Periode Hawkish lebih lama di tahun 2023. Hasil FOMC Rate Decision memproyeksikan FFR tahun depan berakhir di level 5,1%; lebih tinggi 50Bps dari proyeksi sebelumnya September lalu, yang menyatakan bahwa FFR tahun 2023 akan berakhir di level 4,6%. Komitmen the Fed menekan turun inflasi ke level 2% YoY, pasca data inflasi CPI dan PPI November telah mengalami pendinginan. Di sisi lain, sentimen positif kenaikan FFR Des. yang hanya sebesar +50Bps (Vs. +75Bps), dimanfaatkan pelaku pasar untuk melakukan sejumlah aksi profit taking. Bursa Wall Street kompak melemah, dengan Dow turun 100 poin.
Kenaikan harga CPO Nov. 10% MoM, menopang ekspor pada Neraca Dagang Indonesia. Berdasarkan survei Bloomberg, Neraca Dagang Indonesia Nov. diproyeksikan surplus +USD4,3Miliar (Vs. Okt. +USD5,6Miliar). Volume ekspor CPO juga membaik, seiring meningkatnya aktivitas manufaktur sejumlah mitra dagang utama Indonesia, seperti China, India dan sejumlah negara di kawasan Eropa. Adapun, ekspor Indonesia Nov. diproyeksikan tumbuh 9,46% YoY atau tumbuh lebih lambat dibanding Okt. yang mencapai 12,30% YoY. Di tengah penantian rilis data Neraca Dagang Indonesia siang ini, NHKSI Research memproyeksikan IHSG cenderung bergerak konsolidasi.
Download full report HERE.