeksi tersebut,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu kemarin (21/4). Jika keadaan kondusif, dengan meredanya konflik geopolitik dan waktu penurunan suku bunga acuan menjadi semakin jelas, ia menilai yield berpotensi turun kembali ke kisaran 6.60% – 6.80%. Namun jika ketegangan geopolitik terus tereskalasi, meluas, dan berkepanjangan, hal itu akan meningkatkan risiko. “Selain itu, kepastian penurunan suku bunga jika ternyata baru akan diturunkan pada akhir tahun, maka hal ini juga bisa mendorong yield mengalami peningkatan dan berada di atas 7%,” terangnya. Sebagai informasi, saat ini prospek penurunan suku bunga AS oleh the Fed sudah berkurang dari yang sebelumnya diperkirakan tiga kali menjadi dua kali, yang kemudian baru akan dilakukan pada September dan Desember. Hal tersebut terjadi seiring inflasi yang masih sulit diturunkan ke dalam rentang target dan belum terlihat secara berkelanjutan akan menurun menuju 2%. Jika hal tersebut terjadi, Darto perkirakan Bank Indonesia (BI) juga akan terus menjaga suku bunga di dalam negeri guna melindungi nilai tukar rupiah agar tidak terlalu volatile. “Suku bunga tinggi yang akan dijaga hingga akhir tahun ini menjadi salah satu downside risk yang akan mendorong yield tetap tinggi,” lanjutnya. Dengan kondisi tersebut, Pefindo menilai investor akan lebih memilih untuk masuk ke dalam pasar surat utang, baik dari surat utang pemerintah maupun korporasi. (Kontan)
Recommendation
US10YT masih berkutat sekitar area resistance pada yield 4.659% di tengah kecenderungan RSI negative divergence. ADVISE ; don’t forget to set your TRAILING STOP, support terdekat : MA10 / Yield 4.606%.
ID10YT semakin merangsek menembus level yield 7.0%. ADVISE : HOLD, uptrend terindikasi kuat, let your profit run, tetapkan Trailing Stop . Support terdekat : Yield 6.90%
Download full report HERE.