Today’s Outlook:
MARKET AS: Pasar berada pada suasana optimisme bahwa ekonomi AS akan terhindar dari resesi di tengah spekulasi penurunan suku bunga pada kuartal pertama tahun depan.
Nonfarm Payrolls bulan lalu meningkat sebanyak 199,000 pekerjaan setelah naik 150,000 di bulan Oktober, menurut data dari Biro Statistik Departemen Tenaga Kerja AS. Pendapatan rata-rata per jam, sebuah pengukur utama pertumbuhan upah, naik pada laju bulanan sebesar 0.4% dibandingkan bulan Oktober, meningkat dari angka sebelumnya sebesar 0.2% dan lebih cepat dari prediksi sebesar 0.3%. Sementara itu, tingkat pengangguran di negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini secara tidak terduga turun menjadi 3.7%. Kenaikan pertumbuhan upah, yang berisiko meningkatkan inflasi, sedikit mengacaukan optimisme penurunan suku bunga, sehingga mendorong imbal hasil Treasury lebih tinggi. Probabilitas penurunan suku bunga di awal Maret turun menjadi 44.3% dari 54.3% ; Adapun survei Universitas Michigan menunjukkan ekspektasi inflasi untuk 12 bulan ke depan turun menjadi 3.1% di bulan Desember dari 4.5% di bulan lalu.
KOMODITAS: Harga Minyak menguat pada hari Jumat, karena laporan pekerjaan yang lebih kuat mendorong optimisme tentang soft landing AS, tetapi hal itu belum cukup untuk mencegah penurunan tujuh minggu berturut-turut karena kekhawatiran tentang surplus pasokan global membuat harga kehilangan daya saing. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 2.7% dan ditutup pada USD 71.23 per barel. Minyak mentah berjangka Brent yang akan berakhir pada bulan Februari naik 2.4% menjadi USD 75.81 per barel. Namun, kedua kontrak tersebut mengakhiri minggu ini sekitar 4% lebih rendah. Harga Minyak terdorong lebih tinggi pada hari Jumat berkat laporan Nonfarm Payrolls yang dirilis lebih kuat dari perkiraan menambah optimisme bahwa AS akan terhindar dari resesi, mendukung prospek permintaan Minyak mentah yang tengah lesu.
Corporate News
Ketrosden Triasmitra (KETR) Siapkan Dana Bayar Obligasi IDR 415 M PT Ketrosden Triasmitra Tbk. (KETR) telah menyiapkan dana untuk pembayaran pokok Obligasi I Tahun 2020 Seri A yang akan jatuh tempo pada tanggal 8 Januari 2024. Videy Octory Direktur keuangan KETR dalam keterangan tertulisnya Jumat (8/12) menuturkan bahwa KETR telah menyiapkan dana sebesar IDR 415 miliar untuk pembayaran pokok Obligasi tersebut. Videy menambahkan penyetoran dana Obligasi ini akan dibayarkan kepada PT. Kustodian Sentral Efek (KSEI) sesuai jadwal yang telah ditentukan. (Emiten News)
Domestic Issue
Penerbitan Obligasi dan Sukuk di BEI Tembus IDR 117.8 Triliun hingga Akhir 2023 Industri penerbitan obligasi dan sukuk di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Hingga akhir 2023, nilai penghimpunan dana dari surat utang mencapai angka yang mengesankan, yakni IDR 117.8 triliun. Pencapaian ini tidak lepas dari kontribusi 57 penerbit efek bersifat utang (EBUS) dengan menerbitkan sebanyak 107 emisi. Jumlah tersebut berpotensi meningkat, mengingat masih terdapat 11 penerbit yang tengah menunggu untuk dicatatkan dalam pipeline pencatatan. Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, hingga 8 Desember 2023, tercatat 17 emisi dari 11 penerbit EBUS yang sedang dalam proses pipeline. Sebagian besar calon penerbit berasal dari sektor konsumer (6 perusahaan), diikuti oleh sektor bahan baku (3 perusahaan). BEI mencatat bahwa total emisi obligasi dan sukuk yang terdaftar di bursa mencapai 542 emisi, dengan nilai nominal outstanding mencapai IDR 462.74 triliun dan USD 72.987 juta, yang diterbitkan oleh 128 emiten. Selain itu, Surat Berharga Negara (SBN) juga mencatatkan keberadaannya di BEI dengan jumlah 191 seri, memiliki nilai nominal IDR 5.536,74 triliun dan USD 486.11 juta. Sementara Efek Beragun Aset (EBA) tercatat sebanyak 10 emisi, dengan nilai mencapai IDR 3.38 triliun. (Berita Satu)
Recommendation
US10YT belum mampu tembus Resistance pertama : MA10 pada yeld 4.243% setelah rebound pada Support dari level previous Low : 4.098% – 4.060%. Please beware bahwa trend masih turun (di dalam pola PARALLEL CHANNEL), jadi pastinya harus respect pada Resistance terdekat : MA10, dilanjut MA20 plus upper channel di kisaran : 4.305% – 4.350%. ADVISE : HOLD ; AVERAGE UP ACCORDINGLY.
ID10YT tampak masih berusaha bertahan di atas Support trendline jk.pendek sekitar yield 6.57% , dalam perjalanan turunnya menuju target bottom pada yield 6.465%. Belum ada penembusan ke atas Resistance MA10 & MA20 (range : 6.627% – 6.678%) yang akan merupakan tanda recovery pertama dari trend turun ini, oleh karena itu statusnya masih sangat spekulatif. ADVISE : HOLD ; WAIT & SEE.
Download full report HERE.