Inflasi Juli berpotensi menurun. Survei BI pekan pertama Juli 2022 menyatakan inflasi CPI Headline MoM Juli 2022 diproyeksikan sebesar 0,40% (Vs. Jun. 0,61%), seiring penurunan harga sejumlah komoditas seperti minyak goreng deflasi -0,04% MoM. Survei ini di tengah spekulasi BI belum tentu akan menaikkan BI 7DRRR Juli ini, seiring CPI Core YoY Jun. 2,63%, masih di bawah nilai tengah target tahunan BI 2%-4%. Sebagai catatan, hasil RDG BI pada 21 Juli, atau sepekan lebih awal dari FOMC Rate Decision 28 Juli yang diproyeksikan kembali menaikkan FFR 75 Bps. Akhir pekan SUN Benchmark ditutup mixed, dengan yield FR0091 stabil di level 7,25%.
Corporate Bonds
Tiga Obligasi dan Dua Sukuk Tercatat Pekan Ini. Sepanjang 4-8 Juli 2022, ada tiga obligasi dan dua sukuk baru yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pertama, Obligasi Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap I Tahun dengan nilai pokok IDR 700 miliar. Kedua, Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap I Tahun 2022 dengan jumlah pokok IDR 500 miliar. Ketiga, Obligasi Berkelanjutan II Bussan Auto Finance Tahap I Tahun 2022 dengan nilai nominal IDR 100 miliar. Keempat, Obligasi Berkelanjutan IV SMART Tahap I Tahun 2022 dengan nilai pokok IDR 1,5 triliun. Kelima, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Mandala Multifinance Tahap II Tahun 2022 dengan jumlah pokok IDR 650 miliar. (Kontan)
Domestic Issue
RUU Energi Baru dan Energi Terbarukan. Rancangan Undang-Undang (RUU) energi baru dan energi terbarukan akan melalui tahapan pembicaraan tingkat I dan pembicaraan tingkat II setelah pemerintah menunjuk kementerian perwakilan untuk membahas RUU bersama-sama dengan DPR RI dan selesai menyusun daftar inventarisasi masalah (DIM). RUU Energi Baru dan Energi Terbarukan merupakan RUU inisiatif Komisi VII. RUU ini telah disetujui sebagai RUU usulan DPR RI dalam sidang paripurna DPR 14 Juni 2022 lalu. (Kontan)
Recommendation
LCS Imbangi USD Risk Exposure. Rupiah stabil di level psikologis IDR15.000/USD selama sepekan, di tengah upaya BI untuk percepatan penggunaan Bilateral LCS. Pekan ini, investor mencermati rilis data inflasi AS Juni yang diproyeksikan tetap tinggi, bahkan setelah kenaikan 75 Bps FFR. Survei memproyeksikan inflasi level konsumen, CPI AS, naik ke level 1,1% MoM (Vs. Mei 1,0% MoM), dan 8,8% YoY (Vs. Mei. 8,6% YoY). Survei inflasi tetap tinggi juga terjadi di sisi produsen, dengan PPI AS Juni di level 0,8% MoM (Vs. Mei 0,8% MoM) dan 10,4% YoY (Vs. Mei 10,8% YoY).
Download full report HERE.