Today’s Outlook:
Yield US Treasury tersungkur setelah data ekonomi AS menunjukkan klaim pengangguran naik ke level tertinggi 20bulan, menumbuhkan harapan bahwa Federal Reserve akan menahan kenaikan suku bunga pada rapat pekan depan. Initial Jobless Claims ternyata dirilis naik 28ribu ke tingkat 261ribu, merupakan tambahan tertinggi sejak Oktober 2021, mengindikasikan pasar tenaga kerja mulai lesu. Para pelaku pasar telah memperhitungkan 73% kemungkinan bank sentral AS akan memutuskan untuk menahan laju naik suku bunga di tingkat saat ini 5%-5.25% pada FOMC Meeting pekan depan, seperti dilansir CME Group FedWatch Tool. Di sisi lain, terbuka 50% probabilitas suku bunga akan naik di bulan Juli. Para investor juga tengah bersikap Wait & See menunggu data Inflasi yang sedianya rilis di hari pertama FOMC Meeting 13June. Ekspektasi pasar berharap akan melihat harga2 konsumen yang kembali melandai di bulan May walau Inflasi Inti tak akan banyak bergeser. CBOE Volatility Index, yang mengukur kekuatiran para investor Wallstreet, turun ke titik terendah terbaru setelah pandemi.
Adapun China akan mengumumkan data Inflasi terlebih dahulu hari ini , di mana diperkirakan CPI (May) akan mampu naik ke angka 0.4%, dibanding 0.1% bulan sebelumnya. Sehari sebelumnya, Jepang telah merilis angka GDP 1Q23 pada tingkat 2.7% yoy. Pertumbuhan ekonomi Jepang tampak semakin bersemangat baik secara tahunan maupun kuartalan. Namun tidak demikian halnya dengan Zona Eropa, yang malah merevisi GDP 4Q22 dan 1Q23 menjadi lebih rendah, masing masing di 1% yoy & -0.1% qoq. Dari dalam negeri, hari ini Indonesia akan merilis laporan Cadangan Devisa (May), membandingkan dengan posisi April pada USD 144.2milyar.
Corporate News
PGN Buyback Obligasi Senilai IDR 7,43 Triliun PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berhasil melakukan pembelian kembali (buyback) surat utang senilai USD 499,85 juta atau setara sekitar IDR 7,43 triliun (kurs IDR 14.875). Aksi ini merupakan langkah strategis perusahaan untuk mengelola utang dengan lebih terukur, prudent dan efisien, sehingga akan semakin memperkuat eksekusi setiap rencana bisnis ke depan. Surat utang yang dilunasi kali ini adalah sisa pokok Senior Notes due 2024 sebesar USD950 juta atau setara IDR 14,2 triliun (kurs IDR 14.940) yang masa penawaran tender (tender offer)-nya telah habis. Setelah buyback ini nilai surat utang PGN yang tidak terserap tersisa USD450,14 juta. (CNBC Indonesia)
Domestic Issue
ORI023 Terbit 28 Juni Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Obligasi Negara Ritel (ORI) seri terbaru yakni seri ORI023 akan segera diterbitkan pemerintah pada 28 Juni 2023, atau 19 hari lagi. Berbeda dengan seri ORI sebelumnya, untuk ORI023, rencananya pemerintah akan menerbitkan dua pilihan tenor investasi yakni ORI023T3 atau ORI dengan tenor 3 tahun dan ORI023T6 atau ORI dengan tenor 6 tahun. Namun, kepastian mengenai dua tenor waktu ORI023 akan disampaikan lebih lanjut oleh Kementerian Keuangan. (Bareksa)
Recommendation
US10YT Kembali harus uji Support MA10 & MA20 yang sekarang berkumpul di sekitar titik yield 3.70%. Penembusan Support ini akan membawa yield US10YT berpaling pada Support berikut yaitu pada range : 3.644-3.613%. Di sisi lain , apabila US10YT mampu pertahankan yield di Support ini maka peluang menuju TARGET 3.848-3.86% ataupun menuju 3.96-4.0% akan masih terbuka lebar. ADVISE : Wait & See ; Average Up accordingly.
ID10YT nampaknya memang masih betah menjalani Downtrend di dalam pola PARALLEL CHANNEL. Yield pun tak kunjung break Resistance MA10 & MA20 di kisaran 6.396-6.408%. ADVISE : Apabila resistance upper channel mampu tertembus ke atas yield 6.41%, maka terbukalah potensi naik menuju TARGET : 6.562% (MA50) atau 6.673%. ADVISE : Average Up di atas yield 6.478%.
Download full report HERE.