Today’s Outlook:
SUKU BUNGA AS: Investor mencari petunjuk kapan Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunganya. Ekspektasi bank sentral AS akan mulai menurunkan suku bunga segera setelah bulan Maret telah menurun, dengan CME Group FedWatch Tool menunjukkan peluang 65,7% untuk terjadi pemotongan setidaknya 25 bps pada bulan tersebut, turun dari 79% pada minggu lalu. Hal ini otomatis membantu menjaga imbal hasil Treasury AS kembali mendekati angka 4%, dengan yield obligasi tenor 10-tahun bertahan sedikit naik pada 4,019% setelah mencapai level tertinggi 4,053% di awal sesi.

MARKET EROPA: Data pengangguran kawasan Euro yang dirilis pada hari Selasa berada di bawah ekspektasi (actual : 6.4%, forecast : 6.5%) . Namun di sisi lain, German Industrial Production (Nov) melemah 0.7% mom, penurunan jauh di bawah ekspektasi yang berharap tumbuh positif 0.2%, dan bahkan pencatatan yang lebih buruk dari bulan sebelumnya pada minus 0.3%.

MARKET ASIA: Tingkat pengangguran Korea Selatan naik mendekati level tertinggi dalam 2tahun pada bulan Desember. Tingkat pengangguran di negara ini mencapai 3,3%, lebih tinggi dari 2,8% pada bulan November dan tertinggi sejak Januari 2022, menurut Statistik Korea. Pada tahun 2023, tingkat pengangguran tahunan Korea Selatan mencapai 2,7%, turun selama tiga tahun berturut-turut dan merupakan yang terendah sejak rilis data dimulai pada tahun 2000. Adapun negara tetangga Negeri Ginseng ini, Jepang mengumumkan daya belanja rumah tangga atau Household Spending yang semakin drop di bulan Nov ; tak heran mengakibatkan Inflasi di area Tokyo semakin melandai di bulan Dec. Hari ini China akan merilis data tingkat pinjaman baru atau New Loans yang mana jumlahnya diharapkan meningkat menjadi CNY 1400 miliar, naik dari CNY 1090 miliar pada periode sebelumnya, sehingga dapat menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi di Negeri Tirai Bambu tersebut.

FIXED INCOME: Imbal hasil Treasury AS naik sedikit lebih tinggi. Departemen Keuangan AS menjual obligasi tiga tahun senilai $52 miliar, memperoleh imbal hasil tinggi sebesar 4,105%, lebih rendah dari perkiraan pasar pada batas waktu penawaran, menunjukkan investor menyerap obligasi tersebut tanpa premi. Pada perdagangan sore, imbal hasil benchmark 10-tahun sedikit naik menjadi 4,017%.

CURRENCY: Dollar naik 0,17% terhadap yen menjadi 144,46. Euro melemah 0,2% hari ini di $1,0928, sementara Dollar Index, yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang mitra dagang utama lainnya, naik 0,2% di 102,51. Dollar Index (DXY) mencapai titik terendah dalam 5bulan pada bulan Desember, dengan investor bertaruh bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya lebih cepat.

KOMODITAS: Harga MINYAK naik sekitar 2% pada hari Selasa karena krisis Timur Tengah dan terhentinya pasokan di Libya mengurangi kerugian besar pada hari sebelumnya. Minyak mentah berjangka Brent ditutup $1,47, atau 1,9%, lebih tinggi pada $77,59 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir $1,47, atau naik 2,1% pada $72,24. Harga minyak mendapat dukungan dari penutupan ladang minyak Sharara yang berkapasitas 300.000 barel per hari (bph) di Libya, salah satu ladang minyak terbesar di Libya, yang sering menjadi sasaran protes politik lokal dan lebih luas, serta berlanjutnya ketegangan di Timur Tengah. Militer Israel mengatakan perjuangannya melawan Hamas akan terus berlanjut hingga tahun 2024, sehingga memicu kekhawatiran bahwa konflik tersebut dapat meningkat menjadi krisis regional yang mengganggu pasokan minyak. Sementara itu, beberapa perusahaan pelayaran besar masih menghindari Laut Merah menyusul serangan yang dilakukan oleh militan Houthi yang bersekutu dengan Iran sebagai tanggapan atas perang Israel melawan Hamas. Namun, menurut analisis Reuters, dampak terhadap pergerakan kapal tanker minyak tidak sebesar yang diperkirakan.

Minyak berjangka juga mendapat dukungan pada hari Selasa setelah Arab Saudi menekankan keinginannya untuk mendukung upaya menstabilkan pasar minyak dan menyusul laporan bahwa Rusia membatasi produksi minyak mentahnya pada bulan Desember. Rusia adalah bagian dari kelompok produsen minyak OPEC+ yang telah setuju untuk memangkas produksi sekitar 2,2 juta barel per hari. Harga EMAS di pasar spot stabil di $2,028.95 per ounce.

INDONESIA rilis Consumer Confidence (Dec) yang naik sedikit ke angka 123.8, dari 123.6 di bulan Nov. Hari ini akan dipantau angka Retail Sales dan diperbandingkan dengan posisi terakhir 2.4% yoy. 

Corporate News
OJK: Pasar SBN Inflow IDR 8.17 Triliun, Pasar Obligasi Menguat 8,57% Di pasar Surat Berharga Negara (SBN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut per 29 Desember 2023 membukukan inflow investor asing sebesar IDR 8,17 triliun secara month to date (mtd), dibandingkan November 2023 yang inflow sebesar IDR 23,5 triliun. “Sehingga kembali mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 13,30 bps month to date di seluruh tenor,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Inarno Djajadi pada Selasa, 9 Januari 2024. Secara ytd, lanjut Inarno, yield SBN mengalami penurunan dengan rata-rata sebesar 29,51 bps di seluruh tenor dengan non residen mencatatkan net buy sebesar IDR 79,87 triliun (ytd). Sementara itu, di pasar obligasi indeks pasar obligasi pada 29 Desember 2023 menguat 8,65 persen (ytd) ke level 374,61, dengan dibanding November 2023 menguat 7,34 persen (ytd). “Adapun untuk pasar obligasi korporasi aliran dana masuk investor non residen tercatat sebesar IDR 541,83 miliar month to date, dan secara year to date masih tercatat outflow sebesar IDR 0,92 triliun,” ungkap dia. (Metro TV)

Domestic Issue
Gagal Bayar, Pefindo Sematkan Rating Selective Default Kapuas Prima Coal (ZINC) PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat idSD (selective default) terhadap PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC). Peringkat ini berlaku untuk periode 8 Januari 2024 sampai dengan 1 Oktober 2024. Peringkat tersebut berdasarkan hasil rapat yang diadakan Senin (8/1). Peringkat tersebut mengalami perubahan dari peringkat sebelumnya yaitu idCCC/CreditWatch with Negative Implication. Dalam keterangannya, Selasa (9/1), Direktur Utama Pefindo Irmawati mengatakan, obligor dengan peringkat idSD (selective default) menandakan obligor gagal membayar satu atau lebih kewajiban finansialnya yang jatuh tempo, baik atas kewajiban yang telah diperingkat atau tidak diperingkat, tetapi masih melakukan pembayaran tepat waktu atas kewajiban lainnya Pada saat sama, Pefindo juga memutuskan peringkat idD (Default) terhadap Obligasi I Seri E Tahun 2018 PT Kapuas Prima Coal Tbk senilai IDR 23 miliar. Peringkat tersebut mengalami perubahan dari peringkat sebelumnya yaitu idCCC. (Kontan)

Recommendation
US10YT terhenti sejenak setelah mencapai FIBONACCI retracement pertama yaitu 23.6% pada yield 4.068% – 4.07% , kemungkinan hendak pullback ke support terdekat yaitu MA10 di posisi yield 3.935% ; sebelum melanjutkan up-swing menuju TARGET yield 4.220% – 4.258% (akibat telah mematahkan pola downtrend PARALLEL CHANNEL). ADVISE : BUY ON WEAKNESS.

ID10YT lanjutkan perjalanan bullish menuju tahapan TARGET / resistance berikutnya : MA50 pada yield 6.75% , atau ke TARGET dari FALLING WEDGE yang telah terpatahkan di sekitar yield : 6.948% – 6.962%. ADVISE : AVERAGE UP accordingly.

Download full report HERE.