Today’s Outlook:
Wall Street ditutup di teritori positif pada perdagangan Senin (28/08/23) dengan Nasdaq memimpin penguatan sebesar 0.8%, sementara market secara keseluruhan didukung oleh naiknya saham 3M dan Goldman Sachs, menjelang rilis data Inflasi PCE dan ketenagakerjaan pekan ini ; yang akan memberikan lebih banyak gambaran tentang ke mana arah kebijakan suku bunga Federal Reserve. Pasar juga mencerna pidato Federal Reserve Chairman Jerome Powell pada hari Jumat lalu yang mana beliau katakan bahwa bank sentral mungkin masih harus menaikkan suku bunga lagi untuk memastikan Inflasi terkendali. Fokus para investor sekarang beralih ke laporan Inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index, yang merupakan acuan Inflasi yang paling disukai The Fed, sedianya dirilis hari Kamis ; disusul data Nonfarm Payrolls pada hari Jumat. Saham-saham perusahaan China yang melantai di bursa Wall Street juga turut rally di atas 2% secara China memangkas ongkos materai trading saham (selainnya memperlunak persyaratan margin) efektif Senin ini demi menggairahkan pasar sahamnya.

Pagi ini Jepang baru saja merilis Unemployment Rate sebesar 2.7% di bulan Juli, meningkat dari 2.5% di bulan sebelumnya. Hari ini para pelaku pasar akan memantau data ketenagakerjaan AS pertama yang akan dipublikasikan yaitu JOLTs Job Openings (Juli) beserta Consumer Confidence (Agus.) yang diramal sedikit turun ke angka 116 dari 117 di bulan Juli. Bank Indonesia meluncurkan instrumen keuangan baru bernama Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang akan menjadi salah satu instrumen untuk menarik aliran dana masuk dan akhirnya menstabilkan nilai tukar Rupiah yang terus tertekan akibat menguatnya US Dollar. SRBI yang akan dilelang pada pertengahan September 2023, merupakan surat utang jangka pendek Bank Indonesia dengan jaminan SBN yang dibeli dari pemerintah. BI disebut memiliki SBN lebih dari IDR 1000 triliun. Adapun surat utang ini boleh dibeli oleh warga negara asing maupun masyarakat luas.

Corporate News
Erajaya (ERAA) Terbitkan Obligasi SGD 50 Juta Untuk Ekspansi di Singapura & Malaysia PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) melalui entitas usahanya, Erajaya Digital Pte. Ltd. menerbitkan surat utang global sebesar SGD 50 juta untuk keperluan ekspansi. Head of Legal & Corporate Secretary Erajaya Swasembada Amelia Allen mengatakan, obligasi ini dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST) pada 24 Agustus 2023. Rencananya, dana dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk mendukung bisnis Erajaya di luar Indonesia. Namun dia enggan untuk merinci berapa porsi alokasi untuk modal kerja dan investasi tersebut. Adapun obligasi anyar yang diterbitkan Erajaya Digital Pte. Ltd. ini menawarkan kupon sebesar 4,5% dengan frekuensi kupon semi annual. Tanggal kupon akan berakhir pada 24 Agustus 2026. (Kontan)

Domestic Issue
Jualan Surat Utang, BI Ngaku Tak Saingi Pemerintah Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menegaskan, peluncuran sekuritas rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebagai instrumen moneter bukanlah untuk menyaingi surat berharga negara (SBN) yang dikeluarkan pemerintah. Justru, BI berpandangan “surat utangnya” bisa menjadi pendukung SBN. Bahkan, Edi menyebut bahwa SRBI bisa mengisi kekosongan ketika penerbitan SBN oleh pemerintah mengalami kecenderungan menurun. Ini adalah support untuk sisi investasi apabila dari sisi strategis investasinya membutuhkan instrumen money market. Dia menyebut, instrumen SRBI ini juga memberikan ruang kepada asing supaya bisa menjadi alternatif instrumen investasi mereka. Dengan logika seperti itu, seharusnya SRBI ini memberikan matching bahwa Indonesia masih dinilai optimistis untuk berinvestasi di portofolio financial market. (Sindonews)

Recommendation
US10YT belum berhasil naik kembali ke atas Resistance pertama yaitu MA10 di sekitar yield 4.252% saat ini. US10YT tengah dalam situasi kritis mengandalkan Support kedua yaitu MA20 sekitar yield 4.185% untuk menahan penurunan yield lebih lanjut. ADVISE : HOLD ; Wait & See.

ID10YT sayangnya Support MA10 tak mampu menahan penurunan yield, maka ID10YT akan mencari Support kedua pada MA20 / yield 6.426%. Resistance : MA10 / 6.53%. ADVISE : HOLD.

Download full report HERE.