Today’s Outlook:
• Saham AS berguguran dalam sesi jual besar-besaran pada perdagangan Rabu (25/10/23) seiring tergelincirnya saham Alphabet, setelah sang induk Google merilis laporan laba yang mengecewakan. Saham Alphabet terjun 9.5% setelah perusahaan melaporkan pendapatan jasa cloud yang mengecewakan, membangkitkan  kekhawatiran akan perlambatan ekonomi. Indeks S&P500 juga turun 5 hari berturut-turut, sedangkan Nasdaq memimpin pelemahan dengan drop 2.43%. Ini merupakan persentase penurunan terbesar sejak 21 Februari lalu. Keturunan ini dipicu oleh anjloknya saham-saham teknologi mega caps yang sensitif terhadap isu kenaikan suku bunga. Indeks lain yang tak kalah penting, Philadelphia SE Semiconductor, juga rontok 4.1%, ini penurunan harian terbesar sejak akhir 2022. Di berita lain, yield US Treasury kembali naik, menghasilkan kembali kekhawatiran bahwa suku bunga akan ditahan tinggi untuk waktu lebih lama. Yield obligasi melanjutkan pergerakan bullish mereka mendekati level psikologis 5%. Yield US Treasury tenor 10 tahun berada pada posisi 4.95% dan ditopang oleh data ekonomi New Home Sales yang menunjukkan penjualan rumah baru lebih kuat dari perkiraan; dan tingkat suku bunga hipotek mencapai level tertinggi dalam 23 tahun. Jadi di tengah trend suku bunga naik, ternyata belanja masyarakat (dalam hal ini di sektor Property) terbukti masih kencang. Mengenai laporan kinerja kuartalan, 146 dari 500 perusahaan yang tergabung dalam S&P500 telah melaporkan laporan keuangan mereka. 80% di antaranya melaporkan laba di atas ekspektasi. Para analis sekarang  melihat peluang para perusahaan S&P500 mampu mencatatkan pertumbuhan laba tahunan sebesar 2.6%, naik dari perkiraan sebelumnya 1.6% di awal bulan.
• DATA EKONOMI AS: malam ini AS akan melaporkan sejumlah data ekonomi penting seperti Durable Goods Orders (Sept.), GDP kuartal 3/2023, dan Initial Jobless Claims mingguan di mana klaim pengangguran diperkirakan naik menjadi 209 ribu dari 198 ribu pada pekan sebelumnya. Tak lupa satu lagi data dari sektor perumahan yaitu Pending Home Sales (Sept.) yang pastinya akan menunjukkan bahwa kontraksi di sektor ini jelas sudah sangat melambat, malah mengarah ke pertumbuhan positif/ekspansif.
• MARKET EROPA: Jerman mempublikasikan pandangan iklim usaha yang semakin optimis di bulan Oktober, tergambar dari German Ifo Business Climate Index yang bergerak ekspansif di angka 86.9, lebih tinggi dari estimasi & bulan sebelumnya. Nanti malam European Central Bank akan menjadi sorotan global secara mereka akan mengumumkan keputusan terkait suku bunga acuan di mana diharapkan tetap di level 4.5%, suatu langkah pengereman pertama setelah 10x ECB naikkan suku  bunga sejak Juli 2022 lalu.
• MARKET ASIA: Pagi ini Korea Selatan telah melaporkan GDP kuartal 3/2023 yang meningkat ke angka 1.4% yoy, lebih kuat dari prediksi dan kuartal sebelumnya.
• IHSG mencatatkan kenaikan 0.78% ke level 6,859.786 walau masih dibarengi oleh aksi jual asing sebesar IDR243.95 miliar (all market), mentotalkan Foreign Net Sell selama sebulan terakhir cukup masif di angka minus IDR5.19 triliun. Usaha naik IHSG kemarin terbentur Resistance pertama yang menghadang yaitu MA10 pada ketinggian sekitar 6,870, yang seyogyanya digunakan sebagai kesempatan untuk Jual di harga yang lebih baik (Sell on Strength). Karena sepertinya hari ini IHSG akan kembali diuji ketahanannya, maka NHKSI RESEARCH menyarankan para investor/trader untuk bersiap apabila IHSG harus lanjutkan konsolidasi menuju Support previous Low sekitar 6,745-6,730. Saran kami masih sama untuk memperbanyak sikap WAIT & SEE sambil menunggu IHSG membentuk base di Support yang solid.

Company News
• BBRI : Kredit Tumbuh 12,5% Hingga 3Q23
• ELSA : Kontrak Baru Tercatat IDR11,58 T Per September 2023
• AKRA : Bagikan Dividen Interim

Domestic & Global News
• Surplus APBN Susut Jadi IDR 67.7 Triliun Per September 2023
• Stimulus Baru China Meluncur, Siap Terbitkan Utang IDR 2,171 Triliun

Download full report HERE.