Klaim pengangguran turun 2% sepekan, kembali memberikan ruang Hawkish the Fed. Data menunjukkan, Initial Jobless Claims AS mingguan yang berakhir 12 Nov. turun menjadi sebanyak 222K klaim (-2% WoW), mengindikasikan pasar tenaga kerja tetap solid, sekaligus melengkapi Resilient Consumer di tengah tingginya inflasi dan Borrowing Costs. Data terakhir ini, meningkatkan probabilitas kenaikan FFR Des. sebesar +75Bps dari sehari sebelumnya 15% menjadi 19%, berdasarkan survei CME FedWatch. Adapun, asumsi kenaikan FFR +75Bps kelima kalinya di Desember, kembali memunculkan spekulasi resesi ekonomi AS, membuat spread Inversi Yield UST2Y Vs. UST10Y semakin melebar, mendekati 70Bps atau spread paling lebar di tahun 2022 ini.

Corporate Bonds
BI Bakal Terbitkan Sukuk. Bank Indonesia (BI) akan menerbitkan sukuk BI atau SukBI, dalam rangka terus mendukung pembiayaan inklusif serta pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Lebih detail, penerbitan SukBI yang menggunakan underlying berupa surat berharga pembiayaan inklusif (SukBI inklusif), dan diakui sebagai Surat Berharga Pembiayaan Inklusif (SBPI). (Liputan6)

Domestic Issue
Suku Bunga Acuan BI Naik 50 bps. Bank Indonesia kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate pada bulan ini, atau naik 50 Bps menjadi 5,25%. Lebih lanjut, suku bunga Deposit Facility sebesar 4,50%, dan suku bunga Lending Facility ada di 6%. Sebagai catatan, BI sudah mengerek suku bunga acuan sebesar 125 bps hanya dalam waktu tiga bulan, masing-masing sebesar 25 bps pada Agustus, 50 bps pada September, dan 50 bps pada Oktober. (CNBC Indonesia)

Recommendation
Investor mencerna kenaikan BI 7DRR 50Bps ketiga kalinya. Kenaikan BI 7DRR 50Bps atau Front Loading, mengisyaratkan stance BI tetap Hawkish, guna menjaga Core Inflation dibawah 4% hingga 1Q23. Saat ini, Core Inflation Indonesia Okt. berada di level 3,31% YoY (Vs. Sept. 3,21% YoY), dan BI memproyeksikan masih akan naik ke level 3,50% YoY di akhir tahun 2022. Kenaikan BI 7DRR yang sesuai ekspektasi pasar, namun belum mampu meredam depresiasi rupiah yang sempat menyentuh level IDR15.700/USD.

Download full report HERE.