Today’s Outlook:
• Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.6%, sementara S&P500 melonjak 0.8%, dan Nasdaq memimpin penguatan sebesar 1.1% menjelang rilis Notulen rapat Federal Reserve dan publikasi kinerja Nvidia yang sepertinya akan jadi sentimen penentu bagi sektor Teknologi megacap pada khususnya, di pekan perdagangan yang pendek terpotong hari libur Thanksgiving. Para investor telah hampir memperhitungkan 100% kemungkinan The Fed akan pertahankan suku bunga tak berubah pada FOMC Meeting bulan December nanti; ditambah lagi dengan adanya peluang pemotongan suku bunga pada rapat berikutnya sekitar musim panas tahun depan. Nanti malam akan dipantau data US Existing Home Sales yang diperkirakan tidak banyak berubah dari angka sebelumnya.
• MARKET ASIA & EROPA: China pertahankan suku bunga acuan tetap di tempat pada posisi saat ini untuk jangka panjang 4.20% dan 3.45% untuk jangka pendek. Jerman melaporkan deflasi di tingkat produsen berkurang menjadi -11% yoy pada bulan Oct dibanding -14.7% di bulan September, sementara Construction Output  bulan September terdeteksi ada pergerakan ke arah positif dengan bertumbuh 0.45% mom, daripada -1.06% pada bulan sebelumnya. Bicara mengenai PPI, Korea Selatan melaporkan indeks harga di tingkat produsen melunak ke level 0.8% yoy, dibanding 1.4% pada bulan September; secara bulanan malah masuki wilayah deflasi -0.1% mom dibanding 0.5% pada bulan sebelumnya. Malam nanti sekitar jam 22.50 WIB Indonesia akan merilis data Balance of Payments.
• KOMODITAS: Harga Minyak menanjak lebih dari 2% pada perdagangan Senin (20/11/23) seiring para trader perkirakan OPEC+ akan memutuskan untuk melanjutkan atau menambah pemangkasan produksi pada meeting mereka yang direncanakan pekan depan. Harga futures Brent ditutup pada USD 82.32 / barrel atau naik 2.1%; sementara kontrak WTI untuk bulan Desember berakhir pada harga USD 77.6/ barrel atau naik 2.3% (kontrak yang lebih aktif di bulan Januari sedikit lebih tinggi pada USD 77.83/barrel atau naik 1.8%). Kedua harga Minyak acuan tersebut telah jatuh selama empat minggu berturut-turut, namun mulai rebound pada hari Jumat, melonjak 4% didukung aksi ambil untung (cover short) dan setelah tiga narasumber dari OPEC+ mengatakan kepada Reuters bahwa negara-negara produsen akan mempertimbangkan untuk menambah pengurangan pasokan ketika bertemu pada rapat 26 November nanti. Harga Minyak telah turun hampir 20% sejak akhir September karena produksi minyak mentah di AS (produsen utama dunia) berada pada rekor tertinggi; sementara pasar mengkhawatirkan lesunya permintaan, terutama dari Tiongkok (importir minyak nomor satu dunia). Para trader juga mengamati tanda-tanda anjloknya demand akibat kemungkinan terjadinya resesi AS pada tahun 2024.
• IHSG: Akhirnya kembali menyentuh level psikologis 7000 setelah 2 bulan lamanya, namun sayang posisi penutupannya tidak mantap menembus Resistance tersebut. NHKSI RESEARCH perkirakan sentimen yang mendominasi dan akan memotivasi IHSG untuk break Resistance psikologis ini adalah seputar trend suku bunga AS serta keputusan RDG BI yang sedianya dijadwalkan Kamis mendatang. Oleh karena itu, best Advise untuk saat ini adalah menggunakan momentum bullish yang ada untuk Average Up pada portfolio yang berhasil menembus Resistance harga mereka masing-masing. Aura bullish sepertinya masih bisa bertahan, namun pembelian yang lebih banyak sebaiknya dilakukan selepas angka 7000 secara solid.

Company News
• NCKL : Buka Peluang Ekspor Nikel ke Korea dan Jepang
• ISAT : Akuisisi Pelanggan MKM Tuntas
• INDY : Capex Terserap IDR1,62 T

Domestic & Global News
• Jokowi Groundbreaking 12 Proyek di IKN Bulan Depan, Investasi IDR 10 Triliun
• Efek Yuan Melemah, PBOC Tahan Suku Bunga Pinjaman China

Download full report HERE.