Today’s Outlook:
Wall Street bergerak flat cenderung Bearish dengan Nasdaq memimpin pelemahan sebesar 1.16% pada perdagangan di awal pekan terakhir dari bulan Juni, dipicu oleh kekuatiran investor bahwa posture agresif Federal Reserve atas kebijakan suku bunga akan mengirim ekonomi negara menuju resesi. Para investor juga menimbang efek dari guncangan politik Russia terhadap pasar keuangan. Sejumlah tentara bayaran yang tadinya tengah bergerak menuju Moscow dengan niat untuk menggoyang kepemimpinan Presiden Vladimir Putin , disinyalir telah menghentikan aksinya. Harga Crude Oil dunia yang sempat sedikit memanas atau naik 0.3%, kini stabil di  harga USD 69.37 / barrel. Para trader komoditas akan memantau lekat-lekat kondisi Eropa akan kemungkinan adanya gangguan persediaan.

Dari sudut suku bunga, para investor fokus kepada arah kebijakan berikutnya . Federal Reserve masih bertekad untuk meneruskan kebijakan moneter ketat sambil membawa turun Inflasi ke level Target 2%. Lebih banyak data ekonomi yang akan rilis pada pekan ini seperti Consumer Confidence, New Home Sales, Durable Orders, & Jobless Claims mingguan ; diharapkan dapat membantu menentukan arah kebijakan suku bunga ke depannya. Pelaku pasar saat ini memperhitungkan 76.9% kemungkinan kenaikan 25bps pada FOMC Meeting mendatang bulan Juli, seperti dilansir CME FedWatch. Yield US Treasury melemah seiring para investor mencerna ide Federal Reserve untuk masih mempertahankan suku bunga tinggi walaupun ekonomi terbukti mulai melambat. Harga obligasi benchmark dengan tenor 10tahun naik 7/32 dan mengirim yield ke tingkat 3.7134%. Sedangkan harga obligasi tenor 30 tahun naik 4/32 dan menempatkan yield di angka 3.8142%.

US Dollar berjaya atas Rouble Russia tapi turun dari titik tertinggi 15 tahun, sementara Yen Jepang naik tipis. US Dollar index yang mengukur kekuatan USD atas sejumlah mata uang major dunia lainnya , tergelincir 0.14% di saat Euro merangkak naik 0.16%. Harga Emas dunia tetap stabil di sekitar titik terendah 3bulan seiring perkembangan geopolitik di Russia mengimbangi nada hawkish The Fed. Harga spot Emas naik 0.1% ke level USD 1922.30 / ounce. Dari benua Eropa, Jerman melaporkan German Ifo Business Climate Index (June) di tingkat 88.5, lebih rendah dari ekspektasi 90.7 & pastinya dari periode sebelumnya 91.5 ; menandakan para pebisnis baik dari sektor manufaktur , kontraktor, wholesale & retail memandang iklim usaha Jerman akan melemah dalam 6 bulan ke depan. Hari Selasa ini sekaligus menutup periode perdagangan semester 1 / 2023 ini, secara bursa akan ditutup terkait libur & cuti bersama Idul Adha yang cukup panjang pada tanggal 28-30 Juni.

Corporate News
Utang Obligasi Bekal KB Finansia Ekspansi Bisnis Perusahaan leasing PT KB Finansia Multi Finance (Kreditplus) memiliki obligasi yang akan jatuh tempo pada 2 Agustus mendatang. Obligasi I KB Finansia Multi Finance Tahun 2022 Seri A itu memiliki nilai emisi IDR 686,39 miliar. CEO Kreditplus Peter Halim mengatakan sehubungan dengan akan jatuh tempo obligasi tersebut, pihaknya memilih untuk membayarnya dengan penerbitan obligasi baru. Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi tersebut sebagian akan digunakan untuk melunasinya. Selain itu, lanjut Peter, perseroan juga bertujuan untuk terus hadir ke masyarakat untuk memperkenalkan KB Finansia Multi Finance melalui Penawaran Umum Obligasi II ini. Pada 20 Juni kemarin, Kreditplus menerbitkan obligasi senilai IDR 1T dengan bunga sebesar 6,20% dan 7,30%. Obligasi tersebut terbagi menjadi 2 seri, yaitu seri A senilai IDR 500 miliar dengan tenor 1 tahun dan bunga tetap 6,20% per tahun. Kemudian, Seri B senilai IDR 500 miliar dengan tenor 3 tahun dengan bunga tetap 7,30% per tahun. (Bisnis)

Domestic Issue
Sri Mulyani Tarik Utang Baru IDR 150,4 T per Mei 2023, Naik 64,9% Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat realisasi pembiayaan melalui penerbitan utang baru per Mei 2023 mencapai IDR 150,4 triliun.Sri Mulyani menuturkan realisasi pembiayaan utang tersebut meningkat sebesar 64,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Menurutnya, penerbitan utang yang meningkat tinggi hingga Mei 2023 sesuai dengan strategi pengelolaan dan timing pembiayaan tahun ini. Namun, jika dibandingkan dengan target pembiayaan utang pada 2023, realisasi hingga Mei 2023 baru sebesar 21,6 persen. Jika dirincikan, penerbitan utang melalui Surat Berharga Negara (SBN) hingga Mei 2023 tercatat mencapai IDR 144,5 triliun, meningkat 92,0 persen secara tahunan. Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan pada Mei 2023 pemerintah menerbitkan Samurai Bond sebesar 104,8 miliar yen Jepang atau setara dengan USD 760 juta. Penerbitan Samurai Bonds tersebut mencakup penerbitan Blue Bonds sebesar 20,7 miliar yen Jepang. Transaksi tersebut kata Sri Mulyani mendapatkan apresiasi dan respons positif dari investor Jepang. (Bisnis)

Recommendation
US10YT tampaknya belum mampu akhiri Sideways ini selama masih bergerak di bawah MA10 & MA20 ; dan juga belum berhasil break Resistance Trendline yg kini berada di level yield 3.802%. ADVISE : HOLD ; Average Up accordingly pertamatama di atas 3.75%. ID10YT masih bergelut dengan trend turun secara belum jua berhasil tembus Resistance MA10 di tingkat yield 6.302%. Penembusan atas level ini akan membuka peluang penguatan ke Resistance berikut, yaitu MA20 pada tingkat yield 6.34% ; dan TARGET selanjutnya : MA50 / 6.443% disusul TARGET dari pattern yaitu 6.470-6.478%. ADVISE : HOLD ; Average Up accordingly.

Download full report HERE.