Highlights Neraca Perdagangan Juli 2019

Neraca perdagangan Indonesia Juli 2019 mengalami defisit sebesar USD63 juta, merosot dari surplus USD297 juta pada Juni 2019. Kinerja neraca perdagangan jauh dibawah estimasi kami & konsensus pasar yang masing-masing sebesar surplus USD100 juta dan defisit USD400 juta. Pergerakan neraca perdagangan terutama didorong oleh peningkatan yang cukup besar di ekspor migas dibarengi oleh kenaikan signifikan impor nonmigas.

Ekspor migas pada Juli naik sebesar 115,2% m-m menjadi USD 1,6 miliar. Sementara itu impor migas hanya naik sebesar 2,0% m-m menjadi USD1,7 miliar. Di sisi lain, impor nonmigas naik signifikan sebesar 40,7% m-m menjadi USD 13,7 miliar. Kenaikan impor nonmigas yang signifikan tidak imbangi oleh kenaikan ekspor nonmigas. Kenaikan ekspor nonmigas hanya sebesar 25,3% mm menjadi USD13,8 miliar. Kondisi ini dipengaruhi oleh perekonomian dunia yang melambat dan harga komoditas yang masih rendah.

 

Efek Lonjakan Ekspor Migas

Total ekspor Juli 2019 mengalami kontraksi sebesar -5,1% y-y, lebih rendah dari kontraksi sebesar -9,1% y-y pada Juni juga melenceng dari perkiraan kami: kontraksi sebesar -14,4% y-y. Hal didorong oleh membaiknya kinerja ekspor migas (Juli 13,3% y-y vs. Juni -55,6%) meskipun kinerja ekspor nonmigas kembali terkontraksi cukup dalam (Juli -6,8% y-y vs. Juni -2,2%). Ekspor migas dipengaruhi oleh melajunya ekspor pengolahan hasil minyak sebesar 275,6% yy, naik cukup signifikan dari kenaikan Juni sebesar 26,1% y-y. Hal ini juga didukung oleh naiknya ekspor gas sebesar 10,4% y-y. Sementara itu, nilai ekspor tercatat naik sebesar USD3,7 miliar menjadi USD15,4 miliar, dipengaruhi oleh kegiatan perdagangan yang kembali normal setelah hari raya Lebaran.

Download laporan lengkapnya di SINI.