S&P500 dan Nasdaq ditutup menguat pada perdagangan Kamis (22/06/23) setelah Federal Reserve Chairman Jerome Powell kembali menegaskan nada hawkish di depan Komite Senat Perbankan dan memberi sinyal bahwa kenaikan suku bunga acuan AS masih akan berlanjut di bulan-bulan mendatang, seperti juga telah disuarakan oleh Fed Governor Michelle Bowman di sesi awal. Powell juga menyebutkan bahwa keputusan terkait hal itu akan sepenuhnya didasarkan oleh data ekonomi yang rilis ke depannya; serta Wall Street berharap akan melihat tingkat Inflasi melandai lebih cepat, dan tingkat pengangguran akan semakin bertambah yang mana memang merupakan target dari aksi naiknya suku bunga ini. Adapun pasar keuangan telah mem-price in 77% probabilitas kenaikan Fed Fund Rate sebesar 25 bps pada FOMC Meeting mendatang bulan JulI, seperti dilansir oleh CME Group FedWatch Tool. Dari sudut data ekonomi, US Initial Jobless Claims berada di titik tertinggi 20 bulan dan terus menguat selama 3 minggu berturutturut; sedangkan Conference Board Leading Economic Index kembali turun di bulan ke-14, dengan demikian nyata bahwa usaha The Fed untuk menekan pertumbuhan ekonomi terbukti telah membuahkan hasil. Di sisi lain, pasar perumahan menunjukkan perbaikan stabil pada bulan lalu setelah menjadi yang paling jungkir balik tahun lalu terimbas kenaikan suku bunga The Fed; walau saat ini harus dibayar dengan penurunan terbesar dalam satu dekade atas harga pasar perumahan residensial. Sementara itu dari benua Eropa, para investor cukup surprise ketika Bank of England mengimplementasikan kenaikan suku bunga lebih tinggi dari ekspektasi yaitu sebesar 50 bps ke tingkat 5% (dari prediksi 4.75%) demi menjinakkan Inflasi Inggris yang cukup alot selama dua bulan belakangan ini di level 8.7%. Dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia kembali menahan BI7DRR di level 5.75%, dengan komposisi Deposit Rate (Juni) di tingkat 5% dan Lending Rate (Juni) di level 6.5%. Adapun hari ini bisa disebut juga sebagai hari data PMI setidaknya bagi bagi Jepang, Jerman, Zona Euro, Inggris, serta AS.

Menimbang sentimen yang tengah bergulir di market saat ini dan kenyataan bahwa kemarin IHSG kembali terjerembab ke bawah Support MA10 & MA20 diiringi oleh aksi jual bersih asing sebesar IDR 163 milIar, maka di penghujung minggu ini NHKSI RESEARCH menyarankan para investor/trader untuk tidak banyak membuat positioning baru; lebih ke arah Wait & See menunggu ke mana animo market selanjutnya.

Download full report HERE.