Today’s Outlook:
MARKET AS: Yield obligasi pemerintah jatuh setelah European Central Bank menahan suku bunga tetap di tempat, dan Federal Reserve Chairman Jerome Powell mengemukakan kembali bahwa pemotongan suku bunga di tahun ini sangatlah memungkinkan apabila Inflasi aman terkendali. YIELD US TREASURY tenor 10t ahun menyentuh titik terendah 1 bulan menjelang rilis laporan tenaga kerja Nonfarm Payroll (Feb.) pada hari Jumat ini, yang akan menjadi perhatian apakah The Fed telah berhasil membawa mandat pengendalian Inflasi dan tetap pertahankan kesempatan kerja yang tinggi. Powell dan beberapa pejabat The Fed semakin satu suara dengan pernyataan bahwa pemotongan suku bunga tahun ini terbilang cukup feasible jika ekonomi bergerak sesuai harapan dan Inflasi stabil menurun. Imbal hasil obligasi US Treasury tenor 10-tahun terus merosot selama seminggu ke level terendah 1 bulan sebelum sedikit stabil. Yield tersebut terakhir turun 1.7 basis poin dari posisi Rabu malam 4.087%, dan menyusul penurunan serupa pada imbal hasil obligasi Jerman. Harga obligasi negara Eropa, yang diperdagangkan berbanding  terbalik dengan yield, melonjak karena berita tersebut, mendorong yield US Treasury jangka pendek alias 2 tahun turun 4 bps menjadi 4.52%. DATA EKONOMI dari Departemen Tenaga Kerja AS terakhir menyebutkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran tidak berubah pada angka 217 ribu seiring pasar tenaga kerja yang terus mengendur namun masih terbilang solid.

MARKET EROPA: Walau ECB masih pertahankan suku bunga di tingkat rekor tertinggi, ECB President Christine Lagarde juga menyatakan bahwa Inflasi mendingin lebih cepat dari yang diantisipasi beberapa bulan lalu; namun mereka perlu memantau lebih lama lagi agar lebih yakin trajectory Inflasi ini stabil menuju target. Statement yang senada dengan bank sentral AS tersebut mengirim indeks Eropa ke level rekor tertinggi dengan penguatan berkisar 1%. Hari ini akan dipantau angka GDP Eurozone utk kuartal 4 yang diharapkan bisa sedikit menguat dan menjauh dari wilayah resesi. Namun sebelum itu, dinantikan German PPI (Jan.) dan Industrial Production (Jan.).

MARKET ASIA: Anggota Bank of Japan Junko Nakagawa memberi sinyal bahwa kondisi suku bunga negatif di JEPANG akan segera menjumpai akhirnya. Dollar mencatat penurunan terbesar sejak akhir Desember atas Yen Jepang, yang menguat di tengah data yang menunjukkan upah nominal pekerja Jepang melonjak pada bulan Januari, setelah serikat pekerja utama di negara itu memenangkan kenaikan gaji yang besar dalam pembicaraan upah tahun 2024. Terhadap Yen Jepang, US Dollar turun 0,88% menjadi 148,05. DOLLAR INDEX turun 0,52% menjadi 102,80, dan Euro menguat 0,47% pada USD 1,0948, posisi mendekati rekor. Kabar baik dari CHINA: Surplus Trade Balance meningkat pesat menjadi USD 125,16 miliar pada Februari 2024 jika dibanding dengan USD 75.34 miliar pada bulan sebelumnya, melampaui perkiraan pasar sebesar USD 110.3 miliar, karena Ekspor meningkat lebih besar daripada Impor. Adapun kedua Ekspor dan Impor tumbuh signifikan masing-masing sebesar 7,1% dan 3.5% yoy, mengalahkan ekspektasi pertumbuhan 1,9% dan 1,5%.

KOMODITAS: Harga EMAS mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada hari Kamis karena komentar Powell menumbuhkan ekspektasi penurunan suku bunga AS tahun ini, yang akan membuat aset safe-haven lebih menarik bagi investor. Harga Emas di pasar spot naik 0,46% menjadi USD 2,158.27/ounce. Futures Emas AS naik 0,4% menjadi USD 2,158.90/ounce. Harga MINYAK ditutup sedikit berubah. Minyak mentah US WTI turun 20 sen/barel menjadi USD 78,93, sementara Brent tetap flat sekitar USD 82,96/barel. Secara sentimen, Minyak masih mendapatkan sentimen pendukung dari proyeksi pemotongan suku bunga AS dan Eropa kemungkinan di bulan Juni, serta optimisme perbaikan demand dari CHINA secara terakhir pertumbuhan Impor minyak mereka terdata naik 5.1% untuk dua bulan pertama 2024, ke level 10.74 juta barrel/day, seiring pembelian minyak memuncak menjelang liburan Lunar New Year.

Corporate News
Lontar Papyrus Pulp & Paper Tawarkan Kupon Obligasi hingga 11.25%. PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry menawarkan kupon hingga 11.25% dalam penerbitan obligasi berkelanjutan dengan total nilai IDR 1.18 triliun. Berdasarkan prospektus penerbitan obligasi perseroan yang dikutip, Kamis, 7 Maret 2024, penerbitan obligasi berkelanjutan tersebut dibagi menjadi 3 seri. Pertama, seri A senilai IDR 612.41 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 8.25% dengan tenor 370 hari. Kedua, seri IDR senilai IDR 415.66 miliar dengan kupon tetap sebesar 10.75% dengan jangka waktu 3 tahun. Ketiga, seri C senilai IDR 148.19 miliar dengan tingkat bunga tetap 11.25% dengan jangka waktu 5 tahun. Penerbitan obligasi berkelanjutan II Tahap III 2024 ini merupakan bagian dari program penawaran umum berkelanjutan II senilai total IDR 7 triliun. Pada tahap I, perseroan telah menerbitkan sebesar Rp3 triliun, sedangkan pada tahap II perseroan menerbitkan IDR 1.8 triliun. (Media Asuransi)

Domestic Issue
Rabu 13 Maret Ada Lelang 7 Seri SUN. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan, akan melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang Rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Lelang SUN akan digelar pada hari Rabu pekan depan, 13 Maret 2024 dan setelmennya pada hari Jumat, 15 Maret 2024, dengan target Indikatif sebesar IDR 24 triliun dan target maksimal sebesar IDR 36 triliun. Dengan 7 Seri SUN yang akan dilelang adalah sebagai berikut : SPN03240613, SPN12250314, FR0101, FR0100, FR0098, FR0097 dan FR0102. Kementerian Keuangan menyampaikan alokasi pembelian non-kompetitif untuk seri SPN03240613 dan SPN12250314, maksimal 50% dari yang dimenangkan sedangkan seri yang lain 30% dari yang dimenangkan. (Bareksa)

Recommendation

US10YT masih belum beranjak dari area support lower channel – uptrend yang terbentuk sejak awal tahun, dan berada di bawah ketiga Moving Average. Secara teknikal, this could be the timing for a rebound, namun melihat prospek pemotongan suku bunga yang semakin feasible, mungkin juga perlu perhitungkan konsolidasi ini berlanjut karena Support yield 4.08% terlihat gamang. ADVISE: WAIT & SEE, bersiap untuk kurangi posisi. Resistance terdekat: yield 4.131%, agak aman terkendali jika mampu ditutup di atas level tersebut.

ID10YT masih belum juga konfirmasi pola (bullish reversal) DOUBLE BOTTOM dengan NECKLINE yield 6.652% menjadi resistance krusial yang harus ditembus. ADVISE: BUY ON BREAK/AVERAGE UP accordingly. TARGET yield: 6.75%/6.79-6.80%/6.87%.

Download full report HERE.