Negatif FCF Micron membebani saham teknologi, Nasdaq turun lebih dari 1%. Saham Micron Technology turun hampir 4%, setelah memproyeksikan negatif Free Cash Flow (FCF) periode 2Q22, karena lemahnya permintaan chip untuk PC dan Video Games. Peringatan kinerja Micron ini memicu tekanan jual saham emiten Chipmaker, kemudian menyeret saham teknologi lainnya, jelang rilis sejumlah data ekonomi. Secara Headline, Inflasi Juli AS YoY diproyeksikan melandai menjadi 8,7% (Vs. Jun. 9,1%). Namun, secara Inflasi Inti diproyeksikan kembali melonjak melampaui 6% (Vs. Jun. 5,9%), seiring volatilitas USD dan harga sejumlah komoditas global. Secara bulanan, DXY Juli naik ke level 105,9 dibanding Juni di 104,7.

Survei: Surplus Trade Balance mengecil. IHSG ditutup di atas level psikologis 7.100, dengan Sektor Energi menguat hingga 2,5%. Tidak adanya FOMC Meeting Agustus, membuat investor fokus pada Earning Season dan positifnya data ekonomi domestik. Sementara itu, Rupiah juga konsisten menguat di bawah level psikologis IDR15.000/USD selama Agustus. Di sisi lain, survei Bloomberg memproyeksikan surplus Trade Balance Indonesia Juli menyusut menjadi +USD3,6 miliar (Vs. Jun. +USD5,1 miliar) seiring melandainya sejumlah harga komoditas global. Survei ini juga memproyeksikan ekspor Juli YoY tumbuh lebih rendah +37,5% (Vs. Jun. +40,7%), namun impor Juli YoY diproyeksikan tumbuh lebih tinggi +26,3% (Vs. Jun 21,9%). NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak Consolidating/Pullback dengan Support: 7.015-7.000 / 6.930-6.895 dan Resistance: 7.145 / 7.175.

Download full report HERE.