USD justru melemah jelang Hawkish agresif the Fed akhir Juli, seiring kekhawatiran potensi resesi AS. Indeks Dollar AS DXY sempat turun ke level 106,68 atau menjauhi level tertingginya 108,54 yang terjadi pekan lalu. Sejumlah pihak memproyeksikan, BI tetap mempertahankan BI 7DRRR di level 3,50% dan melanjutkan normalisasi likuiditas melalui kenaikan GWM menjadi 9% September mendatang. SUN Benchmark bergerak mixed, dengan FR0091 catatkan yield di level 7,45%.

Corporate Bonds
JACCS MPM Finance Terbitkan Obligasi IDR 600 Miliar. PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika Finance Indonesia akan menghimpun dana melalui Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I JACCS MPM Finance Indonesia Tahap I Tahun 2022. Perseroan berencana untuk menawarkan obligasi dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya IDR 600 miliar. Obligasi ini terdiri dari 3 seri yaitu, Obligasi Seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender, Obligasi Seri B dengan jangka waktu 3 tahun, dan Obligasi Seri C dengan jangka waktu 5 tahun terhitung sejak tanggal emisi. (Berita Satu)

Domestic Issue
Realisasi Investasi 1H22 IDR 584,6 Triliun. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan data realisasi investasi sepanjang periode 2Q22, yang mencapai Rp 302,2 triliun (+7% YoY). Secara kumulatif data realisasi investasi sepanjang periode 1H22 mencapai IDR 584,6 triliun (+32% YoY). Persebaran realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada triwulan ini kembali unggul dari Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar IDR 157,1 triliun atau 52% dari total investasi, meningkat 38% YoY. (Kompas)

Recommendation
BI Behind the Curve. Potensi BI mempertahankan BI 7DRRR 3,50%, dan merelakan tekanan Rupiah yang relatif stabil di level IDR15.000/USD, akan membuat BI Behind the Curve, di tengah potensi kenaikan FFR sebesar 75 Bps – 100 Bps pekan depan. Asumsi yang mendasari proyeksi ini adalah masih rendahnya inflasi inti Indonesia 2,63% YoY, di bawah nilai tengah target tahunan BI 2%-4%. Sehingga, masalah inflasi dalam waktu dekat belum menjadi kekhawatiran pelaku pasar. Berbeda halnya dengan AS, yang mencatatkan inflasi Headline hingga 9,1% YoY. Pendapat lain menyatakan, kenaikan BI 7DRRR 25 Bps diperlukan guna meredam potensi inflasi yang lebih tinggi pada 3Q22.

Download full report HERE.