Today’s Outlook:
• Pasar saham AS rata-rata ditutup menguat pada hari Senin dan Selasa selama kita jalani libur Nyepi dan awal bulan puasa, bahkan S&P500 ditutup di rekor tertinggi 5175.27 pada perdagangan Selasa (12.03.24) secara para pelaku pasar menyikapi laporan Inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan, pun ditopang oleh adanya spekulasi bullish di sektor Teknologi. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa US CPI (Feb) naik 0,4% secara bulanan setelah naik 0,3% di bulan Januari, atau setara dengan 3.2% yoy , sedikit memanas dari posisi 3.1% di bulan Jan. Tidak termasuk komponen makanan dan energi yang bergejolak, Inflasi Inti naik 0,4% mom di bulan Februari setelah naik dengan margin yang sama di bulan Januari, membawa laju tahunan menjadi 3,8% dari 3,9%, tetapi masih sedikit di atas proyeksi 3,7%. Imbal hasil obligasi bergerak lebih tinggi karena prospek suku bunga higher for longer , tetapi hal ini tidak membendung spekulasi bullish di sektor Teknologi, yang dipimpin oleh Oracle dan rebound saham Nvidia. Bahkan para investor saat ini melihat adanya peluang 70% untuk penurunan suku bunga pertama di bulan Juni, demikian ditunjukkan oleh CME FedWatch Tool, cukup stabil dibandingkan dengan 71% probability menjelang laporan inflasi.
• KOMODITAS : Harga MINYAK turun pada hari Selasa, sedikit lebih rendah setelah AS mengeluarkan forecast produksi minyak mentah AS tahun 2024 yang lebih tinggi dari perkiraan para trader, di tengah data ekonomi bearish, sementara ketegangan geopolitik yang masih berlanjut membatasi potensi pelemahan harga. Minyak Brent untuk pengiriman Mei turun 29 sen menjadi $81,92 per barel. Kontrak minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS bulan April berakhir 37 sen lebih rendah pada $77,56. Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengatakan Inflasi AS masih meningkat pada bulan Februari, dan memvonis tingginya biaya bensin dan tempat tinggal sebagai penyebab utama.
• Pada hari Selasa, OPEC memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak global yang relatif kuat pada tahun 2024 dan 2025, dan selanjutnya menaikkan estimasi pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini dengan mengatakan masih ada ruang untuk perbaikan. Di sisi penawaran, Badan Informasi Energi AS ( US Energy Information Association) menaikkan perkiraan pertumbuhan produksi minyak dalam negeri pada tahun 2024 sebesar 260.000 barel per hari menjadi 13,19 juta barel, dibandingkan perkiraan kenaikan sebelumnya yang hanya sebesar 170.000 barel per hari. Para analis perkirakan bahwa ramalan supply yang meningkat ini mungkin dimotivasi oleh asumsi harga minyak mampu lebih tinggi. Sementara itu, stok minyak mentah AS turun 5,521 juta barel dalam pekan yang berakhir 8 Maret, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa.
• MARKET EROPA & ASIA : hari ini segudang data ekonomi dari benua Eropa akan diluncurkan ke hadapan para investor . Dimulai dari Inggris : GDP (Jan), Industrial & Manufacturing Production (Jan), Trade Balance (Jan); kemudian menyusul Industrial Production (Jan) dari Eurozone. Sementara dari negara Tirai Bambu, China perkirakan New Loans yang digelontorkan akan mengkerut ke angka CNY 1510 miliar, dari yang sebelumnya sempat masif CNY 4920 miliar.
• INDONESIA : dijadwalkan akan mengetahui level Keyakinan Konsumen bulan Feb sekitar jam 1100WIB nanti. Pada awal perdagangan pekan ini setelah jalani libur long weekend awal bulan puasa, NHKSI RESEARCH perkirakan market IHSG akan menyesuaikan dengan market regional dan sesudahnya berjalan cukup lambat, seiring kebiasaan yang melanda pelaku pasar pada bulan Ramadhan. Ada baiknya kita WAIT & SEE sejenak mengamati ke mana arah animo market sebelum terjun lebih lanjut ke pasar.
Company News
• ADHI: Laba Bersih Tembus IDR214 Miliar
• VKTR: Laba Bersih Turun 89 Persen
• PGAS: Proyeksi Penjualan Gas Naik 4%
Domestic & Global News
• Pedagang Sebut Relaksasi HET Jaga Stabilitas Harga dan Stok Beras
• CEO JPMorgan Jamie Dimon Ungkap Risiko Resesi AS Masih Ada
Download full report HERE.