Ketiga indeks utama Wall Street ditutup beragam pada hari Selasa (30/05/23) tertekan kekhawatiran mengenai apakah pemerintah & parlemen AS bisa satu suara untuk mengusung naiknya plafon utang AS yang telah mencapai USD 31.4 triliun. Faktor kepastian masih tetap ada karena walaupun pada akhir pekan lalu President AS Joe Biden dan perwakilan kubu Republikan Kevin McCarthy telah bertemu dan mencapai kesepakatan, namun kenyataannya masih rentan ditentang oleh pejabat Republikan garis keras lainnya. Dari sudut suku bunga, data ekonomi menunjukkan US Consumer Confidence (May) naik di atas perkiraan, di satu sisi ini semakin menguatkan prediksi bahwa bank sentral AS masih akan perlu naikkan suku bunga lebih lanjut untuk memerangi Inflasi. Para pelaku pasar memperhitungkan 65% kemungkinan naiknya Fed Fund Rate sebesar 25 bps pada FOMC Meeting mendatang 13-14 June. Hari ini akan dinantikan data-data ekonomi penting lain dari belahan dunia lainnya, seperti: Japan Industrial Production (Apr) yang pagi ini telah rilis secara tak terduga lebih rendah dari perkiraan, masuk ke area negatif 0.4%; kemudian segera disusul data Chinese Composite PMI (May), German Unemployment Change (May), German CPI (May), and malamnya ditunggu laporan tenaga kerja US JOLTs Job Opening (Apr) yang diperkirakan terjadi penambahan 9,775 juta, naik dari periode sebelumnya 9,590 juta.
Ini merupakan pekan perdagangan yang singkat untuk Indonesia dikarenakan IHSG dihadapkan pada libur dua hari 1-2 Juni, sementara itu pada hari Jumat para investor akan memonitor ketat data Nonfarm Payrolls (May) dan US Unemployment Rate (May) yang akan berikan pengaruh serius pada keputusan The Fed pada rapat mereka bulan depan. IHSG yang juga belum mampu recover ke atas Resistance MA10 masih membuka potensi volatilitas tinggi dan ancaman konsolidasi lebih lanjut ke arah 6600-6550, walau di tengah memerahnya harga-harga saham kemarin asing terdata beli bersih sebanyak IDR 431.79 miliar. NHKSI RESEARCH menyarankan para investor/trader pasar modal Indonesia untuk mempertahankan posisi Hold atau Wait & See menimbang libur panjang di depan mata mengandung terlalu banyak faktor ketidakpastian.
Download full report HERE.