Inflasi Headline melandai, seiring biaya bahan bakar turun 20%. Baik CPI Headline maupun Core CPI, AS Juli YoY masing-masing melandai ke 8,5% (Vs. Jun. 9,1%) dan 5,9% (Vs. Jun. 5,9%), berpotensi memperlonggar Hawkish the Fed. FFR Futures menunjukkan probabilitas kenaikan 75Bps September turun dari 63% menjadi 43%, berdasarkan data Refinitiv. Selain Growth Stock, Sektor teknologi juga diuntungkan jika FFR lebih longgar, mendorong Nasdaq menguat hampir 3%. Di sisi lain, makanan sebagai komponen penting perhitungan CPI yang tetap tinggi, membuat CPI Headline Juli tidak berubah dibanding bulan sebelumnya, setelah kenaikan 1,3% MoM pada Juni.

Cukai Rokok 2023 naik tinggi, seiring GDP FY22 terjaga 5%. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu faktor Kemenkeu menentukan tarif Cukai Rokok. Dovish BI menopang momentum GDP tumbuh impresif pada 1Q22 dan 2Q22, hingga FY22 diproyeksikan terjaga di atas 5%, dan akan sejalan dengan kenaikan Cukai Rokok. Sebagai catatan, GDP FY21 tumbuh 3,69% YoY, membuat Cukai Rokok 2022 naik 12%. Dengan menggunakan asumsi tersebut, maka proyeksi GDP FY22 terjaga 5%, akan membuat kenaikan Cukai Rokok 2023 lebih tinggi dari 12%. Lebih lanjut, target cukai APBN 2023 akan disampaikan presiden dalam nota keuangan pada 16 Agustus 2022 mendatang. NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak Consolidating/Pullback dengan Support: 7.020-7.000 / 6.930-6.915 dan Resistance: 7.105-7.145 / 7.175.

Download full report HERE.