Today’s Outlook:
Yield US Treasury bertahan pada level tertinggi dalam lebih dari satu dekade, dengan imbal hasil obligasi tenor 10-tahun mendekati 4.55%, setelah Jamie Dimon dari JPMorgan memperingatkan bahwa Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga (setinggi-tingginya) menjadi 7%. Yield US Treasury tenor 10 tahun masih terus bertahan di awang-awang titik tertinggi sejak 2007 (alias 16 tahun terakhir); sementara para investor masih berkutat dengan prospek suku bunga tinggi untuk waktu yang lebih lama di tengah ekonomi yang memburuk. Menambah kekhawatiran para investor, yaitu potensi US government shutdown (sebagian) pada weekend ini, yang mana diperingatkan oleh lembaga pemeringkat Moody’s bahwa jika hal ini terjadi maka akan sangat menodai rating kredit negara.

DATA EKONOMI AS: Building Permits terbaru rilis di angka 1.541 juta unit, hampir menyamai ekspektasi di 1.543 juta unit dan ternyata masih bisa menanjak dari periode sebelumnya di 1.443 juta unit. Namun tidak demikian buat penjualan rumah baru alias New Home Sales di bulan Agustus yang drop ke angka 675 ribu, dibanding perkiraan 700 ribu dan lebih rendah dari bulan sebelumnya pada 739 ribu. AS pun melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen terendah dalam 3 bulan di level 103, tak mampu penuhi estimasi 105.5 dan jelas merosot dari bulan Agustus di 108.7. Angka indeks ini menyiratkan bahwa para konsumen (yang mendukung dua pertiga perekonomian) mulai merasakan tekanan ekonomi baik dari tingginya Inflasi dan trend naik suku bunga yang tak berkesudahan; belum lagi adanya potensi US government shutdown. Para pelaku pasar sekarang memusatkan perhatian pada angka Personal Consumptions Expenditures (PCE) price index yang sedianya dipublikasikan hari Jumat, demi mencari acuan yang terbaru terkait Inflasi. Namun sebelum itu hari ini akan dipantau Core Durable Goods Orders (Agus.) yang diramal pertumbuhannya drop menjadi 0.1% mom, ketimbang bulan sebelumnya pada 0.5%.

MARKET ASIA: Jepang melaporkan BOJ Core CPI yang konsisten di angka 3.3% yoy, lebih panas dari forecast 3.2%; sesuai dengan prediksi Bank Of Japan yang menyatakan Inflasi tinggi akan terus bercokol sehingga hal ini bisa mengancam eksistensi kebijakan moneter super-longgar mereka.

KOMODITAS: American Petroleum Institute (API) merilis data persediaan Minyak mentah AS ternyata naik 1.586 juta barrel di luar dugaan, dibanding forecast yang perkirakan berkurang 1.65 juta barrel menyusul lenyapnya 5.25 juta barrel sebelumnya. Namun demikian hal ini tidak menghentikan harga Minyak WTI rebound 0.8% ke level USD90.39/barrel setelah melalui 4 sesi penurunan dalam 6 sesi terakhir. Sayangnya penguatan agak terbatas oleh karena tingginya US Dollar dan faktor ketidakpastian atas permintaan Minyak mentah & bahan bakar. Dollar Index (DXY) lanjutkan laju kenaikan pada hari Selasa, menyentuh level tertinggi sejak November lalu. Dollar yang lebih kuat cenderung mengurangi minat beli komoditas berbasis Dollar bagi para negara non-AS.

Corporate News
BRI Tawarkan Green Bond IDR 6 T, Cek Kupon & Jadwalnya Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melakukan penawaran umum berkelanjutan obligasi berwawasan lingkungan berkelanjutan (green bond) I tahap II tahun 2023 senilai IDR 6 triliun. Surat berharga ini merupakan bagian dari penawaran umum green bond berkelanjutan I yang membidik dana IDR 15 triliun. Berdasarkan prospektus, jumlah pokok obligasi IDR 6 triliun itu terdiri dari seri A, seri B, dan seri C. Rinciannya, seri A sebesar IDR 1.34 triliun dengan tingkat bunga tetap 6.10% per tahun, berjangka waktu 370 hari tanggal kalender sejak tanggal emisi. Seri B sebesar IDR 4.15 triliun dengan tingkat bunga tetap 6.36% per tahun, berjangka waktu 2 tahun sejak tanggal emisi. Sementara seri C sebesar IDR 500 miliar dengan tingkat bunga tetap 6.30% per tahun, berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi. (Bisnis)

Domestic Issue
Bidik Dana buat Pembangunan, OIKN Bakal Terbitkan Surat Utang Iklim, Apa Itu? Orotita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berencana untuk menerbitkan surat utang iklim atau climate bond. Rencananya dana dari penerbitan obligasi ini untuk dana pembangunan. Lalu apa climate bond itu? Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengungkapkan penerbitan climate bond ini akan dilakukan dalam lima tahun ke depan. Dia menyebut sudah membentuk komite Lingkungan Sosial dan Tata Kelola atau ESG. Bambang mengatakan salah satu syarat terbitnya dengan mengikuti prinsip-prinsip ESG. Beberapa jenis surat utang iklim di antaranya obligasi hijau dan obligasi biru. Bambang melanjutkan surat utang iklim ini nantinya akan berbentuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan perubahan iklim, bagaimana melakukan adaptasi, dan mitigasi. Menurutnya, surat utang iklim ini juga sebagai bentuk menyelaraskan semua program dengan keanekaragaman hayati. Underlying yang akan digunakan untuk surat utang ini bisa yang terkait dengan pemberdayaan wanita atau program yang berkaitan dengan perubahan iklim. (Detik Finance)

Recommendation
US10YT persis bertatap muka dengan Resistance upper channel (uptrend) dengan candle serupa Doji (indikasi trend reversal di depan mata). Beware : RSI negative divergence. ADVISE : SELL ON STRENGTH; or set your Trailing Stop apabila masih ingin let your profit run selama yield masih di atas MA10 , yield masih di atas platform naiknya = belum urgent utk jual. Support MA10 : 4.424%.

ID10YT ternyata mampu melonjak menembus Resistance upper channel – uptrend. Yield juga dipertahankan steady di atas platform MA10 , menjadikan yield 6.771% sebagai Support terdekat saat ini. Tampaknya bukan tak mungkin ID10YT tengah menuju TARGET 7.085% dari pola PARALLEL CHANNEL sebelumnya. Beware : RSI masih konsisten negative divergence. ADVISE : let your profit run ; jangan lupa set your TRAILING STOP. Selama yield masih bermain di atas MA10 = belum urgent untuk SELL.

Download full report HERE.