Data GDP AS untuk 4Q22 muncul di angka 2.9%, lebih tinggi dari perkiraan 2.6% namun memang lebih rendah dari 3Q22 di 3.2%. Tanda perlambatan ekonomi ini yang mulai muncul berkat Langkah agresif kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve, juga didukung oleh melemahnya permintaan di pasar perumahan seperti tergambar pada Building Permits yang terkontraksi ke angka 1.337 juta lebih rendah dari sebelumnya 1.351 juta, serta New Home Sales (Des.) yang turun ke level 616k lebih rendah dari perkiraan 617k, walau masih lebih kuat dari bulan sebelumnya di 602k. Adapun data pasar tenaga kerja masih ketat walaupun telah terlihat gelombang PHK massif di beberapa perusahaan teknologi raksasa, dengan Initial Jobless Claims ternyata masih di angka 186k, jauh lebih rendah dari estimasi 205k dan dari periode sebelumnya 192k. Serangkaian hasil di atas membuat harapan investor akan laju kenaikan suku bunga acuan ke depannya akan semakin dovish, walaupun The Fed telah menekankan bahwa FFR 5% tidak bisa ditawar lagi demi semakin menekan Inflasi AS. Sementara itu, asing terlihat memburu Surat Berharga Negara (SBN) di tengah naiknya yield. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan RI, pada periode 2 Januari hingga 24 Januari 2023, investor asing masih mencatatkan net buy atau inflow sebesar IDR42,1 triliun. Adapun sepanjang pekan ini, asing mencatatkan inflow sebesar IDR30,3 triliun. Sementara itu dari pasar lelang, yakni pada Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang digelar pada Selasa lalu, penawaran dari asing menembus IDR7,6 triliun. Jumlah tersebut naik dua kali lipat dibandingkan pada lelang sebelumnya pada 10 Januari lalu sebesar IDR3,38 triliun.
Corporate News
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) Jual Surat Utang Bunga 9,50%. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) kembali menghimpun dana melalui penerbitan obligasi senilai IDR1,25 T yang akan terdiri dari tiga tenor. Diantaranya lima tahun dengan penawaran suku bunga 8,00- 8.50% per tahun, jatuh tempo tujuh tahun dengan kupon 8,50-9,00% per tahun dan sepuluh tahun dengan imbal hasil ditawarkan antara 9,00-9,50% per tahun. Adapun obligasi ini akan dibayarkan setiap tiga bulan. (CNBC Indonesia)
Domestic Issue
Pemerintah kembali menerbitkan surat utang khusus bagi peserta Program Pengungkapan Sukarela (PPS) atau program tax amnesty jilid II untuk tahun 2023. Surat utang perdana tahun ini mulai terbit pada bulan ini. Kalau tidak ada halangan, pemerintah bakal menerbitkan surat berharga negara (SBN) selama lima kali hingga bulan September 2023. Adapun jadwal penerbitan antara surat utang negara (SUN) dan surat berharga syariah negara (SBSN) dilakukan secara bergantian. (KONTAN/Business Insight)
Recommendation
Yield ID10YT lanjutkan kenaikan setelah berhasil break out MA10 di angka 6.7, dengan demikian berpotensi menuju next Resistance pada MA20 / 6.83, up to MA50 di sekitar 6.89; dengan demikian mulai berusaha mematahkan trend turun yield dari November lalu. ADVISE : Average Up accordingly. Pola bullish reversal yang sama juga tengah terjadi pada yield US10YT, di mana diperkirakan tengah membentuk pola Inverted Head & Shoulders dengan Neckline krusial di angka 3.55 (sekalian break MA20) ; dengan demikian buka jalan menuju TARGET 3.72-3.77. ADVISE : Buy on Break selepas tembus Neckline ; Average Up di atas MA50 / 3.6.
Download full report HERE.