The Fed bersiap menghadapi inflasi 8,8%, investor hindari aset berisiko dan minati safe haven. Bursa saham Wall Street melanjutkan pelemahan, namun yield UST10Y stabil di bawah 3% dengan inverted yield curve (Vs. UST2Y 3,05%). Investor juga minati safe haven USD, dengan DXY kembali menembus level tertingginya di 108,07. CPI Headline AS Juni bulanan dan tahunan diproyeksikan 1,1% (Vs. Mei 1,0%) dan 8,8% (Vs. Mei 8,6%), seiring tingginya harga BBM, gas dan biaya listrik. Di sisi lain, inflasi inti CPI Ex. Food and Energy Juni bulanan dan tahunan diproyeksikan melandai, sebesar 0,5% (Vs. Mei 0,6%) atau 5,7% (Vs. Mei 6,0%), menunjukkan konfirmasi inflasi telah mencapai puncaknya, meyakinkan kebijakan moneter the Fed lebih longgar di musim gugur atau September mendatang.

RDG BI yang sepekan lebih awal dari Rapat FOMC, membuat investor cenderung wait and see. IHSG dominan bergerak di zona hijau, sebelum akhirnya ditutup melemah tipis 4 poin ke level 6.718 kemarin. Adapun, Healthcare dan Consumer Non-Cyclicals pimpin pelemahan sektoral. Selain menantikan data inflasi AS Juni di level konsumen dan produsen, yang diproyeksikan tetap tinggi, sikap wait and see investor mencermati perkembangan sejumlah isu RDG BI pada Kamis pekan ketiga mendatang. Di sisi lain, potensi inflasi AS yang tetap tinggi, berpeluang kembali membuat the Fed menaikkan FFR antara 50 Bps – 75 Bps akhir Juli mendatang. Di tengah sejumlah sentimen, NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak upward dengan kisaran 6.650-6.800.

Download full report HERE.