Today’s Outlook:
Yield US Treasury naik setelah data ekonomi menunjukkan resilien dan salah satu pejabat The Fed menyatakan bahwa bank sentral AS belum perlu untuk mengubah  suku bunga acuan dari posisinya saat ini 5.25%-5.50%. Dengan rally harga Minyak dunia belakangan ini, dapat menghalangi jalan Inflasi AS menuju target 2%. Walau demikian, para trader masih tetap perhitungkan 93% peluang bahwa Fed Fund Rate akan diputuskan tetap di tempatnya pada FOMC Meeting bulan September ini, sementara peluang suku bunga kembali ditahan flat pada bulan November berada pada angka 54%, seperti dilansir dari CME Group FedWatch. Goldman Sachs melihat 15% probabilitas AS akan jatuh ke resesi dalam 12 bulan, turun dari perkiraan terdahulu di 20%.

Sektor Energy membukukan performa terbaik dari 11 sektor S&P500, ditutup naik 0.5% setelah harga Crude Oil menyentuh level tertinggi sejak November 2022. Saudi Arabia & Russia yang tergabung dalam OPEC+ mengumumkan untuk memperpanjang periode pemotongan produksi mereka sampai akhir tahun, memicu kekhawatiran defisit persediaan minyak dunia sebesar 1.5 juta barrel per hari di kuartal 4 / 2023 yang akan menyambut musim dingin. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik 1.3% menjadi USD 86.69 / barrel, juga level tertinggi 7 bulan. Sebagaimana diketahui, baik harga Brent maupun WTI telah menanjak 20% sejak akhir Juni. Harga Batubara juga melesat ditopang sejumlah sentimen, mulai dari keputusan pemerintah India yang meminta produsen listrik untuk mengimpor 4% kebutuhan batubara, kenaikan tingkat pembangkit listrik tenaga batubara di Eropa, harga gas yang kembali merangkak naik hingga penutupan tambang dan pengurangan produksi di Tiongkok.

Seperti telah bisa ditebak, angka PMI di Eropa masih bergumul dalam wilayah kontraksi, terutama bagi Perancis, Jerman, Eurozone, dan Inggris. Eurozone merilis PPI (Juli) sesuai ekspektasi pada -7.6%, memperbesar deflasi dari bulan sebelumnya -3.4%. Sementara AS mempublikasikan Factory Orders yang juga drop -2.1% pada bulan Juli, dibanding bulan Juni yang masih catatkan pertumbuhan posistif 2.3%. Hari ini akan dipantau angka Trade Balance AS untuk bulan Juli serta kondisi Ekspor & Impor mereka. Acuan Services PMI dari S&P Global dan ISM Non-Manufacturing PMI keduanya untuk bulan Agustus juga akan menjelaskan apakah masih ada pertumbuhan geliat ekonomi pada sektor jasa maupun non-manufaktur AS.

Harga Emas jatuh pada perdagangan Selasa (05/09/23) sementara US Dollar & yield obligasi tetap kokoh menjelang sejumlah statement dari beberapa pejabat Federal Reserve yang dijadwalkan pekan ini. Ekspektasi bahwa The Fed akan menahan suku bunga tinggi untuk beberapa lama, membuat minat beli pada Emas memudar, walau logam mulia ini telah cukup menguat selama 2 minggu belakangan ini. Gold futures turun 0.7% ke level USD 1952.6 / ounce ; sementara spot Gold juga melemah 0.6% ke harga USD 1927.15 / ounce.

Corporate News
Lunasi Utang Obligasi IDR 289,6 Miliar, Ini Sumber Pendanaan Adhi Karya (ADHI) PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menegaskan peringkat idA- untuk Obligasi Berkelanjutan (SR) III Tahap I PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) senilai IDR 289,6 miliar yang akan jatuh tempo pada 18 November 2023. Dalam keterangan yang dimuat oleh Pefindo dan di kutip, Rabu (6/9/2023) disebutkan ADHI akan melunasi sepenuhnya obligasi yang akan jatuh tempo tersebut menggunakan campuran dana internal (termasuk penerimaan kas dari pembayaran proyek) serta sumber pendanaan eksternal. Efek utang dengan peringkat idA mengindikasikan bahwa kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia, adalah kuat. (Emiten News)

Domestic Issue
Pemerintah Akan Melelang Surat Berharga Syariah Negara Minggu Depan Pemerintah akan melakukan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada hari Selasa, tanggal 12 September 2023 mendatang. Siaran pers Direktorat Jenderal pengelolaan Pembiayaan dan resiko Kementerian Keuangan Selasa (5/9/2023) menyebutkan bahwa Seri SBSN yang akan dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara – Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk) untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2023. Lelang SBSN kali dengan target Indikatif IDR 6 triliun dengan tanggal Setelment pada 14 September 2023. Seri SBSN yang akan dilelang adalah sebagai berikut SPN-S 12032024, PBS036, PBS003, PBS037, PBS034 dan PBS033. (Suara)

Recommendation
US10YT cukup stabil di atas MA10 & MA20, menempatkan range yield 4.218% – 4.189% sebagai Support terdekat saat ini. Swing bullish diperkirakan berlanjut untuk kembali uji Resistance dari titik tertinggi sebelumnya yaitu yield 4.366%. ADVISE : Average Up accordingly.

ID10YT dihadapkan pada ujian MA10 & MA20, menjadikan range yield : 6.46% – 6.445% sebagai Resistance terdekat saat ini. Apabila level ini mampu dilalui, maka ID10YT berpeluang lanjutkan swing bullish menuju Target yield : 6.561% / 6.692% – 6.70% / 6.748%. ADVISE : Wait & See ; Average Up accordingly.

Download full report HERE.