IHSG Mengalami Pelemahan Cukup Dalam Pada Pekan Lalu

Pekan lalu, pasar saham Indonesia diwarnai banyak sekali sentimen negatif sehingga IHSG mengalami pelemahan sebesar -2,1%. Pada awal pekan, IHSG mengalami pelemahan sebesar -1,4% didorong oleh pencatatan net sell sebesar Rp2 miliar. Sektor produsen rokok mencatatkan net sell terbesar mencapai Rp 133 miliar. Saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dilepas oleh investor asing. Hal ini terkait dengan pesimisme terhadap prospek volume penjualan industri tembakau yang lambat dan juga aksi profit taking. Kemudian, pada hari Selasa IHSG sempat menguat sebesar +0,9% meskipun
investor asing mencatatkan net sell di IHSG mencapai Rp1,449 miliar. Sektor perbankan mengalami net sell asing Rp130 miliar didorong oleh aksi profit taking pada saham bank berkapitalisasi besar seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Hal tersebut diimbangi oleh penguatan saham-saham komoditas seperti emas dan batu bara karena harga minyak dunia naik tinggi. Kemudian pada hari Rabu, IHSG kembali mengalami pelemahan disebabkan oleh tekanan dari saham-saham di sektor CPO seperti AALI (-5,7%) dan LSIP (-4,9%), selain itu dampak keributan antara AS dengan Uni Eropa di bidang
perdagangan menjadi pendorong pelemahan bursa saham Asia, termasuk Indonesia. Tingginya biaya impor bahan baku yang dikenakan AS dan bea masuk yang dikenakan oleh Uni Eropa mempengaruhi turunnya laba bersih pabrikan motor Harley Davidson menyebabkan pelemahan di mayoritas pasar saham di Asia. Hari kamis, IHSG kembali terpuruk setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan sebesar 6%. Saham-saham properti terkena imbas kekecewaan investor yang berharap bahwa Bank Indonesia (BI) akan segera memangkas suku bunga acuan. Kemudian pada akhir pekan IHSG mengalami rebound tipis sebesar +0,4% didorong oleh faktor positif dari pernyataan Donald Trump bahwa Xi Jinping dalam waktu dekat akan berkunjung ke gedung putih untuk mengakhiri perang dagang.

Download laporan lengkapnya di SINI.