Today’s Outlook:

• Ketiga indeks utama Wall Street mengakhiri sesi perdagangan Senin (25/03/24) di teritori merah, dengan DJIA menderita persentase penurunan paling parah sebesar 0.41%. Dollar juga terperosok seiring adanya resiko intervensi Yen serta imbas rally Yuan berkat dukungan pemerintah China. Setelah langkah US Federal Reserve pekan lalu yang menetapkan suku bunga tak berubah pada dan memberi sinyal adanya 3x pemotongan suku bunga tahun ini, para pelaku pasar akan mengalihkan pandangan kepada data Personal Consumption Expenditures (PCE) price index yang sedianya dirilis Departemen Perdagangan (Commerce Dept.) pada hari Jumat bertepatan dengan libur Jumat Agung (Good Friday). Para analis perkirakan data PCE akan menunjukkan Inflasi memanas di bulan Februari, dengan harga-harga naik 0.4% mom, setelah pertumbuhan 0.3% di Januari. Namun demikian, Inflasi Inti yang mengecualikan harga barang volatile seperti makanan dan energi, diprediksi akan mendingin ke 0.3% mom dari 0.4%. Secara tahunan, headline & core PCE price index diproyeksi akan mendarat pada angka 2.5% dan 2.8% , selisih 1 persenan dari target rata-rata Inflasi The Fed pada 2%. Beberapa pejabat The Fed pada hari Senin kembali menyuarakan nada yang kurang dovish dari bank sentral secara mereka mengingatkan bahwa ekonomi AS masih kuat. Namun pada pekan ini masih ada beberapa statement dari pembuat kebijakan Federal Reserve yang ditunggu pelaku pasar, termasuk di antaranya dari Chairman Jerome Powell.
• Data ekonomi di sektor perumahan yang dimonitor ketat oleh para ekonom dan investor memberitakan Building Permits berubah positif menjadi 2.4%, dari -0.3% pada periode sebelumnya dan juga di atas ekspektasi 1.9%; merupakan pertumbuhan tertinggi sejak Oktober 2023 lalu. Sebaliknya, angka New Home Sales alias penjualan rumah baru di bulan Maret justru sedikit tertekan ke angka 662 ribu, dari 664 ribu pada bulan sebelumnya dan meleset dari forecast 675 ribu. Hari ini market akan menantikan angka Durable Goods Orders serta US Consumer Confidence yang merupakan ukuran keyakinan konsumen akan aktivitas ekonomi, yang ujungnya bisa meramalkan daya belanja masyarakat. Menyikapi indikator ekonomi yang ada dan akan datang, harga obligasi negara tenor 10 tahun jatuh 8/32 ke level yield 4.2493%, dari 4.218% penutupan Jumat lalu. Sementara harga obligasi tenor 30 tahun terdepresiasi 14/32 membuat yield 4.4183%, dari 4.392% pada penghujung pekan lalu.
• KOMODITAS: Harga MINYAK merangkak naik dikarenakan adanya kekhawatiran terkait supply dari rencana pemangkasan produksi Rusia yang cukup masif sekitar 9 juta barrel per day di kuartal dua, manakala ada potensi tensi geopolitik Eropa Timur semakin tereskalasi akibat Ukraina masih terus lancarkan serangan ke kilang minyak Rusia. Di sisi lain, adanya potensi gencatan senjata dari perang Israel-Hamas sedikit memberi angin sejuk terkait stabilitas wilayah Timur Tengah. US WTI melonjak 1.64% ke level USD 81.95/barrel, sementara Brent ditutup menguat 1.55% ke harga USD 86.75/barrel. Pada komoditas lain, harga EMAS stabil menjelang data ekonomi penting AS pekan ini. Harga spot emas naik tipis 0.3% ke level USD 2170.60/ounce.
• MARKET ASIA & EROPA: Bicara mengenai keyakinan konsumen, KOREA SELATAN baru saja merilis angka Consumer Confidence (Mar.) mereka pagi ini di level 100.7, turun dari 101.9 bulan sebelumnya; menyiratkan tendensi konsumen kurang optimis memandang aktivitas ekonomi ke depannya. Lebih siang nanti, bank sentral JEPANG akan umumkan tingkat tahunan Core CPI yang diperkirakan turun sedikit ke 2.5% yoy, dari 2.6% posisi sebelumnya. Tak lama kemudian, JERMAN menyusul dengan laporan GfK German Consumer Climate (Apr.), semacam laporan mengenai bagaimana konsumen memprediksi iklim usaha ke depannya, yang mana sepertinya masih akan relatif pesimis walau laju penurunannya mulai melambat.
• IHSG lagi-lagi masih terjaga di atas Support 7300 namun masih belum diperbolehkan menembus satu lagi Resistance Moving Average yaitu MA10 pada level 7360. NHKSI RESEARCH menyarankan para investor/trader untuk menunggu break out level tersebut sebelum memutuskan menambah posisi portfolio, di pekan perdagangan yang terpotong hari libur Jumat nanti dan menjelang ditutupnya kuartal 1 tahun ini.

Company News
• MIDI: Laba 2023 Sentuh IDR516 Miliar
• BDMN: Sebar Dividen IDR1,2T
• ELSA: Gandeng IBC

Domestic & Global News
• Kapan Utang Minyak Goreng Dilunasi? Ini Bocoran dari Kemenperin
• Sinyal Kuat Fenomena La Nina, Panen Komoditas Ini Terancam

Download full report HERE.