Today’s Outlook:
MARKET AS: Yield US Treasury turun menyusul melonggarnya kekhawatiran atas level pinjaman US Treasury yang direncanakan, dari tadi USD 816 miliar turun menjadi USD 760 miliar. FOMC Meeting Federal Reserve akan dimulai hari Selasa, di mana khalayak ramai telah memperkirakan akan menelurkan keputusan menahan suku bunga tetap di level saat ini ; selanjutnya para investor akan giat mencari petunjuk mengenai pemotongan suku bunga. Selain itu, para pelaku pasar juga akan memantau lekat-lekat data tenaga kerja JOLTS job opening dan Consumer Confidence di hari yang sama, di mana AS diprediksi menciptakan 8.75juta lowongan kerja baru di bulan Desember dan konsumen punya pandangan yang lebih optimis atas dunia usaha di bulan January ini ; sebelum disusul oleh ADP Nonfarm Payroll dan Initial Jobless Claims pada hari Rabu & Kamisnya.

MARKET ASIA & EROPA: Namun sebelum data itu semua, Jepang akan awali pagi ini dengan data tenaga kerja & unemployment rate mereka untuk bulan Desember di mana diramalkan tidak akan banyak berubah dengan bulan sebelumnya. Saham Eropa kemarin juga menyentuh titik tertinggi 2tahun seiring optimisme yang sama atas pemotongan suku bunga The Fed dan bank sentral lain seantero dunia turut mewarnai sentimen market. Rally pasar saham MSCI all-country world index memulai pekan yang sarat dengan laporan keuangan perusahaan-perusahaan besar, angka Inflasi Eropa, serta pertemuan Bank of England. Adapun mata uang Euro anjlok ke titik terendah hampir 7minggu seiring semakin bertumbuhnya optimisme atas pemotongan suku bunga tahun ini. Dollar Index juga mundur teratur , berbarengan dengan yield US Treasury tenor 10tahun yang drop 8.6bps pada yield 4.074%, sementara German bund tenor 10tahun sebagai acuan obligasi Eropa, tergelincir 0.8 bps pada yield 2.230%. Market Asia pun tak mau kalah turut melaju ke utara seiring pemerintah China meluncurkan langkah-langkah untuk stabilisasi pasar mereka di tengah sentimen negatif akibat pengadilan Hong Kong melikuidasi perusahaan property raksasa China Evergrande. Di saat yang sama, para hedge funds mengeksekusi aksi beli besar-besaran pada saham-saham perusahaan China, bahkan yang nilainya tertinggi dalam 5tahun selama 3hari belakangan ini, berkat paket penyelamatan pasar saham yang diluncurkan pemerintah China. Data penting dari benua Eropa hari adalah perkiraan awal German GDP 4Q23 di mana ekonomi masih terkontraksi 0.2% yoy, sedikit membaik dari posisi -0.4% di kuartal sebelumnya. Lebih sore lagi, perkiraan GDP yang sama akan diumumkan oleh Eurozone di mana pertumbuhan ekonomi 4Q23 pun diramalkan belum banyak berubah dari kuartal sebelumnya.

KOMODITAS: Harga MINYAK jatuh lebih dari 1 Dollar akibat berita guncangnya pasar property China menyulut kekhawatiran akan demand global bahan bakar, membuat para trader kembali mengevaluasi resiko premium dari meningkatnya konflik Timur Tengah. Di sisi lain, harga EMAS ditutup 0.4% lebih tinggi pada harga USD 2025.4 / ounce.

Corporate News
Central Proteina (CPRO) Siap Gelar Ekspansi Setelah Lunasi Utang Obligasi PT Central Proteina Tbk (CPRO) telah melunasi seluruh utang Tranche A dari Senior Facility Agreement (SFA) hasil restrukturisasi obligasi tahun 2021. Adapun pelunasan ini lebih cepat dari tanggal jatuh tempo. Presiden Direktur Proteina Prima Hendri Laiman menuturkan seluruh utang CPRO dibayarkan pada 15 Desember 2023. Ini lebih cepat dua tahun dari masa jatuh tempo utang yakni pada 2025. “Ini sejalan dengan membaiknya kinerja CPRO dan ditopang oleh tingginya animo para petambak budidaya perikanan serta tumbuhnya konsumsi makanan boga bahari,” jelas dia dalam keterangannya, Senin kemarin (29/1). Adapun pasca pelunasan utang Tranche A dari Senior Facility Agreement, CPRO masih harus melunasi utang Trance B dari Senior Facility Agreement dengan total USD 16 juta atau sekitar IDR 250 miliar yang akan jatuh tempo pada 2026. Untuk itu, Hendri bilang pihaknya akan tetap fokus untuk meningkatkan penjualan di segmen produk makanan boga bahari alias seafood dan segmen bisnis pakan budidaya perikanan serta makanan hewan. (Kontan)

Domestic Issue
Pembiayaan Utang Lewat SBN 2024 Bisa Lebih Rendah, Ini Kata Ekonom Ekonom mengungkapkan pemerintah dapat mengurangi pembiayaan utang melalui Surat Berharga Negara (SBN), yang dipatok senilai IDR 666 triliun pada 2024 untuk memenuhi kebutuhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Target tersebut bahkan naik hingga 115% dari realisasi penerbitan SBN 2023 yang senilai IDR 308 triliun. Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede melihat seharusnya kebutuhan pembiayaan pemerintah tersebut dapat lebih rendah karena tersedianya Saldo Anggaran Lebih (SAL). Terlebih, buffer pemerintah semakin tebal dengan adanya SiLpa pada 2023 senilai IDR 11.9 triliun. Bukan hanya itu, rencana pemerintah untuk memungut cukai plastik dan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK), seharusnya dapat menjadi subtitusi tambahan penerimaan negara atas risiko defisit dari penerimaan cukai hasil tembakau (CHT). Josua menjelaskan lebih lanjut, potensi defisitnya penerimaan negara juga berasal dari dampak ikutan kondisi ekonomi China yang diramalkan melambat pada 2024. Sejalan dengan hal tersebut, kebutuhan belanja pemerintah terus meningkat. Dari sisi permintan SBN, Josua berpandangan sejalan dengan ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral global, permintaan dari sisi investor asing akan mampu meningkat pada pertengahan 2024, meskipun pada awal tahun permintaan ini masih akan cenderung terbatas. Dengan demikian, terbatasnya investor asing ini akan menjadi potensi penekan pergerakan yield pada awal tahun ini. Namun demikian, dirinya perkirakan setidaknya pada paruh kedua mendatang, investor asing berpotensi melakukan aksi beli di pasar obligasi domestik, sejalan dengan peningkatan sentimen risk-on menjelang pemotongan suku bunga The Fed. (Bisnis)

Recommendation

US10YT menguji Support lower channel (Uptrend) sekaligus MA20 pada yield 4.076%. Bila hari ini yield menembus ke bawah 4.060% maka bisa dipastikan akan terus meluncur turun ke bawah level psikologis 4% lagi. ADVISE : WAIT & SEE , siap2 kurangi posisi ; walau ini bisa jadi kesempatan untuk BUY ON WEAKNESS juga.

Setali tiga uang, ID10YT pun belum mampu beranjak lebih jauh dari Resistance 6.65% malahan lebih condong utk kembali melemah ke arah Support MA50 / 6.62%. Penutupan di bawah MA50 akan mengirim yield ID10YT kembali ke area 6.585% sebagai Support dari level previous Low. ADVISE : HOLD ; WAIT & SEE, siap2 kurangi posisi.

Download full report HERE.