Today’s Outlook:

MARKET AS: Sesuai ekspektasi, US DOLLAR menguat dalam perdagangan yang bergejolak pada hari Rabu (18/09/24) setelah Federal Reserve AS memilih pemotongan besar pertama latas FED FUND RATE dalam lebih dari empat tahun. Bank sentral AS memotong suku bunga acuan sebesar 50 bps, lebih besar dari 25 bps yang biasanya dilakukan untuk penyesuaian, dengan alasan confidence yang lebih besar bahwa Inflasi akan terus menurun ke target tahunan 2%. Suku bunga tersebut, yang mengarahkan seberapa besar bunga yang dibayar bank satu sama lain dan memengaruhi suku bunga untuk konsumen, sekarang berada di kisaran = 4.75%-5.00%, batas bawah dari kisaran yang diharapkan pasar. DOLLAR INDEX, yang mengukur kekuatan nilai dolar AS terhadap sekeranjang mata uang termasuk Yen dan Euro, melemah setelah pengumuman sebelum akhirnya naik 0.07% menjadi 100.98. Di pasar utang pemerintah AS, imbal hasil obligasi US Treasury tenor 2- tahun yang sensitif terhadap suku bunga naik 3.8 basis poin menjadi 3.6297%, dari 3.592% pada akhir Selasa. Imbal hasil obligasi negara tenor 10-tahun naik 6.6 basis poin menjadi 3.708%, dari 3.642% pada akhir Selasa. FED CHAIRMAN Jerome Powell mengatakan dia tidak melihat tanda-tanda resesi, dengan mengutip pertumbuhan yang solid, inflasi yang lebih rendah, dan pasar tenaga kerja yang masih berada pada tingkat yang sangat kuat. Beliau menjustifikasi besaran 50bps pada pemotongan suku bunga pertama setelah 4.5 tahun demi mempromosikan lapangan kerja maksimal dan trend harga yang stabil. Pelaku pasar sekarang sepenuhnya memperhitungkan pemotongan setidaknya 25 bps pada pertemuan bank sentral berikutnya di bulan November, dengan peluang sekitar 40% untuk pemotongan yang lebih besar pada 50 bps.

INDIKATOR EKONOMI: Selain Fed rate cut yang menjadi highlight utama, US dihadapkan pada data Building Permits & Housing Starts bulan Aug yang keduanya membukukan pertumbuhan bulanan cukup agresif, berbalik positif dari posisi kontraksi di bulan sebelumnya. Setidaknya kondisi ini mendukung pemikiran bahwa AS memang jauh dari resesi. Untuk hari ini, seperti biasa akan ditunggu angka Initial Jobless Claims mingguan, serta Philadelphia Fed Manufacturing Index (Sept), plus Existing Home Sales utk bulan Aug.

MARKET EROPA & ASIA:
– Selanjutnya dalam kalender kebijakan yang sibuk pekan ini adalah pertemuan BANK OF ENGLAND pada hari Kamis, yang diperkirakan pasar keuangan akan mempertahankan suku bunga tetap. Keputusan ini mungkin didukung oleh kenyataan Inflasi INGGRIS bulan Aug stabil di angka 2.2% yoy sesuai ekspektasi, walau terjadi deflasi pada PPI mereka.

– Setali tiga uang, tingkat Inflasi EUROZONE pun berada pada angka 2.2% yoy sesuai ekspektasi, dengan demikian UK & EUROZONE berada pada trajectory menuju Target Inflasi 2% dari bank sentral mereka masing-masing.

– BANK OF JAPAN pun diharapkan menahan suku bunga tak berubah pada hari Jumat. Pada Rabu sore waktu setempat setelah pertemuan The Fed, YEN JEPANG menguat 0.11% menjadi 142.24 / USD . Poundsterling menguat 0.28% menjadi USD 1.3193. INDONESIA: RAPAT DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA secara mengejutkan memotong suku bunga acuan BI7DRR sebesar 25bps ke level 6.0% sebagai langkah antisipasi Fed rate cut yang akhirnya memang terwujud sebesar 50bps ke level 4.75% – 5.0%. Pasar memperkirakan BI mendasari keputusan tersebut yang sebagian pihak menilai sebagai langkah yang kurang prudent walau dalam kenyataan Inflasi Indonesia aman terkendali di level 2.12% dan RUPIAH belakangan ini nyaman di bawah 15400 / USD (bahkan kemarin USD/IDR sempat menyentuh titik terendah 15164 sebelum ditutup sedikit menguat ke 15321, dan membentuk candle bullish reversal serupa Dragonfly / long-leg Hammer, di area Support dengan indikasi RSI positive divergence; suggesting technical rebound bagi USD di depan mata).

Corporate News
PTRO: Petrosea Raih Rating idA+ dari Pefindo, Outlook Stabil
Emiten Prajogo Pangestu PT Petrosea Tbk. (PTRO) mengumumkan bahwa pada tanggal 17 September 2024 perseroan memperoleh corporate rating idA+ (Single A Plus) dengan outlook stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Chief Investment Officer PTRO Kartika Hendrawan mengungkapkan hasil pemeringkatan ini merupakan cerminan dari fundamental keuangan yang semakin kuat, capital structure yang berkelanjutan, serta pengeluaran modal yang prudent atas kontrak-kontrak baru yang diperoleh Perusahaan. “Pefindo memberikan peringkat idA+ dengan prospek stabil terhadap PT Petrosea Tbk. Peringkat tersebut mencerminkan posisi bisnis Petrosea yang kuat, layanan yang terintegrasi, dan profil keuangan yang kuat,” kata Kartika dalam rilis resmi, Rabu (18/9/2024). Berdasarkan pemeringkatan Pefindo, obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi. (Bisnis)

Domestic Issue
Penguatan Rupiah Didukung Aliran Modal Masuk yang Signifikan
Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Teuku Riefky mengatakan penguatan rupiah pada pertengahan September 2024 didukung oleh aliran modal masuk secara signifikan ke pasar keuangan domestik. “Rupiah menguat menjadi IDR 15,395 per dolar AS pada pertengahan September 2024, terapresiasi 2.75 persen selama sebulan terakhir karena aliran modal masuk yang signifikan,” kata Riefky di Jakarta, Rabu. Ia menuturkan tren derasnya aliran modal dari negara maju ke negara berkembang sejak awal Agustus 2024 terus berlanjut. Dalam periode 15 Agustus hingga 11 September 2024, Indonesia mengalami peningkatan arus modal masuk sekitar 3.37 miliar dolar AS. Melimpahnya arus modal asing menuju pasar keuangan domestik mendorong penguatan rupiah. Selama periode tersebut, rupiah menguat sebesar 2.75 persen dan saat ini berada di IDR 15,395 per dolar AS. Lebih lanjut, Riefky mengatakan arus modal asing ke instrumen surat utang Indonesia mendorong naiknya imbal hasil surat utang pemerintah. Imbal hasil surat utang pemerintah tenor 10-tahun saat ini bertengger di 6.65 persen, turun lebih dari sepuluh basis poin dari 6.78 persen pada 15 Agustus 2024. (Antara News)

Recommendation
US10YT alami technical rebound menembus Resistance pertama : MA10 , ke atas yield 3.67% ; tepat setelah Fed rate dipotong 50bps pada keputusan FOMC MEETING dini hari Kamis ini. ADVISE : antisipasi pelemahan harga terbatas sampai yield menyentuh Resistance mid-term 3.785%, namun setelah itu yield sedianya akan kembali ikuti trend jk.menengah yang sedang berjalan yaitu kembali downtrend.

ID10YT masih belum menunjukkan gejala rebound apapun, bahkan ketika BI telah melakukan pre-emptive steps dengan menurunkan suku bunga 25bps terlebih dahulu kemarin siang sebelum keputusan The Fed keluar. ID10YT yang tengah jalani trend turun mid-term ini sudah masuki wilayah Support lower channel 6.54% , didukung oleh RSI positive divergence. ADVISE : antisipasi trend reversal segera, setidaknya ke arah Resistance terdekat : MA10 & MA20 pada yield 6.60% – 6.613%.

Download full report HERE.