Daily Report | 15 June 2022
Inflasi level produsen kembali naik, melengkapi inflasi tinggi konsumen CPI Mei (1,0% MoM; 8,6% YoY). Data menunjukkan
Inflasi level produsen kembali naik, melengkapi inflasi tinggi konsumen CPI Mei (1,0% MoM; 8,6% YoY). Data menunjukkan
Sepanjang 1Q22, GGRM membukukan penurunan pendapatan 1,5% YoY menjadi Rp29,3 triliun yang tertekan oleh penurunan SKM
Pada 1Q22, CTRA berhasil membukukan laba bersih senilai IDR 420,7 miliar atau tumbuh 72,9% YoY, didorong kenaikan
Hawkish the Fed tidak efektif, dan inflasi akan tetap tinggi. CPI MoM Mei AS naik sebesar 1,0% (Vs. Apr. 0,3% MoM),
Pola inversi yield UST2Y (3,35%) dan UST10Y (3,36%) terbentuk, salah satu indikator resesi. Walaupun belum terjadi
Tidak efektif di Mei, spekulasi kenaikan FFR 75 Bps pada Juli. Inflasi tinggi Mei (1,0% MoM; 8,6% YoY), mematahkan
Sepanjang 1Q22, pendapatan INTP naik tipis 3,5% YoY, namun laba turun hingga 48,0% YoY. Penghematan biaya, seiring
Sinyal kenaikan suku bunga ECB meningkatkan kekhawatiran investor jelang data CPI AS. ECB akan mengakhiri quantitative
BSDE mencatatkan laba bersih senilai IDR 347,9 miliar pada 1Q22, dibandingkan 1Q21 senilai IDR 599,9 miliar. Tekanan ini