Today’s Outlook:
• Wall Street ditutup flat bervariasi dalam range pergerakan tipis, di mana S&P500 dan NASDAQ masih membukukan kenaikan masing-masing 0.02% dan 0.1%; sementara DJIA terkikis 0.1%/turun 42 pts seiring naiknya yield US Treasury dan jebloknya sektor Industri setelah SAHAM Boeing tergerus 2% akibat peringkat kredit mereka di-downgrade Moody’s mendekati level “junk”. Di satu sisi, sektor Teknologi berhasil menjaga sentimen positif market dengan saham Tesla melonjak 12% rebound dari titik terendah 15 bulan di pekan ini, setelah produsen mobil listrik tersebut mengumumkan akan mempercepat peluncuran model EV terbaru yang lebih terjangkau pada pertengahan tahun 2025. Sektor Teknologi masih jadi pusat perhatian hari ini, menunggu tibanya laporan keuangan dari Meta, disusul Microsoft & Alphabet keesokan harinya. Para perusahaan pembuat chip juga melaporkan kinerja Q1 di atas ekspektasi serta memaparkan guidance Q2 yang bersemangat, membuat harga saham mereka terjaga dalam uptrend. Di lain pihak, lelang US TREASURY tenor 5 tahun sebesar USD 70 miliar mendorong yield obligasi lebih tinggi dan membebani pasar saham. US Treasury tenor 10 tahun juga naik 5 bps ke level yield 4.646%. Para pelaku pasar cukup nervous menunggu data ekonomi penting dalam 2 hari ini yaitu: GDP Q1 dan Personal Consumption Expenditures (PCE) price index untuk bulan Maret. Andaikata data pertumbuhan ekonomi dan acuan Inflasi ini ternyata keluar lebih kuat dari ekspektasi maka akan semakin menjauhkan harapan pemotongan suku bunga AS dalam waktu dekat.
• INDIKATOR EKONOMI: US Durable Goods Orders (Mar.) dirilis in-line dengan ekspektasi pada level 2.6%, menandakan peningkatan demand yang signifikan dalam 4 bulan terakhir atas produk tahan lama dari AS (termasuk kendaraan), dari pertumbuhan sebelumnya yang hanya 0.7%.
• KOMODITAS: AS melaporkan cadangan minyak mentah mingguan mereka turun 3.23 juta barrel, meleset dari perkiraan adanya penambahan 1.8 juta barrel, seperti dilansir dari American Petroleum Institute. Posisi minus inipun sejalan dengan laporan pemerintah AS terkait stok cadangan minyak mentah mereka yang memang menguap 6.368 juta barrel, di luar ekspektasi adanya penambahan 1.6 juta barrel. Meskipun demikian, harga MINYAK dunia tetap terdepresiasi pada penutupan perdagangan Rabu seiring meredanya ancaman perang Israel-Iran sehingga aliran pengiriman minyak global kembali terbuka, di mana US WTI turun 0.66% menjadi USD 82.81/barrel di New York Merchantile Exchange; sementara BRENT terkikis 0.45% menjadi USD 88.02/ barrel di London ICE Futures Exchange. Kedua harga acuan minyak global tersebut telah mencatatkan penguatan di tahun ini masing-masing sebesar 15% dan 14%. Para trader kini kembali fokus pada fundamental supply-demand seputar harga minyak global. Goldman Sachs bahkan telah memprediksi penurunan resiko geopolitik dalam beberapa bulan mendatang sehingga memproyeksikan harga minyak bisa turun sebesar USD 5 -10/barrel. Diketahui Presiden AS Joe Biden telah menandatangani paket bantuan luar negeri yang akan memperluas sanksi terhadap minyak Iran, walau Biden tetap memiliki kewenangan untuk menghapus sanksi tersebut atas alasan keamanan nasional; ataupun tidak akan memberlakukan sanksi secara ketat yang akan menimbulkan lonjakan harga minyak di tahun PEMILU AS.
• INDONESIA: Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia menetapkan kenaikan suku bunga acuan 25 bps ke level 6.25% di mana Deposit Rate dan Lending Rate pun disesuaikan masing-masing menjadi: 5.50% & 7.0%. Adapun langkah ini diambil dalam rangka stabilisasi nilai tukar RUPIAH dan mitigasi efek konflik global. USD/IDR tetap tak bergeming dari angka >16200 per USD, bertahan di atas Support pertama: pada range 16192-16140 per USD. IHSG ditutup menguat 63 pts atau hampir 1% pada perdagangan Rabu kemarin, ke angka 7174.53 mengamankan diri ke atas level Neckline pola (bearish reversal) DOUBLE TOP di sekitar 7130-7140. Tantangan berikutnya yang harus dihadapi hari ini adalah Resistance MA20 & MA50 di range: 7240-7280 (up to 7300). NHKSI RESEARCH perlu mengingatkan para investor/trader bahwa VOLATILITAS masih akan tinggi menjelang rilis data penting Inflasi & GDP AS yang berpotensi membubarkan technical rebound ini lagi.
Company News
• HMSP: Putuskan Bagi Dividen IDR8,06T
• TBIG: Buyback IDR800 Miliar
• AALI: Setujui Sebar Dividen IDR247/Saham
Domestic & Global News
• BI Guyur Insentif Likuiditas Jumbo IDR 280 Triliun, Untuk Apa
• Selangkah Lagi, TikTok Bakal Dilarang di AS Jika Tak Jual Bisnisnya
Download full report HERE.