Today’s Outlook:
Federal Reserve Chairman Jerome Powell mengisyaratkan kemungkinan masih adanya kenaikan suku bunga setidaknya dua kali tahun ini demi menekan Inflasi AS ke target 2%. Pelaku pasar memperhitungkan 74.4% kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 25 bps pada FOMC Meeting mendatang bulan Juli, seperti dilansir CME Group FedWatch. Dari benua Eropa, sejauh ini Bank of England dinilai gagal mengendalikan Inflasi Inggris secara tingkat CPI bulan Mei malah dirilis tak beranjak dari level 8.7% yoy, tak mampu penuhi ekspektasi turun ke angka 8.4% yoy. Tak heran hari ini Bank of England akan mendapat sorotan terkait keputusan suku bunga acuan yang disinyalir akan naik 25 bps ke tingkat 4.75%. Tak hanya Inggris saja, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia hari ini juga akan kembali tentukan tingkat BI7DRR yang diprediksi tetap di posisi 5.75%. Sedangkan para investor AS masih akan memantau ketat komentar kedua Jerome Powell di hadapan Komite Senat Perbankan AS nanti malam sekitar jam 21.00 WIB, sebelum diawali oleh rilis data Initial Jobless Claims mingguan dan Existing Home Sales (Mei).

Corporate News
Anak Usaha KB Kookmin Terbitkan Obligasi IDR 1 T, Kelebihan Permintaan 4 Kali PT KB Finansia Multi Finance atau KreditPlus menerbitkan obligasi terbesar IDR 1 triliun. Obligasi keluaran anak usaha KB Kookmin Card asal Korea Selatan ini berhasil menyabet peringkat AAA (idn). Pada masa penawaran awal atau bookbuilding, obligasi tersebut mendapat respon positif dari investor, dengan permintaan tembus hingga IDR 4,08 triliun atau oversubscribed 4 kali dari rencana penerbitannya. Adapun struktur obligasi yang diterbitkan terdiri dari 2 seri, yaitu Seri A sebesar IDR 500 miliar dengan tenor 1 tahun dan tingkat suku bunga tetap sebesar 6,20% per tahun, dan Seri B sebesar IDR 500 miliar dengan tenor 3 tahun dan tingkat suku bunga tetap sebesar 7,30% per tahun. (Detik Finance)

Domestic Issue
Prospek Obligasi Korporasi Semester II/2023 kala The Fed Masih Hawkish Beberapa emiten menerbitkan obligasi korporasi meskipun Federal Reserve atau The Fed diperkirakan mengerek suku bunga acuan pada semester II/2023. Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan prospek obligasi korporasi masih cerah seiring dengan banyaknya emiten yang membutuhkan dana untuk ekspansi maupun penyelesaian utang usai dihantam pandemi Covid 19. Selain itu, kondisi makroekonomi dalam negeri yang relatif stabil juga mendukung untuk penerbitan obligasi korporasi. “Karena likuiditas dalam negeri yang cukup baik akhirnya menekan yield SBN sehingga selisih dengan US Fed Fund Rate semakin sempit dibandingkan periode 3-4 tahun lalu, dan ini cukup baik dari sisi pertumbuhan pasar seperti penerbitan obligasi pemerintah maupun korporasi,” ujar Ramdhan. Meski demikian, menurutnya obligasi korporasi tak lepas dari rekam jejak perusahaan penerbit (issuer), mengingat banyaknya kasus gagal bayar (default) kupon obligasi oleh obligor. (Bisnis)

Recommendation
US10YT masih belum mampu bangkit setelah jebol Support jangka pendek & saat ini yield bergerak di bawah MA10 & MA20; menjadikan level yield 3.732-3.761% sebagai Resistance terdekat saat ini. ADVISE: Hold (kurangi posisi); Wait & See. Support yield berikut: MA50/sekitar 3.625%. ID10YT nyaman melaju ke TARGET/resistance berikut yaitu MA50 sekitar yield 6.47% dan TARGET dari pattern PARALEL CHANNEL (downtrend) yang telah dipatahkan, sekitar yield 6.5%; setelah sukses menembus Resistance MA20 (menjadikan tingkat yield 6.361% sebagai Support terdekat saat ini). ADVISE: Average Up accordingly.

Download full report HERE.