USD menyentuh titik tertinggi 6 minggu dan yield Treasury turut menanjak setelah data ekonomi AS Kembali menunjukkan inflasi di tingkat produsen (Jan.) keluar lebih tinggi dari ekspektasi, sementara klaim pengangguran lebih rendah; semakin menekannya perlunya Federal Reserve terus mempertahankan kebijakan moneter ketat untuk memerangi inflasi. Menurut Departemen Ketenagakerjaan AS, Initial Jobless Claims keluar di angka 194 ribu, lebih rendah dari perkiraan ekonom di angka 200 ribu. Producer Price Index (PPI) bulan Jan. malah naik 0.7% mom, vs forecast 0.4%. Di tingkat tahunan, PPI menguat 6% yoy, vs survey 5.4%. Pejabat The Fed menimpali dengan mengatakan bahwa FOMC Meeting selanjutnya (Maret) mungkin perlu untuk mengimplementasikan besaran kenaikan suku bunga yang lebih tinggi, seperti 50 bps. Yield Obligasi negara langsung melonjak setelah komentar tersebut, memberikan pukulan pada growth stocks termasuk consumer discretionary & sektor teknologi. Wacana ini berarti akan mengekor keputusan ECB mengenai rencana kenaikan suku bunga acuan 50 bps bulan depan, seperti diutarakan President ECB Christine Lagarde pada pidato di hadapan para pembuat undang-undang Uni Eropa di Strasbourg Rabu lalu.
Menyikapi data makroekonomi AS tersebut, imbal hasil obligasi negara tenor 10 tahun menyentuh titik tertinggi sejak 30 Desember seiring para investor memperhitungkan langkah The Fed yang semakin hawkish. Benchmark yield US10YT naik 5.4 bps ke level 3.861%, dari 3.807% penutupan hari Rabu. US Dollar index juga naik 0.15% ke level 103.95, setelah sempat menyentuh titik tertinggi 6 minggu di angka 104.24.
Corporate News
Waskita Karya Menunda Pembayaran Bunga Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan melakukan equal treatment untuk semua pemilik utang, baik pemilik kredit kerja maupun obligasi. Akibat equal treatment tersebut, Waskita menunda pembayaran bunga Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV. Adapun, saat ini Waskita tengah melakukan restrukturisasi yang tertuang dalam Master Restructuring Agreement (MRA) sebagai salah satu strategi WSKT dalam melakukan penyehatan keuangan. (Kontan)
Domestic Issue
Penyebab Dana Asing Keluar dari Pasar SBN Indonesia Jumlah dana asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) kembali turun. Berdasarkan data DJPPR Kementerian Keuangan, dana asing di SBN tercatat sebesar IDR809,19 triliun per 14 Februari 2023 lebih rendah dibanding dana asing di SBN pada akhir Januari 2023 yang senilai IDR811,89 triliun. Porsi asing juga turun dari 15,1% menjadi 14,97% dari total. Penurunan tersebut disebabkan oleh aksi jual yang dilakukan investor asing belakangan ini. Untuk ke depannya, aliran dana asing ke pasar SBN Indonesia akan tergantung dengan arah inflasi dan kebijakan suku bunga acuan. Jika dovish, maka akan menjadi katalis positif untuk pasar obligasi Indonesia. (Kontan)
Recommendation
ID10YT akan mencoba menembus Neckline dari pola bullish reversal DOUBLE BOTTOM di area yield 6.791-6.80; yang akan mengakhiri fase Bottoming ini dan membebaskan yield menuju TARGET 7.06 / 7.202 / 7.234. ADVISE : Average Up accordingly. Yield US10YT memang tertib di jalannya menuju level previous High 3.905, setelah melampaui TARGET di yield 3.832. Dengan kondisi di area Resistance dan RSI sedikit lagi memasuki wilayah Overbought, maka our best ADVISE adalah: untuk Sell on Strength atau setidaknya set your Trailing Stop, karena sesungguhnya belum urgent untuk jual secara yield masih tertib bergerak di atas Support pertama / MA10 = menandakan strong Uptrend.
Download full report HERE.